[II] Bloody Sacred Vase : Ch. 22

841 128 11
                                    

"Eileen Grace?"

"Ya, aku dari Keluarga Grace. Kita ini keluarga, Bam." ucap Eileen sambil tersenyum, namun senyum itu malah memancarkan kesedihan.

"K-keluarga? Bagaimana bisa?" Bam sedikit tertatih.

"Aku tak tau cerita detilnya. Tapi ibuku dan ibumu itu seperti saudara tiri."

Eileen menarik napas panjang sebelum mulai bercerita, "Dulu saat ibumu -Arlene- menaiki menara, ia mendapat banyak dukungan dari para penduduk asli. Salah satunya adalah Kakekku, pemimpin dari sebuah klan Native One terkuat di menara. Kakekku sangat menyayangi Arlene sebagaimana ia menyayangi ibuku, anaknya sendiri. Oleh karena itu sebagai seorang pemimpin, Kakekku dan ibuku ikut menaiki menara bersamanya."

"Ibuku dan Arlene menjadi sangat dekat seiring berjalannya waktu yang mereka habiskan bersama. Bahkan ibuku merupakan orang terpercaya milik Arlene. Sama seperti Arlene, ibuku juga mendapat cukup banyak perhatian dari penduduk sekitar. Namanya yang diambil dari nama dewi 'Irene' memiliki arti kedamaian. Ibuku diharapkan dapat membawa kedamaian kemanapun ia pergi."

"Semakin berada di lantai yang lebih tinggi, para Great Warrior terus mengembangkan kekuatan mereka. Begitu pula ibuku, selain dikenal dengan kemampuannya yang sangat kuat, ibuku juga merupakan wanita berparas yang sangat cantik. Aku dengar Khun Edahn sempat ingin mempersuntingnya."

"Eh, ayah ku?" tanya Khun. Ternyata Ayahnya dari dulu memang seorang Playboy.

"Ya, Ayahmu. Tapi ibuku menolaknya karena ia ingin fokus melayani Arlene sebagai sosok yang sangat ia panuti. Selama waktu yang panjang itu pula Ibuku belajar menggunakan mantra-mantra Grace. Semua berjalan dengan baik sampai saat Zahard tiba-tiba mengumumkan akan berhenti menaiki menara dan menjadi Raja. Ia juga melamar ibumu walau ia tau ibumu dan V mempunyai hubungan spesial."

"Setelah itu, terjadilah perang besar antara pasukan Zahard dan pasukan yang memihak Arlene-V. Pasukan milik Arlene-V dipimpin oleh Ibuku sebagai panglima perang. Namun karena kalah jumlah dan pasukan Zahard di dukung oleh Kepala Keluarga yang lain, Pasukan Arlene terpukul mundur. Bahkan Kakekku pun gugur di perang itu. Mungkin kau sudah mendengar sebagian cerita ini dari orang lain, Bam."

Bam menganggukkan kepalanya, "Iya aku mendengarnya. Setelah itu ibuku yang tengah mengandung pergi melarikan diri. Namun begitu lahir, bayinya dibunuh oleh Zahard. Ibuku lalu mencari cara untuk menghidupkan ku. Aku hanya mengetahuinya sampai disitu."

"Itu benar," Eileen tersenyum lalu melanjutkan ceritanya. "Saat ibumu melarikan diri, Ibuku yang bertugas mengurus para pasukan. Dan sebelum ibumu pergi membawa jasad anaknya, ia menemui ibuku untuk yang terakhir kali. Saat itu Arlene terlihat begitu berbeda dari biasanya. Ia nampak sangat putus asa dan ibuku sangat mengkhawatirkannya. Hari itu ia menyerahkan sebuah benda dan meminta ibuku menjaganya sampai saatnya tiba."

Eileen mengeluarkan sebuah benda dari dalam pocketnya. Ia lalu menyerahkannya pada Bam.

"Buku?"

"Itu sebuah buku mantra. Ketika Arlene menghilang, Ibuku mengumpulkan orang-orang yang memihak Arlene dan V. Mereka sepakat untuk membentuk Keluarga besar atas nama Grace dengan Ibuku, Irene yang memimpinnya. Mereka mempelajari mantra-mantra yang ada dibuku itu walau hanya Ibuku saja yang mampu menguasai seluruhnya."

"Kehidupan mereka penuh gejolak. Selama ribuan tahun pasukan Zahard terus mengejar-ngejar mencoba membinasakan segala sesuatu yang berhubungan dengan Arlene dan V termasuk para pengikutnya. Hal inilah yang membuat mereka terus berpindah-pindah. Tempat persembunyian terakhir mereka adalah tempat dimana aku dilahirkan. Itu adalah tempat teraman yang bisa mereka temukan. Ibuku juga menemukan seseorang yang ia cintai dan menikah dengannya. Ayahku adalah orang yang sangat kuat. Mereka percaya Keluarga Grace dapat bangkit kembali dan selama beberapa ratus tahun mereka hidup dalam damai."

[Tower of God Fanfic] : Tower FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang