Author POV
Alex memandangi gadis dihadapannya, pikirannya hanya satu, bagaimana seorang gadis yang baru saja ia temui meminta hal seperti ini.
"Yaah yah,, aku tahu ini kedengarannya gila, dan apapun yang kamu pikirkan sekarang,,, itu terserah, eehmm aku hanya mengungapkan apa yang aku inginkan,,"
"Oke,, kita baru saja bertemu, dan pertemuan kita,, bukan pertemuan yang baik,, kamu bahkan tidak tahu bagaimana aku sebenanya, lalu bagaimana mungkin aku bisa,,,,"
"Dengar, hanya tinggal disini, aku tidak akan menganggumu, eehm kamu bisa anggap aku tidak ada disini, anggap aku transparan,, oke,, trust me,, im kinda good girl,, dan aku hanya butuh tempat tinggal, yaah aku memang kabur dari rumah, tapi aku tidak akan menyusahkanmu dalam hal finansial, aku punya pekerjaan tetap."
"Pekerjaan??"
"Yaah,, kamu meragukanku??"
Alex tidak menjawab, pandangannya seolah mengintrogasi.
"Apa jaminan yang bisa kudapat kalau aku membiarkanmu tinggal disini??"
"Heemmm,,"
Tiffany menatap Alex tajam, sebenarnya dia tidak tahu apa yang harus ia jawab, matanya berlari kesana kemari.
"Aku akan memberikanmu kebahagiaan.."
"Kebahagiaan?? are you sure??"
"Yaah tentu saja,, aku janji,,"
Alex semakin terbebani dengan semua perkataan Tiffany.
"Tidak!! ini tidak benar,, cepat ganti bajumu dan pergi dari sini,,"
"Tidak,, aku tidak akan pergi, aku bukan gadis yang seperti kamu pikirkan,,,"
"Kenapa sih kamu keras kepala!!"
"Kenapa kamu tidak mengizinkanku tinggal disini??"
Alex menatap gadis itu nanar, pandangannya sedikit kabur, tidak pernah ia bayangkan sebelumnya akan bertemu gadis semacam ini, gadis asing yang tiba-tiba muncul dalam kehidupannya.
"Lalu apa alasanku untuk menerimamu??"
*tiiing,, tiiing,,
Suara bel, keduanya menoleh bersamaan, ada rasa khawatir dalam hati Alex, mungkin itu Sarah, atau lebih parah itu mama Alex.
Tiffany dengan mudah melihat kekhawatiran di mata Alex, ia memasang devil smilenya, terkesan ada sebuah rencana jahat dalam senyumannya.
Alex memperhatikan gadis didepannya dengan perasaan khawatir.
"Hey kenapa kamu menatapku seperti itu??"
"Hhh aku harap kamu tidak merencanakan sesuatu yang buruk padaku..."
"Itu tergantung,,,"
Tiffany memainkan garpu di hadapan nya. Alex menghela nafas dan segera berjalan kearah pintu tanpa menghiraukan perkataan gadis gila di hadapannya.
"Lama banget bukanya??"
Alex hanya mematung melihat gadis di depan pintu, mata yang biasanya berbinar melihat gadis itu kini berubah menjadi pandangan penuh khawatir.
"Kok kamu malah bengong sih Lex?? Kamu nggak seneng aku dateng??"
"Hello...."
Keduanya menoleh pada sumber suara, suara gadis lain dari belakang Alex.
"Kamu pasti Sarah kan??"
Gadis bernama Sarah itu hanya mengangguk dan membuang pandangannya ke arah Alex, dalam matanya jelas terdapat banyak pertanyaan, lidah Alex keluh, apa yang akan dikatakan gadis gila ini pada kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffany
General FictionIni adalah prequel kedua dari 'Mistake Wedding' hehe Dia hanya gadis, bukan sederhana, tapi begitu banyak masalah, trouble maker. "Cinta bagiku hanya sebuah perasaan bodoh yang sengaja dibuat tuhan untuk mempermainkan manusia" "One boyfriend its not...