"Dengar aku Tiff, pernikahan bukan sebuah permainan yang sewaktu-waktu kamu bisa berhenti ditengah jalan, pernikahan adalah sesuatu yang harus kamu jalani sepanjang hidupmu bersama orang yang kamu harapkan atau tidak kamu harapkan. Bukan seperti membeli makanan yang kamu bisa memilih sesuai keinginanmu, bukan seperti itu. Dan bercandamu kali ini benar-benar keterlaluan, hentikan!"
"Lex aku serius! Dengarkan aku! Jangan protes dulu! Dengarkan aku!"
Tiffany mengoyak lengan Alex.Alex menatap manik Tiffany tajam, tidak ada kebohongan disana, baru kali ini Alex melihat tatapan Tiffany seserius ini.
"Baiklah, katakan apa yang kamu inginkan."
"Aku terlanjur mengatakan hal bodoh pada orang tuaku, aku pernah bilang aku akan dijodohkan kan? Keluarga itu kembali lagi beberapa waktu lalu dan aku menolak mereka karena aku bilang ada seseorang yang akan melamarku, dan itu kamu."
"Apa kamu menyebutkan namaku?"
"Tidak, aku tidak menyebut namamu, aku juga bilang pada ayah selama ini aku tinggal bersama orang yang aku percayai, ayahku percaya dan ingin bertemu denganmu secepatnya."
"Bagaimana kamu bisa melakukan itu tanpa persetujuan dariku? Heh?"
Alex terlihat memberontak namun jauh dalam hatinya ada sedikit bahagia dengan tindakan bodoh Tiffany kali ini.
"Tidak ada pilihan lain Lex, aku juga bilang ke ayah kalo aku sudah bisa melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga seperti masak, bersih-bersih rumah dan lainnya. Aku akan belajar aku janji."
"Aku tidak bisa Tiff, maafkan aku."
"Apa kamu akan membiarkanku dimiliki orang lain? Bahkan aku belum tau siapa dia tapi merasa sangat ragu padanya, dan perasaanku sangat peka dalam hal ini, seperti pertama kali aku melihatmu dan aku langsung percaya padamu, aku tidak pernah salah, tidak pernah."
"Tapi kali ini cobalah percaya pada pilihan orang tuamu, mereka tidak akan memilihkan sesuatu yang buruk padamu kan? Dia pasti pria yang baik, percayalah."
"Apa kamu benar-benar tidak mau membantuku kali ini? Bagaimana kalau orang itu akan menyakitiku? Bagaimana kalau dia tidak bisa menjagaku? Bagaimana kalau dia tidak bisa masak?"
Jawaban polos Tiffany semakin membuat Alex tersakiti, gadis dihadapannya benar-benar tidak mengerti apapun.
"Percayalah aku akan selalu ada bersamamu."
"Kenapa kamu seperti sudah merelakanku untuk pria itu? Apa aku sudah tidak penting lagi bagimu? Selama ini aku bohong padamu, aku tidak pernah menjalin hubungan dengan Dennis, aku hanya berpura-pura karena aku ingin melihatmu mempertahankanku tapi ternyata tidak, ketika kamu mengatakan hanya bercanda menjadikanku nona kekasihmu itu yang paling menyakitkan, malam itu yang aku inginkan kau menatapku, memelukku dan bertanya sekali lagi padaku apakah kau mau jadi nona kekasih untukku? Sekali lagi kamu mengecewakanku dengan jawabanmu. Kalau kamu hanya menganggapku sebagai anak kecil, kamu salah besar Alex. Semua sikap yang aku tunjukkan selama ini hanya agar aku mendapatkan perhatian lebih darimu, apa selama ini kamu tidak juga mengerti? Apa,,"
Ucapan Tiffany terhenti, sebuah benda kenyal nan lembut menyumpal bibir mungilnya, Tiffany menjauhkan tubuh itu dari wajahnya.
"Apa ini? Ini bukan penolakan lagi kan?"
Alex menggeleng pelan.
"Aku sedang sakit, aku tidak ingin kau,,"
Benda kenyal itu menyumpal bibirnya lagi, lebih intens dan seduktif, tangan kiri Alex meraih tangan kanan Tiffany dan meremasnya pelan, sedang tangan kanan Alex meraih tengkuknya, memperdalam ciuman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffany
General FictionIni adalah prequel kedua dari 'Mistake Wedding' hehe Dia hanya gadis, bukan sederhana, tapi begitu banyak masalah, trouble maker. "Cinta bagiku hanya sebuah perasaan bodoh yang sengaja dibuat tuhan untuk mempermainkan manusia" "One boyfriend its not...