Cater(s) 2 U

12.5K 368 6
                                    

"Happy birthday to you my prince,,"

Kecupan kecil diberikan Sarah tepat di bibir Alex, hanya senyum tipis yang diberikan Alex pada kekasihnya itu.

"Terima kasih sudah hadir dalam hidupku."

Alex melirik ke arah Tiffany.
Sarah mendekatkan bibirnya ke telinga Alex.

"Don't ruin my mood in front of my parents."

Pesta kecil ulang tahun Alex berjalan dengan lancar, tidak banyak tamu karena memang ini hanya untuk keluarga dan teman dekat.

Dimana dia?

Sejak pertengahan acara, Alex tidak melihat keberadaan Tiffany dimanapun.

"Dimana Tiffany? Dari tadi mama tidak melihatnya.?

"Alex juga nggak tahu ma, ini Alex juga lagi nyariin dia."

"Ma,,"

"Aah Sarah, iya sayang."

"Kalian pada ngapain sih? Kelihatan serius banget."

"Ah nggak ada apa-apa."

"Ini mama sama papa mau pamitan ma,,"

®®®

"What are you doing here??"

"Berdiri di atas balkon."

"Semua orang mencarimu."

"Siapa? Hanya kamu yang peduli, aku tidak butuh itu."

"Bahkan kalau mamaku yang mencarimu? Malam ini kamu buat aku berbohong pada mama, mama sangat khawatir padamu, what happen?"

"Nothing, aku hanya tidak mengenal semua tamu undangan mu, semuanya. bahkan mereka melihat ku dengan tatapan aneh, seperti orang asing, atau,, yah aku ingat, aku memang orang asing, orang asing yang tiba-tiba membebanimu, maaf."

"Why?? Why U told me like this all of sudden??"

"I Don't know,, yang aku tahu sampai sekarang yang aku lakukan hanya menyusahkanmu, iya kan?"

Perlahan Alex berjalan dan berhenti disamping Tiffany.

"Sarah mengatakan sesuatu padamu?"

Tiffany memainkan bibirnya, ia tidak ingin menjawab pertanyaan Alex.

"Aku melihat kamu dan Sarah membicarakan sesuatu di tengah-tengah acara, dan setelah itu kamu menghilang, aku yakin dia pasti mengatakan sesuatu padamu, tell me."
"Aku nggak mau!!"

"Jangan keras kepala! Kamu berbuat semaumu! Aku tidak mempermasalahkan apapun! Aku hanya ingin kamu cerita apa yang sudah dikatakan Sarah padamu?"

Tidak ada nada tinggi dalam kalimat Alex, tapi Tiffany merasa seperti sedang diinterogasi, ia memalingkan wajahnya dari Alex, melihat kelakuan Tiffany, Alex hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Kamu nggak lapar??"

Mendengar kalimat Alex, Tiffany berbalik dan mendekati Alex, nafasnya menderu.

"Apa yang ada di pikiranmu? Aku hanya gadis asing yang perlu dikasihani? Yang terlihat selalu kelaparan dan meminta makan darimu? Hanya itu yang kamu pikirkan?"

Alex perlahan menekan dan menarik pundak Tiffany, ia menatap mata Tiffanytajam.

"Look at me."

Tiffany memalingkan wajahnya dari Alex, namun Alex tetap menatap sudut mata Tiffany.

"Yah, kamu benar, kamu hanya gadis asing bagiku, hadirmu bahkan tidak aku inginkan, sifat manjamu membuat aku muak, dan kamu selalu lapar, ini benar-benar menyusahkan."

TiffanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang