---
“apa maksud dari perkataanmu?”
“kau bisa mendapatkan banyak uang jika kau melakukan hal yang sama seperti itu pada orang-orang tertentu yang...”
Aku dengan cepat memotong pembicaraan pria tersebut ketika mendengar perkataan ‘bayaran yang mahal’ dari celah bibir nya. “aku bisa melakukannya.”
“well, kau harus masuk ke dalam geng kami terlebih dahulu. Deal?”
“deal!” robert menjulurkan tangannya yang ku balas dengan sebuah jabatan hangat. Ya, ini lah yang di namakan keberuntungan tak terduga!
---
Author’s p.o.v
Suara yang di hasilkan dari salah satu alat medis terdengar keseluruh sisi ruangan yang ber cet putih ini. dua insan dengan pandangan yang terpatut satu sama lain mewarnai suasana di dalam ruangan.
Wanita berambut coklat itu tampak berusaha untuk merubah posisi berbaringnya itu dengan duduk menyender di kepala kasur yang ia tempati.
“hei, kau tidak boleh terlalu banyak bergerak.” Austin menahan lengan fryssy dengan lembut yang di balas dengan gelengan kepala lemah.
“no, austin. I’m fine.” Austin mendengus kesal akan sikap fryssy yang keras kepala ini.
“tidak fryssy, kembali ke posisi mu semula atau aku akan meninggalkan mu?”
“aku bisa menelfon ibu ku untuk menemani ku.”
Austin memutar kedua bola matanya lalu menghembuskan nafas yang sangat di buat-buat. “ternyata kau seorang wanita yang keras kepala.”
“aku tidak keras kepala. Aku memang berfikir untuk menelfon ibuku. Awalnya, aku tak mau ia mengetahui ini semua. But, yeah.. aku tak bisa membiarkannya menungguku di dalam rumah dengan perasaan yang berderu tak karuan.” Fryssy berusaha menjelaskan kepada austin yang menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan. Mendengar perkataan itu, austin merogoh kantung jeans yang ia kenakan lalu mengeluarkan sebuah kotak tipis nan lebar yang dapat di gunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang dekat mau pun jauh sekalipun.
“gunakan handphone ku dan hubungi ibumu tapi kau harus kembali berbaring di tempat tidur itu.” austin menyodorkan handphone putih miliknya pada fryssy yang hanya diam membatu di atas ranjang. “apa kau tak tau cara menggunakan handphone ku?” lanjut austin yang kali ini dengan sangat sarkastik.
Dalam sedetik mulut fryssy terbuka cukup lebar, tak terima atas perkataan yang di lontarkan untuknya. Ia merebut handphone berwarna putih itu dari tangan austin dengan tatapan mengancam. “apa maksudmu? Aku bisa menggunakan semua jenis handphone di dunia, kau tau?”
“oh really? Kau ini pemilik toko roti atau toko handphone? Hahaha” suara tawa yang cukup keras membuat wanita yang berada di hadapannya jengkel. Tubuhnya terasa panas meskipun sudah tersedia pendingin ruangan yang menjadi fasilitas di ruangan ini.
“aku pemilik toko obat! Puas kau??!!” fryssy menaikkan nada bicaranya dengan sangat jengkel.
Tawa austin bertambah menggelegar membuat fryssy semakin jengkel dan ingin memakannya dalam sekali telan. “bisakah kau diam? Aku ingin menghubungi ibuku dan suaramu itu sungguh mengganggu, kau tau?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Aussi Longtemps Que Tu M'amies (as long as you love me)
Fiksi Penggemar"apa orang tersebut sempat mencoba untuk membunuhmu?" "ya, ia mendatangiku ketika aku berjalan di sebuah jalan sempit dengan sebuah kotak kue yang akan ku antar menuju rumah pemesannya. Ia mendekatiku dan menampar ku dengan sangat keras hingga aku t...