Stay

9K 337 8
                                    

"Jika kamu bisa meyakinkan kami tentang laki-laki itu, kami bisa pertimbangkan lagi, tapi kalau tidak, kamu harus menuruti apa kata kami."

Tiffany mencoba melupakan semua kata-kata itu, tapi semakin ia mencoba melupakannya, semakin jelas kata-kata itu di otaknya.

"Aaahhh,, seharusnya aku tidak mengatakan apapun! Aaah bodoh! Bodoh! Bodoh!"

Tiffany menenggelamkan tubuhnya dibawah selimut.

"What!!"

Dia membelalakkan matanya, Tiffany terkejut, melihat wajah Alex dalam pejaman matanya, mungkin lebih tepatnya bayangan Alex.

"No! Ini hanya efek terlalu lama melihat wajah Alex hari ini, bukan yang lain."

Perlahan Tiffany memejamkan matanya lagi, dan lagi-lagi wajah itu, senyum itu muncul lagi, orang yang sama, Alex.

"Ini tidak bisa dibiarkan!"

Tiffany memutuskan menonton televisi agar dengan mudah ia lelah dan tertidur, tapi itu hanya expectation, kenyataannya dia tetap terjaga sampai pagi.

®®®

"Kamu baik-baik saja Tiff?"

"Yah I'm fine."

Tiffany tetap tertunduk dan fokus pada makanannya, dia tidak menoleh sedikitpun kearah Alex.

"Ada yang aneh hari ini."

"What!"

"Tumben kamu cuma makan sedikit?"

"Tadi malam aku sudah makan banyak biskuit, ice cream, dan banayk kue, jadi masih kenyang."

Alex merasa aneh, pagi ini sejak Tiffany turun dari tangga, dia tidak melihat bahkan melirik kearah Alex.

"Tiffany?"

"Yah?"

"Look at me!"

"No way!"

"Look at me!"

"No! Aku bilang nggak mau yah nggak mau!!"

Alex beranjak dari tempat duduknya, ia berjalan santai kearah Tiffany, Tiffany yang merasa hidupnya terancam mencoba memejamkan matanya.

"Kamu mau ngapain!"

Alex berlutut dihadapan Tiffany, memperhatikan wajah gadis itu lagi dan lagi, Tiffany menutup matanya rapat, bahkan ia menggunakan kedua tangannya untuk melindungi kelopak matanya.

"Ada apa? Kenapa kamu seperti ini?"

"Kenapa bagaimana maksudmu? Aku baik-baik saja."

"Baik-baik saja? Kamu bahkan tidak mau melihatku dan kamu bilang baik-baik saja?"

"Yah sungguh, aku baik-baik saja. Hari ini aku mau membatasi penglihatanku padamu, itu saja."

"Membatasi? Kamu ini apa-apaan sih Tiff? Ini nggak lucu! Kamu benar-benar membingungkan."

"Gara-gara kamu semalaman aku nggak bisa tidur!!"

Tiffany terkejut dengan perkataannya sendiri, spontan dia membuka mata dan menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"What?"

Suara Alex melemah, mulutnya menganga menahan senyum, Alex menghembuskan nafas panjang, pandangannya berlarian, ada senang dan aneh dalam pikirannya, ada malu juga, Alex jadi salah tingkah setelah mendengar kalimat Tiffany.

"Kamu memikirkanku semalaman?"

"No!!"

"Lalu apa?"

TiffanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang