"Kalian kehilangan semua pecahan wadah bunga menara. Sekarang kita sudah tak punya apa-apa," Hwaryun duduk bersedekap. Aura gelap sedikit terpancar dari gadis itu membuat semua orang yang berada di ruangan itu menjadi merasa tak nyaman.
"Yaa, kau benar. Kami tak menyangka Eileen akan mencuri pecahan itu," ucap Khun.
"Apa dari awal dia memang sudah mengincarnya?"
Bam menyanggah ucapan Sachi, "Tapi kenapa baru sekarang dia beraksi? Dia bisa melakukannya dari awal."
"Mungkin dia menunggu kita mendapat pecahan lainnya. Namun, karena gagal dia memilih segera meninggalkan kita," ujar Hockney berpendapat. Namun dalam hatinya ia tak percaya Eileen orang seperti itu. Gadis itu terlihat sangat baik dan dapat di percaya.
"Dia itu kura-kura baik. Semua orang yang pintar memasak pisang itu bukan orang jahat. Aku yakin dia punya alasan," ucap Rak. Ia lalu lanjut menikmati kripik pisang ditangannya. Pembicaraan ini membuatnya pusing. Insting hewaninya berkata kuat kalau Eileen itu bukanlah musuh mereka.
"Apapun yang kalian pikirkan, kenyataannya Eileen memang mengkhianati kita. Aku tau aku tak punya hak untuk menghakiminya karna aku jugalah yang membuat kita gagal mendapatkan pecahan kedua. Tapi kita harus segera memikirkan cara untuk mendapatkan kedua pecahan itu kembali," ujar Khun.
Hwaryun kembali membuka suara, "Sebenarnya menurut penglihatanku, ini tidak seburuk yang kalian pikirkan. Aku punya firasat yang baik kedepannya."
"Jadi kami harus apa?" tanya Endorsi.
"Aku mendapat kabar kalau ada suatu tempat di lantai 57 yang menyimpan sebuah item langka. Item tersebut kemungkinan adalah bunga menara. Kabar ini sudah cukup tersebar luas di kalangan reguler. Mungkin saja Putri Zahard dan Eileen juga akan datang ke tempat itu. Jika kalian beruntung, kalian bisa merebut kembali wadah bunga menara sekaligus mendapatkan bunganya," ucap Hwaryun sembari tersenyum simpul.
"Kalau begitu kita harus segera menyusun rencana. Kali ini kita tak boleh lengah."
Endorsi menyeringai, "Ada Maria ya. Aku akan membuatnya menerima pembalasanku atas apa yang telah ia lakukan."
"Kau juga, Khun. Cepat atau lambat kita akan bertemu kembali dengan Maria. Aku tak mau kau mengulang kembali kesalahanmu itu," Hwaryun mengingatkan.
Khun mengangguk paham, "Aku tau. Kejadian itu sangat memalukan bagiku. Aku tak akan mengulanginya."
***
Eileen memandang pantulan dirinya pada sebuah cermin. Perlahan, gadis itu membuka perban yang membungkus tubuhnya satu persatu. Sebuah ketukan terdengar dari pintu ruangan gadis itu. Lalu, muncul lah seorang gadis cantik berambut pendek sebahu berwarna keemasan memasuki ruangan itu dengan membawa secangkir teh hangat.
"Apa kau butuh bantuan untuk mengganti perbanmu, Putri?"
"Tidak perlu. Lukanya sudah sembuh semua," Eileen memutar tubuhnya memperlihatkan bahwa dirinya sudah pulih total dan bahkan lukanya tidak meninggalkan bekas sedikitpun.
Gadis itu, Lumina, tersenyum melihatnya, "Tingkat pemulihan tubuhmu semakin cepat saja. Sepertinya kita memang perlu mendapatkan pecahan wadah bunga menara lainnya."
"Kita akan mendapatkannya cepat atau lambat," Eileen lalu mengenakan pakaian yang sebelumnya telah disiapkan Lumina.
"Tapi apa kau yakin dengan keputusan mu, Putri? Kau bisa saja-"
"Dari awal aku sudah membulatkan tekad ku," potong Eileen, "Dan sampai kapan pun itu tak akan pernah berubah. Kau harusnya mengetahui itu lebih dari siapa pun, Lumina."
"Maaf, Putri." Lumina menundukkan kepalanya merasa menyesal dengan apa yang ia katakan.
"Tolong jangan minta maaf," Eileen mengambil teh yang telah disiapkan Lumina lalu menyesapnya, "Seperti ini jauh lebih baik."
Lumina mencoba memahami Eileen. Sejak mereka bersama, ia tau tuannya itu sedikit keras kepala. Ia hanya takut, Eileen kembali terluka seperti ini. Eileen adalah satu-satunya orang terdekat yang ia miliki saat ini. Ia tak ingin gadis itu membahayakan dirinya.
"Bagaimana pergerakan dari anggota FUG lainnya?" tanya Eileen.
Lumina tersadar dari lamunan singkatnya, "Ah, mereka juga sudah mulai bergerak. Bahkan beberapa tetua juga mulai turun tangan."
Eileen menarik napas dalam-dalam, "Ternyata mereka sudah seputus asa ini."
"Putri, aku mohon. Kali ini berhati-hatilah," pinta Lumina.
Eileen tersenyum, "Baiklah aku akan melakukannya."
***
[6 Bulan kemudian - Suatu tempat di lantai 57]
"Menunduk!"
Bam mengeluarkan empat Bang sekaligus langsung menyerang ke arah target mereka. Rak yang berada di dekat sana juga ikut membantu dengan menggunakan tombak nya. Begitu pula dengan Boro dan Sachi, mereka sukses menangkap buruan mereka, yaitu ikan Dulp.
Dulp adalah jenis ikan yang termasuk langka di menara. Ikan itu berukuran 50-100 cm dan tinggal di lautan yang berarus kencang. Pergerakannya sangat cepat dan kuat sehingga sulit ditangkap dengan cara biasa.
"Baru kali ini aku memancing ikan tapi bukan menggunakan alat pancing," ucap Khun menyaksikan kawan-kawannya sibuk menyerang dengan kekuatan mereka seperti sedang berhadapan dengan musuh.
Hwaryun yang berdiri di samping Khun membalas, "Ya, ikan Dulp memang bukan ikan sembarangan. Harganya di pasaran sangatlah mahal."
"Aku tak menyangka ikan aneh ini ternyata sangat berguna," Khun membaca informasi mengenai ikan Dulp di sebuah blog menggunakan lighthouse miliknya. Lelaki itu tidak ikut menangkapnya langsung. Ia hanya bertugas mengawasi pergerakan ikan-ikan itu dengan lighthouse-nya.
Sedangkan Endorsi, gadis itu menolak sama sekali tak mau membantu. Ia bilang, "Ikan itu terlalu menjijikan untuk berhadapan dengan ku. Kalian saja yang mengurusnya." Dan gadis itu kini sedang sibuk bersantai menikmati pemandangan sekitar.
"Tapi harga ikan ini benar-benar mahal," ucap Khun takjub. Ia rasa mereka bisa cepat kaya jika beralih profesi menjadi nelayan ikan Dulp. Harga perekor nya hampir seharga dengan sebuah batu melayang berkonsentrasi tinggi.
Bukan tanpa alasan, ikan Dulp mempunyai manfaat yang sangat banyak. Salah satunya adalah jika memakan daging ikan Dulp yang direbus dengan air laut, maka mereka akan mampu bernafas di dalam air selama beberapa jam tanpa bantuan shinsoo sedikitpun.
Kemampuan itu lah yang mereka inginkan. Pasalnya, dalam waktu dekat ini mereka harus pergi ke sebuah tempat yang tidak berada di daratan.
Yaitu sebuah reruntuhan bawah laut, Atlandark.
-TO BE CONTINUED-
31 July 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tower of God Fanfic] : Tower Flower
Fiksi Penggemar"Apa yang kau inginkan? Uang dan kekayaan? Kehormatan dan kebanggaan? Kekuasaan dan kekuatan? Balas dendam? Atau sesuatu yang melampaui itu? Apapun yang kau ingin kan, semuanya ada di sini." - Tower of God "Lebih kuat dari sebuah senjata. Lebih inda...