Tiffany memperhatikan pesan itu cukup lama, entah siapa Juliant ini, kenapa secara tiba-tiba mengajaknya bertemu dan dengan tujuan apa.
"Tiff,,"
Suara Alex membangunkannya dari lamunan, Tiffany nyengir pada Alex dan Alex bisa melihat ada kecemasan dalam mata Tiffany.
"Kamu kenapa Tiff?"
"Ah nggak papa kok hehe, gimana nasi gorengnya? Enak?"
"Yah enak"
"Bahkan Fany lupa tidak memasukkan garam kedalamnya? Hehe"
"Aku akan tetap bilang ini enak"
Alex memakan nasi goreng Tiffany sampai habis, Fany tersenyum melihat Alex menyelesaikan makannya.
"Baiklah kalau begitu, Fany bereskan dulu yah, Alex istirahat aja, kayaknya Alex lagi butuh istirahat"
Tiffany membereskan sisa makan Alex dan terkesan terburu-buru, meninggalkan Alex dibalik pintu dan tidak lupa meninggalkan senyum pada prianya.
"Lian pasti mengajaknya bertemu"
®®®
Tiffany meraih ponselnya dan lagi lagi memperhatikan pesan yang baru saja dia terima.
"Hm enaknya bales apa yah?"
Beberapa kalimat mulai dia ketik.
-siapa yah?-
"Ah jangan, kalau tidak penting mana mungkin langsung ngajak ketemu seperti ini? Bahkan dia mencantumkan nama, ah iya"
-Juliant siapa?-
"Aish kok gak enak sih? Apa yah?"
*drrt drrt
-Aku tidak punya waktu menunggu jawabanmu, jawab ya atau tidak apa susahnya sih!-
"Lah dia malah marah, hih dasar orang aneh!"
-yah-
Tidak ada balasan lagi, Tiffany masih ragu dengan pesan dari orang tidak dikenal ini, tapi dia sudah terlanjur meng iya kan permintaannya dan bagaimana pun dia harus menemui pemilik nomer asing ini.
"Kalau bilang sama Alex pasti dilarang, tapi kalo nggak bilang trus ketemu dijalan dia bisa marah, tapi kan Alex nggak bakal marah ke aku, ah gimana yah? Hmm Juliant, siapa sih Juliant ini?"
®®®
"Lian tetep nggak mau nikah"
Mama Lian dan omah saling beradu pandang, Mama Alex mendekati Lian sambil tersenyum.
"Tidak usah terburu-buru mengambil keputusan Lian, masih ada waktu dua bulan lagi kan, bahkan lebih untuk memikirkannya matang-matang"
"Yang aneh itu kalian, menjodohkanku dengan orang yang kalian sendiri sengaja menyembunyikannya dariku, apa ini adil? Ah lagipula apa peduliku kalian menyembunyikannya atau tidak, aku tetap tidak ingin menikahinya!"
"Dia gadis yang baik untukmu, oma rasa dia yang terbaik untukmu"
"Siapa yang tau? Kalian juga pasti mengatakan hal yang sama padanya tentangku, tapi aku akan tunjukkan bagaimana arti baik padanya"
"Lian! Mama tidak menjodohkanmu agar kamu bisa melampiaskan kemarahanmu padanya! Tapi agar kamu belajar, belajar menghargai orang lain dan bisa menjadi lebih baik!"
"Ma! Mama tahu kan, ini Lian! Tidak bisa berubah dan tidak akan pernah berubah! Dengan atau tanpa pernikahan ini, Lian akan tetap seperti ini!"
"Lian, mungkin sekarang kamu bisa berkata seperti ini, tapi nanti kamu akan berterima kasih karena perjodohan ini, oma janji semuanya akan berjalan dengan baik, belajarlah menerima dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffany
General FictionIni adalah prequel kedua dari 'Mistake Wedding' hehe Dia hanya gadis, bukan sederhana, tapi begitu banyak masalah, trouble maker. "Cinta bagiku hanya sebuah perasaan bodoh yang sengaja dibuat tuhan untuk mempermainkan manusia" "One boyfriend its not...