---
“KENAPA KAU LAMA SEKALI?!?!?!” bentak robert pada justin tetap tak membalikkan tubuhnya untuk melihat keadaan fryssy dan justin di belakang punggungnya. Tawa mengerikan yang tumpah ruah membelah udara terdengar oleh kedua anak adam yang di ciptakan tuhan secara sangat sempurna. “oh ya, aku lupa jika ia adalah kekasihmu dan karena itu kau tak mau melaksanakan perintahku.”
---
Tubuhnya tersentak. Justin seperti penderita lumpuh di sekujur tubuhnya yang dimana ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Tubuhnya kaku. Sangat sulit untuk di gerakkan. Ia menyorot punggung robert dengan tatapan tak percaya. Sorot matanya bagaikan sebuah tombak yang akan segera di tancapkan dan membuat lubang besar disana.
Bagian pendiriannya yang ragu akan menuruti perintah robert, berangsur meluntur. Ia tidak ingin terlihat rendah di mata robert. Ia ingin membuktikan jika ia bisa melakukannya. ya! Ia tidak akan menuruti kata hati kecilnya yang terus memohon agar tidak melakukan apa yang robert perintahkan. Niatnya sudah bulat dan benar-benar matang.
Ribuan kelopak bunga mawar merah menghujani setiap relung hatinya. Dengan jantung yang berdegup lebih cepat, jari telunjuknya telah menempel di pelatuk pistol berwarna hitam pekat yang tengah di genggamnya.
Dengan sangat kasar dan tanpa perikemanusian ia menarik lengan fryssy dan menggenggamnya dengan sangat keras.
“aaaa..” sebuah jeritan berhasil lolos dari celah bibir cantiknya. Genggaman tangan justin yang tak kunjung melonggar itu lah yang menjadi penyebabnya. Matanya membinarkan sebuah kesedihan dan kekecewaan luar biasa yang mendalam. Linangan air mata mulai melapisi bola mata indahnya.
Justin menempelkan moncong pistol miliknya dan membenamkannya di antara helaian rambut berwarna coklat kelam itu. sontak fryssy membulatkan mulutnya dengan nafas yang terus tersengal semakin cepat. Aliran adrinalin itu semakin cepat. Jantungnya terasa membeku dan tak dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuhnya agar membuat sedikit ke hangatan disana.
Sekujur tubuh fryssy menggigil ke takutan. Ia tak tau apa yang tengah tuhan rencanakan untuknya pada hari ini. apa ia hanya hidup untuk sedikit kebahagiaan lalu meninggalkan semua itu dalam kejapan mata? Hanya dengan sebuah pistol. Benda mati yang tak memiliki kesalahan apapun? Tuhan memang suka menyembunyikan keajaiban yang ia berikan. Hanya kita yang akan mengetahui itu semua dengan cara merenunginya dalam hati dan berinteraksi dengannya. Berinteraksi dan berbicara dengannya dengan cara memanjatkan doa dan beribadah sesuai apa yang telah ia perintahkan.
Cairan bening air mata itu sudah terlalu banyak untuk di simpan. Kapasitasnya tak lagi memungkinkan untuk tetap di pertahankan. Butiran demi butiran air mata mulai mengalir membentuk sebuah aliran air terjun yang berasal dari kedua mata cantiknya.
Jari telunjuk yang menempel pada pelatuk itu dengan sangat perlahan mulai menekan. Jantung seseorang yang tengah melakukan kegiatan itu berdegup kencang. Ribuan orang tengah berdisko di dalam jantungnya.
Dengan isakan tangis yang sangat kental ia menutup kedua kelopak matanya dan menyerahkan hidupnya pada tuhan. hatinya sangat sakit. Sebuah samurai tajam terasa menikam hatinya. Ia tak dapat bergerak. Ia tak dapat melawan. Tubuhnya di pegang erat oleh justin.
Aroma maskulin seorang pria tampan yang secara tiba-tiba datang menyerbak menjelajahi setiap rongga hidung fryssy. Ia sangat kenal aroma ini. sebuah harapan yang sempat hilang dari keyakinannya, kembali muncul sepenuhnya.
Buugghh....
Sebuah tinjuan keras berhasil mendarat di pipi tirus justin. Senjata berbahaya yang di genggamnya terlempar ke jalan raya lalu terlindas oleh sebuah mobil mewah seseorang yang tengah melintas. Dengan darah segar yang mengalir di sudut bibirnya ia bangkit dan menghampiri saudara kembarnya. Tatapan geram luar biasa terpasang di kedua bola mata emasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aussi Longtemps Que Tu M'amies (as long as you love me)
Fanfiction"apa orang tersebut sempat mencoba untuk membunuhmu?" "ya, ia mendatangiku ketika aku berjalan di sebuah jalan sempit dengan sebuah kotak kue yang akan ku antar menuju rumah pemesannya. Ia mendekatiku dan menampar ku dengan sangat keras hingga aku t...