part 13: jryssy-justin&fryssy-

373 2 2
                                    

---

“umm... aku tidak suka jika harus berjalan-jalan sendiri. Mau kah kau menemani ku?” pinta ku padanya yang berhasil membuatnya sedikit terkejut. Hey! Memangnya aku habis berbuat apa? Memberikan hadiah yang mengerikan padanya?

---

“what? Jangan bercanda!” seringai yang mengeluarkan suara tawa mengejek pecah begitu saja.

“aku tidak. Ini serius. Apakah kau?” aku memasang raut wajah memohon padanya. Ia hanya menanggapi nya dengan malas.

“itu tidak mungkin. Oke? Kau pergi saja sendiri dengan dirimu atau kau ajak adikku yang telah kau hipnotis itu.”

Dengan raut wajah yang masih sama, aku mengkerutkan bibir ku lalu memutar tubuhku untuk melangkah pergi. Well, sebenarnya, aku hanya ingin mengetahui ada apa dengan diri nya. Aku curiga. Sangat curiga. Sesosok setan dengan cepat mengalahkan kecepatan kilat berubah menjadi sesosok malaikat. Bagaimana bisa? Bisakah kalian bayangkan?

“wait!” justin sedikit berteriak ketika jarak di antara kami semakin jauh. Aku tak menanggapinya. Terus berjalan dengan perlahan. itu lah yang ku lakukan. Langkah kaki yang tercipta dari sepatu seseorang mulai merambat semakin dekat.

Sebuah tangan kekar menarik bahu ku hingga memutar menghadapnya. Mata indah yang di hiasi permata kuning keemasan di tengahnya menatap ku dengan menimbang-nimbang sesuatu. Hah! Kurasa ia ragu untuk menolak tawaran ku!

“baiklah, aku akan ikut dengan mu.”

Sederet persetujuan yang terlontar membuat ku terlonjak kaget dan meloncat kegirangan karenanya. Ah! Kena kau! “ternyata kau tak semenyeramkan seperti apa yang selama ini terbesit di benakku.” Ia tersenyum melihat tingkah ku yang demikian bahagia. “ya, walau tak sesempurna adik kembarmu.” Aku melanjutkan dengan membuang wajah ku ke arah lain dan berbisik agar ia tak dapat mendengarnya.

“excuse me?” ia mencondongkan tubhnya mendekat dengan alis yang ia naikkan. Garis wajahnya seolah menuntut sebuah penjelasan atas apa yang ia dengar.

“uumm.. nothing.” Dengan ragu-ragu aku menarik lengannya yang tercetak beberapa tattoo disana lalu melangkah menuju suatu tempat yang sudah ku rencanakan.

***

Anak-anak kecil berlari kesana kemari dengan tawa bahagia yang menyertai. Tampak sebuah istana pasir yang berhasil di cetak oleh beberapa anak perempuan berumur 7 tahun dengan sekop dan ember untuk alat pencetaknya

Dua buah ayunan bergoyang kedepan dan kebelakang. Tanpa seseorang pun yang menyentuhnya. Tiupan angin sedingin balok es lah yang menjadi perkaranya.

Aku menarik lengan justin untuk segera menduduki kedua ayunan itu sebelum seseorang menghuninya terlebih dahulu. Tak ada yang menarik dari wajahnya saat ini. wajahnya terlipat-lipat membuat kedua sudut bibir itu tak berdaya dan membentuk bibir yang melengkung ke bawah.

Ku hempaskan bokong ku di atas ayunan besi yang nyaris membuat bokongku membeku di buatnya. Mulai ku ayunkan kakiku ke depan lalu kebelakang agar tubuhku ikut terayun. Uuhh... pria ini tidak menyenangkan sama sekali. Lihatlah! Dia hanya memperhatikanku dengan raut wajah yang sama di hadapanku.

“just. Cepatlah. Sebelum seseorang merebutnya darimu.” Perintahku padanya agar ia dengan sigap duduk di atas ayunan yang berada di sebelah ku. Alih-alih menurutinya ia justru mengeluarkan kalimat yang membuatku jengah.

“untuk apa? Itu hanya membuatku tampak seperti anak kecil berumur 5 tahun yang masih mengenakan popok. Dan itu lah yang ku lihat dari mu sekarang ini.” what? Hollycrap! Apa hanya anak-anak saja yang dapat memainkannya? Apa yang menurutnya menyenangkan? Alkohol? Para wanita jalang?

Aussi Longtemps Que Tu M'amies (as long as you love me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang