[I] The Beginning : Chapter 1

4.7K 395 34
                                    

"Ah, jadi rumor itu memang benar?"

Seorang lelaki bertopang dagu diatas pagar balkon sembari menatap ke halaman belakang rumah. Pandangannya menerawang jauh entah apa yang ia perhatikan. Pocket miliknya dalam kondisi aktif bertuliskan 'call' yang artinya ia tengah melakukan panggilan dengan seseorang.

"Ya, kami baru saja melewati ujian lantai itu dua bulan yang lalu. Dan tim kami lulus dengan mudahnya. Aku rasa kalian pasti bisa melewatinya."

Lelaki tadi menghela napas mendengar itu, "Tetap saja, Shibisu. Setidaknya kami perlu melakukan beberapa persiapan. Aku tak yakin ujian yang kami hadapi akan semudah kalian." Ucapnya kemudian menyisir rambut birunya yang ia biarkan terurai dengan jari-jemarinya.

Kurang dari seminggu lagi timnya akan mengikuti ujian lantai 50. Lelaki itu, Khun Aguero Agnis, tidak biasanya merasa cemas seperti ini. Entah apa yang sedang merasukinya sampai-sampai ia kehilangan kepercayaan dirinya. Ia seperti mendapat firasat kalau kali ini mereka tidak akan melewatinya dengan mudah. Mungkin ini dikarenakan rumor yang beredar di antara para regular.

Kabarnya, ujian lantai 50 adalah ujian teraneh yang sulit di tebak dan tidak masuk di akal. Ada yang mengatakan para pengurus ujian pernah hanya meminta para reguler untuk menghabiskan semangkuk ramyun untuk lulus ujian sehingga tak ada satupun reguler yang gagal dalam ujian itu. Namun pernah juga mereka memberikan ujian yang memiliki peluang 0% untuk lulus. Bahkan pernah ada kasus dimana seluruh peserta ujian terbunuh pada saat mengikuti ujian itu. Dengan kata lain, ini seperti ujian keberuntungan. Jika kau beruntung, kau bisa dapat ujian yang mudah dan lulus. Tapi jika keberuntungan tidak menyertaimu, nyawa lah yang menjadi taruhannya.

"Lebih baik tak usah terlalu kau pikirkan, Khun. Lagipula keberuntungan selalu memihakmu. Walaupun tidak, bagaimana pun kau akan merubah keadaan itu menjadi sebuah keuntungan bukan?" walaupun tidak bisa melihatnya, Khun yakin lelaki yang sedang berbicara dengannya ini pasti tengah tersenyum di seberang sana. Shibisu memang sangat mengenal dirinya sejak mereka bersama di lantai ujian Evankhell.

"Ya, kau benar," jedanya, "bagaimanapun akan ku pastikan tim kami akan lulus. Lagipula kami sudah sering melewati kondisi yang bahkan lebih sulit dari ini. Kalau begitu aku tutup panggilannya. Terimakasih, Shibisu."

"Baiklah. Jangan lupa sampaikan pesanku untuk Endorsi dan tolong jaga dia. Sampai jumpa." Panggilan pun berakhir, dan pocket milik Khun kembali ke mode Invisible.

Khun berjalan memasuki bagian dalam rumah, tepatnya di ruang tengah dimana teman setimnya sedang berkumpul. Ia lalu duduk di sebuah single sofa yang kosong kemudian menyandarkan tubuhnya.

"Tuan Khun, bagaimana percakapan mu dengan Tuan Shibisu?" Tanya lelaki berambut coklat dengan bola mata keemasan yang khas, namanya Bam. Ia adalah sahabat kesayangan Khun yang telah melewati begitu banyak rintangan. Mereka begitu dekat sampai-sampai rela melakukan apapun agar tetap bersama. Bertiga dengan Rak -si buaya- tim mereka amat sempurna.

"Dia bilang kita tak perlu khawatir," ucapnya santai. "Dan dia juga menitip pesan untuk endorsi," pandangannya berpaling ke sosok gadis yang tengah sibuk merawat kuku-kuku jari tangannya.

"Eh, aku? Apa katanya? Kenapa tak langsung menghubungiku saja." Gadis berambut pendek itu terlihat bingung.

"Dia bilang kau harus berhati-hati mulai sekarang. Ada regular yang mungkin sedang mengincarmu."

"Tunggu dulu, jangan-jangan yang kau maksud itu si 'Princess Hunter'!?" potong Boro dengan wajah paniknya.

"Siapa itu? Aku tak pernah mendengarnya," Endorsi mengerutkan alisnya, "Lagipula aku ini seorang Putri Jahad. Aku tak semudah itu dikalahkan apalagi oleh sesama regular. Aku akan membuat mereka bertekuk lutut bahkan sebelum bisa menyentuhku seujung rambutpun." Ucapnya angkuh. Putri Jahad adalah wanita yang memiliki darah sang Raja ditubuh mereka yang membuat mereka begitu kuat dan sulit dikalahkan.

[Tower of God Fanfic] : Tower FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang