---
“mom.” Tanganku tergerak mengelus puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang. Tatapan lirih yang begitu menyentuh hati dapat kalian lihat sekarang di wajah ku. “aku berjanji. Aku tidak akan membiarkan pelacur itu hidup bahagia setelah apa yang telah dia perbuat. Aku berjanji akan melakukan balas dendam untuk ini semua. Jika perlu aku akan menghabiskan seluruh keluarga clurgh hingga hanya kenangan yang tersisa. Aku berjanji mom. Aku akan melakukan itu sampai titik darah penghabisan. Aku sangat mencintai mu mom.”
---
Austin p.o.v
Semburat warna oranye yang di tampakan matahari berusaha untuk menyelundup masuk menyakiti iris mataku. Tiupan angin yang begitu tentram tanpa bahaya, dengan senang hati mengantarku menuju rumah seseorang yang hampir ku buat kecewa. Tidak tidak. Bukan hampir. Benar-benar kecewa tepatnya. Ya, ia memang telah memaafkan ku tapi itu tidak berarti aku boleh dengan bangga karena aku telah melakukan kesalahan tanpa menerima hukuman. NO. BIG NO.
Aku menapaki jalan setapak yang di pinggirnya terdapat semak pendek yang tingginya hanya se-mata kaki. Kotak-kotak ubin mulai ku telusuri mendekati daun pintu berwarna coklat gelap di hadapanku saat ini.
Tanganku tergerak untuk memanggil seseorang yang ada di dalamnya dengan cara mengetuk pintu. Entahlah. Tak seperti biasanya aku menjadi gugup seperti ini ketika aku ingin bertemu dengannya. Apa karena aku membawa sebuah berita padanya? Huh.... ya tuhan permudahlah aku untuk mejelaskannya tentang apa yang akan terjadi padaku.
“hey, austin.” Seorang wanita paruh baya dengan senyuman manisnya menyapaku tak lama ketika aku berhasil mengetuk pintu.
“hey, aunty.” Ya tuhan! nada bicaraku benar-benar terdengar seperti seorang yang tengah terkena demam panggung di hadapan jutaan orang. Relax austin. Nothing happen.
Benar saja, ia terkekeh melihat kesalah tingkahan ku di hadapannya. Ia boleh melihat ini, tapi ku harap ia tidak bisa membaca fikiranku. “baiklah, aku tau. Kau mencari fryssy bukan? Kali ini kau kurang beruntung sekali anak muda. Dia tengah berjalan-jalan. Mencari udara segar katanya. Jika kau mau, mungkin kau dapat menunggu di dalam.” Wanita itu memberikan sedikit jalan agar aku dapat masuk ke dalam ruang itu lantas menikmati hidangan yang ia berikan padaku.
“tidak perlu. Aku akan mencarinya saja. Terimakasih.” Aku membungkukan badanku sebagai tanda penghormatan lantas berbalik arah menuju mobil merah milikku.
Mobilku kini sudah melaju perlahan bak mobil tua yang akan hancur lebur jika kecepatannya di naikan sedikit saja. Deretan rumah di kanan dan kiri terlihat seperti berjalan ke arah samping nya. Tak banyak yang ikut melintasi jalan yang sama denganku. Begitu tentram dan damai.
Kemana anak itu? sedari tadi aku belum juga berhasil menemukannya. Aku benar-benar tidak memiliki banyak waktu. Tinggal 30 menit lagi.
Aku memukul roda kemudi di hadapanku dengan garis wajah cemas. Kepala ku terus beralih ke kanan dan ke kiri secara bergantian. Pandanganku tak hentinya menyapu seluruh sudut di jalan ini secara detail dan tak tersisa. Aku berdecak. Berdecak karena aku tak kunjung menemukannya.
Hei, tunggu. Bukankah dia? Ahh! Iya! Aku yakin. Yakin sekali.
Ku putar roda kemudi itu bertujuan untuk memarkirkan mobil ini di tepi jalan. Setelah itu, aku keluar dan mendekati sebuah pohon dengan anak anjing yang sangat lucu di bawahnya. Ia terus menggonggong tak henti dengan berusaha merayap ke atas pohon menghampiri wanita yang sedang ku cari-cari.
Aku berlutut dan menggendong anak anjing lucu itu. aahhh... aku jadi berniat ingin membawanya pulang dan menjadikannya teman untuk anak anjing peliharaan di rumah. Uuuhh.... aku menciumnya dan di balas dengan jilatan yang ia berikan padaku. Aahh.. dia sungguh manis. Jika aku membawanya, apakah ia memiliki majikan? Jika majikannya membawaku ke pengadilan hanya karena aku membawa binatang peliharaannya yang sangat lucu ini bagaimana? Jika aku harus mendekam di dalam penjara hanya karena ingin mendapatkan anjing ini bagaimana? Uhh.. baiklah. Kurasa lebih banyak resikonya. Aku lebih baik mengurungkan niat ini kuat-kuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aussi Longtemps Que Tu M'amies (as long as you love me)
Fanfiction"apa orang tersebut sempat mencoba untuk membunuhmu?" "ya, ia mendatangiku ketika aku berjalan di sebuah jalan sempit dengan sebuah kotak kue yang akan ku antar menuju rumah pemesannya. Ia mendekatiku dan menampar ku dengan sangat keras hingga aku t...