"Kamu benar-benar putus? Maksudku kalian?"
Alex tidak menanggapi perkataan Tiffany, ia mencoba fokus dengan jalanan, Tiffany melirik nya sedikit, ia bisa melihat Alex menggenggam setir dengan erat.
"Ini semua gara-gara aku, hmm I'm sorry, aku nggak bermaksud,,,"
*ciiiiittt
Alex menghentikan mobilnya mendadak, ia menenggelamkan kepalanya dalam tangan.
"Lex, aku,,,"
"Quite!!"
Alex menyandarkan kepalanya di jok mobil, ia menghela beberapa nafas panjang, ia menoleh kearah Tiffany, ditatapnya kornea Tiffany. Tiffany menjauhkan tubuhnya dari Alex, namun Alex meraih pundak Tiffany.
"Berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Kamu berubah. Kamu terlihat lemah sekarang, aku lebih suka Tiffany yang dulu, Tiffany yang egois, Tiffany yang mau menang sendiri, Tiffany yang akan melakukan semuanya demi kebahagiaan nya sendiri. Tetaplah jadi Tiffany yang itu, bukan Tiffany yang sekarang!"
Tiffany menatap kornea coklat Alex penuh perhatian.
"Hari ini, kenapa kamu dengan bodoh mengatakan hal yang tidak seharusnya kamu katakan? Sesuatu yang membuatmu terlihat lemah dihadapan Sarah? Aku berpikir positif padamu dihari pertama kamu bertemu dengannya, sifat tegasmu membuat aku kagum padamu. Tapi hari ini? Dimana dia? Kamu sembunyikan dimana gadis itu hah!"
Tiffany hanya meneguk ludahnya, Alex mengatur nafasnya agak lama.
"Benar dugaanku selama ini, kamu memang bipolar."
"What?"
Alex melepaskan genggamannya pada pundak Tiffany, ia menghela nafas ringan sekarang, Alex merebahkan kepalanya di jok mobil.
"Wait, kamu bilang aku apa? bipolar?"
"Yah, kamu, pengidap bipolar disoder, ada masalah? Memang itu kenyataannya, kamu bisa berubah dengan sangat cepat, sebentar kamu marah, sebentar kamu tertawa, sedih, dan blah blah blah."
"He dengar yah, dari semua sebutan yang diberikan teman-temanku, sebutan ini yang paling tidak aku suka! Jadi jangan sekali-kali menyebut ku dengan ini lagi, mengerti?"
"Sekarang ini kamu apa? Sedang marah atau merajuk aku bahkan tidak bisa mengerti!"
"Baik! Kalau kamu tidak mengerti aku, kenapa tidak kamu biarkan saja aku pergi dari rumahmu hah? Hmm apartemen maksudku."
"Kalau aku biarkan kamu pergi, memangnya kamu mau kemana? Apa ada yang mau menerima mu?"
"What! Kamu meremehkan aku? Aku bisa pergi kemanapun aku mau! Tanpa kamu!"
Tiffany keluar dari mobil Alex, Alex tidak menahannya, Alex memperhatikan sejauh apa gadis itu akan pergi.
Tiffany berjalan menuju sebuah halte yang tak jauh dari mobil Alex, Alex hanya tersenyum dan menyusul Tiffany. Alex duduk tak jauh dari Tiffany, halte itu tidak begitu ramai, hanya ada mereka dan dua orang yang sedang berpacaran diujung halte yang lain.
"Hanya sejauh ini kepergianmu?"
"Kenapa kamu kesini? Bukannya kamu tidak menyukai gadis bipolar sepertiku?"
Tiffany mengerucutkan bibirnya, Alex hanya tersenyum melihat tingkah Tiffany.
Flash back
"Aku akan pergi dari sini, tidak perlu bertengkar seperti itu."
"Tidak! Kamu tetap disini! Dia yang akan pergi dari sini!"
Sarah memperhatikan Alex, bibirnya menganga, tidak percaya apa yang sudah dikatakan Alex. Sarah berjalan ke arah Tiffany.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffany
General FictionIni adalah prequel kedua dari 'Mistake Wedding' hehe Dia hanya gadis, bukan sederhana, tapi begitu banyak masalah, trouble maker. "Cinta bagiku hanya sebuah perasaan bodoh yang sengaja dibuat tuhan untuk mempermainkan manusia" "One boyfriend its not...