[II] Bloody Sacred Vase : Ch. 15

679 124 18
                                    

Sachi membuka lemari mencari beberapa cemilan yang bisa ia makan. Semenjak Eileen sakit, lemari es mereka terasa kosong. Biasanya gadis itu rajin membuat aneka makanan yang memang di siapkan kalau-kalau mereka ingin cemilan. Yang merasa paling tersiksa adalah Rak. Sudah beberapa hari ini ia hanya makan buah pisang saja. Padahal biasanya Eileen akan menyiapkan aneka olahan dari buah pisang khusus untuknya. Rak sudah coba mencari alternatif lain dengan membeli olahan pisang di luar. Namun rasanya tak seenak buatan Eileen. Ia telah sungguh-sungguh jatuh cinta pada masakan gadis itu.

"Sepertinya bahan masakan sudah mulai menipis," ucap Sachi. Ia mengambil sebungkus snack kripik kentang dari dalam sana lalu kembali ke ruang tengah di mana teman-temannya sedang berkumpul.

"Kurasa kita perlu berbelanja lagi. Kalau tidak tak ada bahan yang bisa dimasak untuk makan malam nanti," ucapnya lalu duduk di sebuah sofa yang kosong.

"Ah, bahan makanan sudah habis ya?" tanya Bam. "Kali ini giliran siapa pergi berbelanja?"

Khun menyahut, "Giliranku. Aku akan pergi berbelanja setelah ini. Apa ada hal lain yang kalian perlukan?"

"Tidak ada."

"Jangan berbelanja terlalu banyak, Tuan Khun. Beberapa hari lagi kita sudah harus naik ke lantai berikutnya," ucap Bam. Saat ini kondisi Eileen sudah stabil dan ia sudah bisa berjalan. Jadi mereka bisa segera menaiki lantai selanjutnya yaitu lantai 55.

"Iya aku tau. Kalau begitu aku akan pergi sekarang," Khun lalu pergi berbelanja ke Pasar terdekat.

"Oh iya, Nona Endorsi. Apa kau sudah selesai berkemas? Butuh bantuan tidak?"

"Tidak, aku sudah selesai kok." Ujar Endorsi sambil menunjukkan gestur menolak. "Bagaimana dengan Eileen? Kurasa dia yang paling membutuhkan bantuan."

"Aku sudah membantunya tadi pagi. Semua sudah selesai," sahut Hockney. Saat ini Eileen tengah beristirahat di kamarnya.

"Syukurlah kalau begitu," ucap Bam.

Meskipun sudah mulai pulih dan bisa kembali beraktivitas normal, Eileen masih belum bisa melakukan pekerjaan berat. Gadis itu juga masih belum diperbolehkan membantu mengurus pekerjaan rumah. Yang boleh dilakukannya hanya makan dan tidur. Selalu seperti itu sampai-sampai ia merasa bosan.

Tap tap tap

Mereka serentak menoleh ke sumber suara langkah kaki tersebut, "Eileen?"

"Nona Eileen, kau sudah bangun. Apa ada yang kau butuhkan?" tanya Bam.

Eileen hanya diam tanpa merespon apapun. Kepalanya menunduk membuat mereka tak mampu melihat jelas ekspresi gadis itu lantaran tertutup poni rambutnya. Gelagatnya terlihat sedikit berbeda dari yang biasanya.

"Di mana Khun?" tanya gadis itu akhirnya bersuara.

"Khun sedang berbelanja. Apa kau ingin bicaranya dengannya? Aku bisa menelponnya sekarang kalau memang penting?" tawar Sachi. Melihat Eileen yang langsung mencari Khun ketika bangun membuat Sachi berpikir Eileen punya urusan penting yang harus segera disampaikan pada lelaki itu.

"Oh, tidak perlu."

Tiba-tiba muncul sebuah lingkaran sihir berukuran sangat besar terukir di lantai tempat mereka berpijak. Lingkaran sihir itu berwarna merah dan bertuliskan huruf-huruf kuno. Mereka nampak panik namun beberapa saat kemudian semuanya tergeletak tak sadarkan diri, kecuali Eileen.

***

Khun berjalan keluar dari Pasar dengan langkah santai. Pasar tersebut terletak cukup dekat dengan rumah mereka sehingga ia tak memerlukan kendaraan apapun untuk sampai kesana. Khun mengecek saldo rekeningnya untuk memeriksa pengeluaran yang telah dilalukan timnya sebulan ini.

Tim mereka memiliki banyak anggota yang sangat berbakat. Sehingga keuangan mereka tak menjadi masalah. Poin hasil ujian sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Namun sejak ditugaskan untuk mencari bunga menara, mereka telah mengeluarkan banyak uang untuk melalukan perjalanan ke berbagai tempat di lantai menara. Untungnya Eileen turut membantu lelaki itu mengelola keuangan tim sehingga menjadi lebih efisien dan efektif.

Saat berjalan melewati daerah pertokoan, pandangan Khun tertarik pada sebuah toko kue. Di toko itu menjual Cheese Cake Gumberry, kue kesukaannya Eileen. Khun mutuskan untuk melihat-lihat ke dalam sebentar.

Setelah mendapatkan yang ia inginkan, Khun bergegas pulang sebelum teman-temannya menunggu terlalu lama. Hanya tinggal berjalan sebentar Khun sudah sampai di depan rumah mereka. Anehnya, suasana nya sedikit terasa lebih tenang dari biasanya.

Khun lalu membuka pintu masuk, dan ia langsung disambut dengan pemandangan Eileen yang tengah terdiam memandang ke arah ruang tengah. Khun lalu berjalan masuk menghampiri gadis itu.

"Eileen, kau kenapa?"

Gadis itu menoleh, "Khun."

Eileen lalu menyeruak masuk ke dalam pelukan lelaki itu. Ia memeluk Khun dengan erat dan membenamkan wajahnya di dada lelaki itu. Khun lantas terkejut cenderung bingung dengan tingkahnya.

"Hei, ada apa?" Khun mencoba bertanya, namun seketika pandangannya teralihkan pada teman-temannya yang entah sejak kapan sudah tergeletak tak sadarkan diri.

"Eileen! Apa yang terjadi dengan mereka? Apa ada musuh yang menyerang? Kau baik-baik saja kan?" ucap Khun terlampu cemas.

Masih tak ada satupun jawaban dari gadis itu. Eileen hanya semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Khun.

"Tenanglah, aku ada di sini." ujar Khun mencoba menenangkan. "Aku harus memeriksa apa mereka terluka."

Tiba-tiba Khun merasa bagian belakang tubuhnya terasa dingin. Tepat dimana Eileen menyentuh punggung Khun, muncul sebuah lingkaran sihir. Khun merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Dan dia sadar apa yang tengah terjadi.

"Eileen, kau..." Khun menatap gadis yang berada di dekapannya itu lalu ia mulai kehilangan kesadaran akibat rasa kantuk yang terlalu berat.

Tubuh Khun yang sudah tak sadarkan diri kini tergeletak di lantai. Eileen hanya menatapnya datar lalu berjalan ke arah Endorsi. Ia membuka pocket milik gadis itu lalu mengambil sebuah benda yang selama ini ia inginkan.

Pecahan Wadah Bunga Menara.

Eileen lalu pergi meninggalkan rumah itu dan seisinya tanpa sekalipun menoleh ke belakang. "Selamat tinggal."

-TO BE CONTINUED-

__________________________

Jangan Lupa baca cerita Prince Of Night juga yaakk. Pemerannya Bam

 Pemerannya Bam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

22 July 2019

[Tower of God Fanfic] : Tower FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang