Part 34: Nothing's gonna be alright!

196 9 0
                                    

---

Cap cap darah menodai warna tembok yang

sebenarnya. Fryssy terdiam sejenak. Otaknya

masih berfikir apa yang sebenarnya terjadi? Apa ia

terlalu lama hingga melewatkan banyak hal?

---

Jemari-jemari kakinya yang telanjang mulai

merasakan rasa dingin yang begitu kentara

merambat hingga membuat seluruh bulu-bulu

halus di kulitnya begidik ngeri. Perasaan yang

sangat mengganjal begitu mengganggu. Berbagai

fikiran negatif mulai menghantui otaknya. Aroma

darah segar yang menetes, membuatnya ingin

memuntahkan seluruh isi di dalam lambungnya.

Satu dua langkah berhasil ia lakukan. Tubuhnya

bergetar hebat. Irama nafasnya yang bergetar dapat

terdengar dengan jelas. Ia masih tidak percaya

akan apa yang dilihatnya. Seluruh barang yang tak

asing baginya berantakan hingga tak berbentuk.

Bau amis menyeruak dengan irama tetesan darah

yang membuatnya takut setengah mati. Tapi ini

bukanlah saat yang tepat untuk takut. Ini

rumahnya. Ia berhak tau akan apa yang telah

terjadi disini. Dan ia harus tahu bagaimana keadaan

kedua orang tuanya yang telah ia sebut lebih dari

satu kali untuk memastikan jika mereka baik-baik

saja.

Tangan Fryssy terulur sebelum ia menyentuh knop

pintu kamar kedua orang tuanya yang terdapat

jejak sepatu berwarna merah darah yang terdapat di

sepanjang jarak antara kamar kedua orang tuanya

dengan pintu utama. Tidak. Ia belum siap untuk

melihatnya. Melihat kenyataan. Faktanya ia terlalu

takut untuk menerima jika apa yang berkelebat di

otaknya terbukti benar. Ia tidak bisa mengokohkan

keyakinan jika ia berani untuk menerima segala hal

yang menimpanya. Tangan kekar Austin tergerak

untuk menyentuh bahu wanita yang

memunggunginya lalu tersenyum padanya ketika

Fryssy memutar kepalanya. Senyuman pria itu

bagaikan obat penenangnya. Rasa takut itu

berangsur tersapu. Tatapan itu seolah mengatakan

jika ia bisa. Austin tahu jika Fryssy begitu kuat.

Setelah merasa jika dirinya cukup siap untuk

melihat kenyataan, jemarinya mulai menepel pada

knop pintu lalu menggenggamnya untuk di putar.

Dengan tenaga yang kecil ia mendorong pintu itu

hati-hati agar jantungnya tidak melompat dengan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aussi Longtemps Que Tu M'amies (as long as you love me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang