"Oma?"
"Sstt, jangan berisik, Tiffany masih tidur, kasihan dia, kelihatan lelah."
Oma tersenyum pada Alex, perlahan Alex melepaskan pelukannya dari Tiffany, dia duduk disamping Oma, Alex sempat mengecup kening Oma dan duduk di tempat nya semula.
"Oma nggak berkebun?"
"Berkebun apa? Ini sudah hampir jam sebelas Lex, oma uda selesai berkebunnya, tadi mau oma bangunin tapi kalian terlihat sangat lelah, jadi oma biarkan kalian tidur seharian hehe."
Ada aneh dalam senyum oma, bukan senyum yang biasa dilihat Alex, senyum yang terasa dibuat-buat.
"Ada sesuatu?"
"Tidak ada Lex, oh iya tadi mamanya Juli kemari, tidak lama cuma menjenguk oma seperti biasa."
"Lian juga ikut?"
"Iya, tapi tenang aja oma nggak bilang kamu disini, untung aja semalem uus sempet masukin mobil kamu ke garasi, yaudah kalo kamu mau makan, makan dulu sana, mbak mimin uda siapin makan siang, biarin Tiffany istirahat."
"Oma.."
Alex menghentikan langkah oma yang hendak berdiri.
"Oma sedang menyembunyikan sesuatu dari aku kan?"
Oma menggeleng pelan sambil tersenyum dan berjalan menjauhi Alex. Meski tidak ada penjelasan langsung, namun tatapan oma berkata lain, bukan satu hal yang disembunyikan nya, tapi banyak hal.
"Good morning."
Sesuatu disampingnya mulai bergerak pelan melakukan peregangan, senyum khas bangun tidur terpancar dari muka gadis disampingnya.
"Morning? Iya ini masih pagi kalo kamu tinggal di Madagaskar. Cepetan bangun, kita makan siang."
"Sarapan maksud kamu? Aku masih ngantuk."
"Oh God, ini hampir jam sebelas, ayo bangun."
"Iya iya, dasar cerewet."
"Yaudah aku keluar dulu yah, kamu cepet mandinya, oma uda nungguin."
"Makasih buat semalem."
"Makasih buat apa?"
"I feel very warm last night, your hug make me really comfort."
"Kamu kebanyakan menghayal."
"Kamu tidur disini kan semalem?"
"Enggak, kamu kebanyakan tanya, ayo cepet bangun."
"But I think U were hug me very tight all night"
"Denger ya Tiffany."
Alex mendekatkan wajahnya pada wajah Tiffany, begitu dekat hingga ujung hidung mereka bersentuhan.
"Im not that kind of crazy guy who always wanna be closer with u, understood?"
Tiffany dengan manjanya melingkarkan tangannya di leher Alex.
"Tapi kalo benar kamu semalam kamu memelukku, aku cuma mau bilang terima kasih, aku juga bukan type cewek yang dengan mudah akan memberikan hatinya pada laki-laki yang sering menyentuhnya."
Alex melepas tangan Tiffany perlahan dari lehernya, ia menjauh meski terus menatap mata Tiffany dari jaraknya, ia meninggalkan Tiffany.
®®®
"Tiffany bisa masak?"
"Hmm."
Tiffany menoleh pada Alex, ada pandangan minta tolong dalam matanya, Alex hanya melihatnya sekilas dan meneruskan makan siangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffany
General FictionIni adalah prequel kedua dari 'Mistake Wedding' hehe Dia hanya gadis, bukan sederhana, tapi begitu banyak masalah, trouble maker. "Cinta bagiku hanya sebuah perasaan bodoh yang sengaja dibuat tuhan untuk mempermainkan manusia" "One boyfriend its not...