PRLLY POV
Kudengar suara pintu didobrak dengan keras. Dan Ali melihat kejadian memalukan ini. Aku benar2 shock dan lega ketika kulihat wajah kekasihku itu, tapi aku MALU bukan kepalang.
Dihabisinya baj*ng*n itu didepan mataku. Aku berusaha menutupi tubuhku yang hampir polos ini. Meskipun dengan sisa2 bajuku yang terobek...
Kali mengunci jah*nam itu didalam kamar mandi. Dibukanya kemeja miliknya itu dan dipakaikan ke tubuhku yang bergetar ini. Laki-aki jahan*m itu berhasil melucutiku hingga hampir tanpa sehelai kain tersisa menempel di tubuhku. Dia berhasil memvuatku kacau dengan rasa takut yang luar biasa. Ingin rasanya marah dan mencakar wajahnya. Tapi toh aku tetap tak berdaya.
Kak Ali meihat keadaanku yang mungkin sangat memalukan dan memprihatinkan ini. Dia membopongku dengan sigap dan kurasakan ada kenyamanan disana, tapi tetap saja aku MALU.
Berulang kali dia berkata MAAF karena tidak bisa menjagaku. Tapi aku hanya terisak dalam pelukan dan gendongannya...
* * *
ALI POV
aku merutuki diriku sendiri. Betapa bodohnya aku, sampai lengah tidak menjaga kesayanganku ini. Sungguh rasanya seperti disambar petir ketika melihat kejadian yang benar2 diluar akal sehatku.
Kata MAAF berulang kali keluar dari mulutku. Air matakupun luruh melihat keadaannya saat ini. Kubawa gadisku ini kedalam bungalow tempatku bermalam. Dia masuk dan berlari menuju kamar mandi.
Shower dikamar madi itu terdengar mengucur dengan deras disertai tangis histerisnya. Aku benar2 takut mendengarnya sampai2 dadaku bergemuruh. Aku tak berani meninggalkannya sendirian.
Lebih dari satu jam dia ada di kamar mandi itu. Dan itu membuatku cemas. Belum lagi bayangan tentang Iqbal sealu muncu bagaikan kaset yang do re-play di otakku. Bayangan saat dia menindih tubuh kekasihku, suara tangisan dan jeritannya saat hampir saja b*jing*n itu menyetubuhi gadis yang paling aku cintai.
"Bie....berhentilah menangis, aku takut nanti kamu jadi sakit" kataku perlahan
"TIDAK...aku sudah KOTOR kak...aku jijik...benar2 jijik..hiks...hiks.."
Kamar mandi ini memang luas dengan sekat kaca buram memisahkan closet dan shower room. Aku menunggunya hanya kulihat dari luar dia terduduk masih dengan pakaian lengkapnya dan shower mengucur di tubuhnya.
Kubuka perlahan dan kuangkat dia untuk bangkit berdiri. Dia memelukku dengan erat. Dalam keadaan basah. Hingga akupun ikut basah. Aku mencoba menenangkannya. Untuk beberapa saat kuajak dia keluar dari shower room itu.
Kuberikan kimono handuk itu padanya. Tangisnya benar2 tidak bisa berhenti hingga tubuhnya lemas. Kugendong dia kembali dan kuletakannya diatas kingsize ini.
Aku memberikan dia kemejaku untuk ganti, karena memang itu yang ada, dan travel bag Illy uda dibawa sekalian sama Kaia. Aku memberinya waktu untuk ganti sedangkan aku dengan baju basahku ini kembali ke kamar mandi, ganti baju dan terpekur disana merutuki kembali kebodohanku.
Prilly tampaknya masih terisak diatas kingsize ini. Aku mencoba menenangkannya kembali.
"Everything will be O.k Bie...please stop crying!". (Semua akan baik2 aja Bie. Tolong berhentilah menangis) Pintaku
"I don't think so...." (Kurasa tidak) Katanya masih terisak dan menenggelamkan wajahnya.
Sekali lagi dipeluknya aku dengan erat dan tangisnya pecah lagi....berulang kali dia bilang TAKUT... Akupun tak berdaya, Kugenggam tangannya dan kubelai rambutnya hingga dia tertidur pulas karena lelah.
Kupandangi wajahnya yang polos dan ayu itu. Aku saja geram membayangkan kelakuan Iqbal apalagi dia yang telah dianiaya olehnya....Aarrgghh....bodoh...bodoh...aku memang bodoh...
* * *
Bagaimana dengan Iqbal? Tentu saja pihak berwajib datang membawanya.
* * *
Author POV
Tak terasa 2 tahun sudah berlalu sejak kejadian itu. Dan taukah kalian selama 2 tahun itu pula Illy tidak mau bertemu dengan Ali.
Dia mengalami shock berat dan depresi. Bahkan Kaia dan mama Ecipun tak mau ditemuinya. Ali tampaknya berubah menjadi pribadi yang lebih tertutup. Begitupun dengan Illy.
"Bie....I miss u so much. Ga akan pernah ada yang bisa gantiin kamu Bie" katanya lirih sambil menatap foto mereka yang masih tersimpan rapi di I-phone nya
"Kak ali sedang apa kau disana? I really miss u...tapi mana mungkin aku menemui kamu? Jaha*nam itu tidak merenggut keperawananku tapi aku tidk bisa menahan rasa maluku..." Lirih Illy.
* * *
"Jessy...tolong pilih pengacara terbaik untuk mengurus kasus Ms. Maya. Saya tidak terima, kontrak peragaan busana di Paris dibatalkannya secara sepihak." Perintah Illy pemilik Illybie Boutique ke sekretarisnya.
"Baik bu. Saya akan pilihkan yang terbaik..." Jawabnya mantab.
"Bu pertemuan dengan pengacara itu akan diadakan besok jam 2 siang di Harvest Cafe."
"Baiklah batalkan semua jadwal saya besok. Kita temui pengacara itu."
Prilly begitu mempercayai sekretarisnya hingga diapun tak bertanya siapa pengacara pilihannya.
* * *
@Harvest Cafe 2 p.m
Ruangan VIP telah dipesan untuk membahas masalah serius dan pelik ini.
"Lama sekali sih Jes pengacara itu. Ini sudah terlambat 10 menit loh...."
"Sabar bu mereka sedang otw...."
Tok...tok...tok...
Seorang lelaki yang masih muda belia tampak memasuki ruangan dengan menenteng tas kerja dan tas lap top di kedua tangannya.
"Maaf bu, membuat anda tidak nyaman dengan keterlambatan kami. Perkenalkan saya Dani asisten dari Pak Jeff. Beliau sedang ke toilet sebentar."
"Baiklah silahkan duduk mas Dani" jessy mempersilahkan tamunya..
Selang beberapa saat pengacara itu masuk ke ruangan VIP tersebut.
Degh.....!!
Jantung keduanya bergemuruh sangat kencang. Seakan lepas dari tempatnya berpijak.
"BIE....." Ali menatap wanita didepannya ini dengan penuh kerinduan hingga tanpa disadari matanya berkaca kaca.
Illy sudah berubah....dia menjadi wanita matang saat ini. Penampilannya begitu modis... Span mini dengan blazer warna pink kesukaannya dan kemeja putih serta heels senada dengan rok dan blazernya.
"Kak Ali..." Tak jauh beda dengan Ali buliran beningun jatuh dari pelupuk matanya.
Ketampanannya tak berkurang sedikitpun. Tampilannya sebagai executive muda ini membuatnya tampil dengan penuh wibawa. Ingin rasanya lari dan memeluk dia....
* * *
Adam dan Hawa yang didepan mereka ini sepertinya memerlukan ruang untuk privacy mereka. Menyadari akan hal itu Jessy dan Dani ijin meninggalkan ruangan VIP tersebut.
Dan apa yag terjadi dengan kedua insan tersebut? Jangan lupa nantikan part berikutnya.....wkwk....
B e r s a m b u n g
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU PUNYA AKU (Completed)
AcakBerawal dari keinginan kedua orang tua yang mengikutsertakan putra dan putrinya untuk bergabun dengan Teenaga Summer Camp. Harrow School di Hongkong adalah tempat dimana mereka dipertemukan. Sentuhan rommance dan Adventure benar benar membuat kisah...