---
"....Tanpa menunggu aba-aba lagi, ia mengangkat kedua tangannya yang memegang pisau itu membelah udara. Lalu.... lal..” air mata yang dengan susah payah ku bendung sejak awal cerita, mengalir begitu saja membasahi kedua pipiku. Kedua bahuku naik turun seirama dengan isakan tangisku. Austin langsung memeluk tubuhku. Kali ini bukanlah dari samping seperti pada awalnya. Ia memutarkan badanku dan memelukku dengan cara berhadapan dengannya.
---
“ssttt... you can stop right now, fryssy.” Ia mengelus rambut coklat nan panjangku dengan perlahan. ya tuhan... mengapa ia benar-benar mengingatkanku pada sosok Niall? Aku memejamkan mataku lalu memper-erat pelukannya itu.
***
Justin’s p.o.v
“hey just.” Zayn menghampiriku dengan seorang perempuan cantik berada di sampingnya. Ia dan wanita itu tersenyum padaku. Aku baru melihat wanita ini jalan dengan Zayn. Mereka sangat dekat. Kurasa ia adalah kekasihnya yang baru setelah lily collins yang meninggalkannya demi seorang pria yang jauh lebih buruk dari Zayn. Ia sungguh wanita bodoh! Wanita bodoh yang pernah ku temui!
“hey, bro. Umm and you? Kau kekasih Zayn?” aku memaikan kedua alisku naik turun dengan raut wajah bertanya-tanya padanya.
Zayn semakin mendekatkan tubuh wanita yang di rangkulnya itu ke tubuh tegap miliknya. “yes, what do you think?” ia mencondongkan badannya lalu meletakkan wajahnya tepat di telingaku. “she’s hot right?” ia berbisik dengat tatapan nakal pada kekasihnya. Uurrgghh... ia sungguh membuatku cemburu karenanya.
“uumm yeah... i think so. Dimana kau mendapatkan wanita secantik ini.” aku menggerakkan salah satu tangannya mengelus pundak kekasih Zayn tersebut yang tak terbalut oleh pakaian yang ia kenakan.
Menerima sikap dari ku, wanita itu hanya menggedikan bahunya geli. Dengan cepat Zayn menghempaskan tanganku dari bahu kekasihnya dengan tatapan geram. “jangan ganggu dia! Cari saja wanita lain! She’s mine!!” Zayn menaikkan nada bicaranya padaku.
“hey, tidakkah kau lihat? Aku punya banyak harta! Lihatlah semua isi dari rumahku! Aku bisa saja membeli wanita jalang ini untuk bersenang-senang denganku malam ini!”
Zayn menyingkirkan kekasihnya itu agar menjauh dari kami berdua. Kenapa? Tidakkah aku benar? Aku bisa saja membeli semua yang ku mau dengan uang milikku. Walaupun Zayn kaya, tapi ia tak sekaya diriku. Hahaha apalah artinya kekayaan miliknya untukku? “shut.your.mouth” ia menekan seluruh perkataan yang keluar dari celah bibirnya dengan jari telunjuk yang mengarah tepat di depan wajahku.
Aku menyeringai dengan tatapan mengejek padanya. “hey, kenapa? kau tidak suka? Terimalah kenyataan!” dalam hitungan detik sebuah pukulan keras dengan sempurna mendarat di pipiku. Tubuhku terhuyung kebelakang karena belum mempersiapkan diri untuk bertarung sebelumnya.
“Zayn, stop it!!” kekasih zayn berteriak histeris melihat kejadian saat itu. Wanita yang mengenakan gaun berwarna merah tanpa lengan itu mendekati kekasihnya lalu mengusap bahunya dengan tatapan khawatir. Tapi, Zayn menyuruhnya untuk menjauh darinya.
Aku mentap Zayn dengan tatapan ingin membunuhnya dengan sekali gerakan. Ia mendekati ku dengan beberapa pasang mata yang tertuju pada kami. “just, aku tidak menginginkan sikapmu seperti ini. ini bukanlah justin bieber yang ku kenal. Ini bukanlah justin bieber, sahabatku yang selalu menghiburku ketika aku mendapatkan banyak masalah. Kau tidak pernah melakukan hal seperti ini padaku.” Bahuku naik turun seirama dengan hembusan nafas yang ku keluarkan. Aku mengepalkan kedua tanganku hingga telapak tangan dan buku-buku jariku berwarna putih. “aku mengerti just, perubahan sikapmu ini karena kepergian ayahmu yang...”
KAMU SEDANG MEMBACA
Aussi Longtemps Que Tu M'amies (as long as you love me)
Fanfiction"apa orang tersebut sempat mencoba untuk membunuhmu?" "ya, ia mendatangiku ketika aku berjalan di sebuah jalan sempit dengan sebuah kotak kue yang akan ku antar menuju rumah pemesannya. Ia mendekatiku dan menampar ku dengan sangat keras hingga aku t...