[II] Bloody Sacred Vase : Ch. 5

994 162 27
                                    

Rumah Tim Aguero di Lantai 52.

"Khun! Sudah kubilang taruh semua barang mu di lemari. Rak akan menghamburnya lagi kalau tidak kau bereskan." Ujar Eileen dari dalam kamar Khun. Saat ini ia sedang bersih-bersih rumah. Rumah itu akan sangat kacau dan berantakan kalau tidak dibereskan sehari saja.

"Ah, iya maaf. Tolong bereskan," jawab Khun sambil terus menatap ke layar televisi di ruang tengah.

"Sekarang kau meminta maaf, tapi besok kau ulangi lagi kan?" Eileen menarik rambut Khun dari belakang membuat lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Awh, tidak akan. Kalau aku ingat tidak akan ku ulangi kok. Lagipula itu kan kamar ku, nanti juga akan kubereskan."

Eileen semakin kuat menarik rambut Khun, "Jadi kalau kau lupa akan kau ulangi, begitu? Mau sampai kapan kau jadikan aku pembantumu?"

"T-tidak akan. Cepat lepaskan. Tenaga mu itu keterlaluan," Khun memegangi kepalanya berusaha mempertahankan rambutnya agar tetap pada tempatnya. Tenaga gadis itu bukan main-main. Bahkan ia akui kekuatan fisik Eileen lebih tinggi darinya yang berasal dari Keluarga Agung.

"Ugh, menyebalkan."

"Apa yang menyebalkan, Nona Endorsi?" tanya Bam yang berada di sebelah Endorsi. Ia lalu mengikuti arah pandangan Endorsi yang tertuju pada Eileen dan Khun.

"Tidakkah menurutmu mereka terlalu akrab?"

Bam memiringkan kepalanya, "Memangnya kenapa? Bukankah itu bagus? Kan kau sendiri yang selalu memasangkan mereka. Itu artinya kau telah sukses. Hubungan mereka sudah jauh lebih baik."

"Hahaha, sukses ya," tawa Endorsi yang dibuat-buat, "Aku hanya tak suka melihat mereka bermesraan di depan ku."

"Bermesraan? Dari pandanganku itu lebih terlihat seperti kekerasan dalam sebuah hubungan." ucap Bam sedikit bingung.

"Yah kau tak akan mengerti, Bam. Lain kali aku akan mengajarimu."

"Wah itu dia, itu dia!" seru Boro.

"Jadi itu Putri Maria. Aku baru pertama kali melihatnya," ucap Sachi menatap layar televisi yang kini menampilkan seorang Putri Zahard yang tengah diwawancarai. Putri itu memiliki rambut panjang berwarna biru muda persis seperti milik Khun.

"Entah kenapa aku tak suka dia," ucap Eileen.

"Aku juga. Sejak kapan dia suka masuk TV? Dia meniruku," sambung Endorsi. Putri Zahard biasanya tak terlalu suka tampil di depan publik. Dan jarang sekali bisa mewawancarai mereka.

"Tapi dia cantik sekali," Hockney berkomentar. "Dia dari Keluarga Khun kan? Apa kau mengenalnya Khun."

"Tentu saja, dia itu mantannya si Kura-kura biru," Rak yang sedang menikmati cake pisang ikut menyahut.

"Dia bukan mantan ku," sanggah Khun. Entah kenapa dia tidak suka pembahasan ini. Dan benar kata Endorsi. Sejak kapan gadis itu suka mencari perhatian. Saat ini Maria ada di lantai 53, satu lantai di atas mereka. Itu cukup dekat.

"Hooo, mantan ya. Bukannya mereka saudara. Apa ini semacam hubungan terlarang," ucap Eileen yang sebenarnya ditujukan pada Khun.

"Tidak, itu lebih seperti cinta bertepuk sebelah tangan," balas Rak. "Kura-kura biru itu sudah ditolak."

"Oh bagus lah kalau begitu," sahut Eileen

"Apanya yang bagus?" tanya Khun.

"Tentu saja bagus. Aku suka melihatmu menderita. Lelaki seperti mu yang bahkan tidak tau cara memperlakukan wanita dengan baik itu tak mungkin bisa punya pacar," ujar Eileen diiringi dengan seringaiannya.

[Tower of God Fanfic] : Tower FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang