Ketakutannya

4.8K 202 16
                                    

Alex duduk santai disebuah bar sambil meneguk beberapa minuman bersoda, pandangannya tertujuh pada seorang gadis yang sedang asyik bermain spinning bottle dengan teman-temannya, seorang gadis berdiri sempoyongan menujuh arahnya, gadis itu melewatinya begitu saja menuju seorang pria dibelakangnya, melihat penampilan pria yang akan dihampiri gadis itu, tanpa pikir panjang Alex menarik tangan gadis itu dan berakhir dalam pelukannya, gadis itu mendongak dan memperhatikan wajah Alex sambil berkata lirih dan tidak jelas.

*cluup

Gadis itu menarik tengkuk Alex dan memperdalam ciuman mereka, Alex hanya merasakan bibir mungil itu bermain lembut dalam bibirnya, gadis itu terus menghisap dan sedikit bermain nakal dalam mulutnya sebelum akhirnya gadis itu jatuh pingsan.

Tidak ada yang peduli dengan kegiatan mereka, Alex membopong gadis itu ketempatnya semula dan mencoba menyadarkannya sebelum tiba-tiba beberapa anak lain datang mendekati Alex dan gadis itu.

"He kamu mau apakan kekasihku?"
Teriak seorang bocah sambil menunjuk muka Alex.

"Aku bahkan tidak mengenalnya, kalau dia kekasihmu cepat bawa dia pulang dan rawat dia."

"Tidak bisa, karena dia sudah memilihmu artinya dia milikmu seutuhnya malam ini, dan karena dia kalah dia harus membayar semua tagihan di bar, kami pergi dulu om, byee."

Anak-anak itu pergi meninggalkan Alex bersama gadis yang baru saja mencumbunya.

"Wuaaaa!!!"

Alex terkejut ketika gadis disampingnya berteriak.

"Siapa kamu! Hah! Dimana mereka! Kamu mau memperkosaku? Hah! Apa-apaan ini! Hah!"

Gadis itu terus memberontak, dan tiba-tiba.

*byuuur

Gadis itu memuntahkan semua isi perutnya di baju Alex, tanpa pikir panjang Alex membopongnya kedalam mobil dan membawanya pulang.

"Apa kau sudah membawanya bersamamu?"
Terdengar suara berat dari seberang.

"Yah, dia sedang bersamaku sekarang, kami sudah berada di dalam apartemenku."

"Ya sudah kalau begitu, jaga dia baik-baik dan aku harap kamu tahu batas terhadapnya."

Alex hanya terdiam dan menutup telponnya.

®®®

Alex POV
Kuperhatikan wajah mereka satu persatu, oma, mama dan mama Ani (mama Lian) Mereka sedang membicarakan sesuatu yang sangat tidak kusukai.

"Bagaimana menurut mamih? Apa dia cocok untuk Lian?"
Mama Ani membuka pembicaraan

"Seperti yang kita tahu dia berasal dari keluarga baik-baik, tingkah lakunya juga baik, dia anak yang sopan meski sifatnya masih kekanak-kanakan. Bagaimanapun keadaannya kita akan tetap menikahkan mereka berdua, dengan bantuan Alex tentunya, bukan begitu Lex?"

Ku perhatikan lagi wajah mereka, kuanggukan kepalaku dengan berat hati.

"Sepertinya Alex menjaganya dengan baik, tapi ingat Lex jangan kelewat batas, ingat pesan kakek, dia hanya untuk Lian. Bukan berati kakek tidak mempercayaimu dalam hal ini, tapi Lian butuh, butuh seseorang yang bisa membimbingnya."
Suara oma tiba-tiba parau.

"Aku rasa ini bukan ide yang bagus mempersatukan Lian dengan sifatnya yang seperti itu dan Tiffany yang tidak mengerti apa-apa, bukannya aku meragukan wasiat kakek tapi jika mereka bersatu apa jadinya hubungan mereka? Seperti meletakkan dua bayi dalam satu ruangan, mereka sama-sama egois, keras kepala, aku benar-benar tidak menemukan satupun sifat positif dari mereka berdua."

"Itu sebabnya kami mengirimmu pada Tiffany, orang tuanya sudah setuju dengan semua rencana kita, dan perlu kamu tau Lex, dua bayi itu nantinya akan tumbuh kan, mereka akan tumbuh dan nantinya rasa kasih sayang di antara mereka juga akan tumbuh seiring berjalannya waktu, dan kamu tidak bisa memutuskan sesuatu sepihak sebelum kamu mengerti."
Nada mamaku meninggi.

"Tapi kenapa kalian mengorbankanku dalam hal ini? Bagaimana kalau aku gagal diawal? Bagaimana kalau aku jatuh dalam permainan ini?"

"Kami percaya padamu, lanjutkan peran yang sudah kamu bangun setengah jalan ini Lex."
Kali ini suara mamaku melemah, kupandangi wajahnya.

Mama Ani hanya terdiam, melihat perdebatan kami.

"Sejak kecil kamu selalu menjaga Lian, bahkan sampai sekarang kamu masih menjaganya, mama hanya ingin kamu menjaganya sekali lagi Lex, mama mohon."

Suara mama Ani melemah, aku bisa memberontak pada mamaku sendiri tapi tidak dengan wanita ini, aku hanya mengangguk dan menundukkan wajahku, mungkin kali ini lantai dibawah kakiku lebih mengerti perasaanku. Kuputuskan bangkit dari tempat duduk ku.

"Baiklah aku akan meneruskan peran ini demi kalian semua, permisi aku ingin mencari udara segar."

Disinilah aku, terduduk lesuh disebuah bangku taman dihalaman rumah. Kepalaku masih tertunduk sampai sebuah tangan hangat menyentuh pundakku dan seseorang duduk disebelahku.

"Oma tahu bagaimana perasaanmu padanya, caramu memperlakukannya tidak dapat berbohong Lex, meski kamu sendiri bahkan tidak bisa terus menerus membohongi perasaanmu."

"Bagaimana kalau Lian akan menyakitinya?"

"Kamu akan bersama mereka kan? Lagi pula ada mama Ani yang akan menjaga menantunya."

"Seperti yang oma tahu, aku sudah gagal, aku gagal menjalankan peran ini, aku terjebak dalam lingkaran yang kita buat. Aku melakukan hal bodoh itu lagi dan lagi."

"Oma mengerti, sangat mengerti bagaimana perasaanmu sekarang, menjaga orang yang kamu cintai meski pada akhirnya kamu harus merelakannya pada orang lain, hal yang sangat sulit dilakukan oleh orang lain, tapi kami percaya padamu tanpa keraguan sedikitpun, sama dengannya yang juga sangat mempercayaimu."

"Aku akan mencoba sekali lagi."

"Baiklah kalau begitu, mending kita sekarang balik, takut nanti Tiffany nyariin, dia di rumah sendiri kan? Semoga Mimin bisa jaga dia biar nggak kelaparan hehe."

Nenek meninggalkanku dan sempat mengelus pundakku singkat. Ada takut dalam pikiranku, takut kalau aku tidak bisa lagi menjaganya, takut jika nanti seseorang akan menyakitinya, takut jika dia tidak lagi mengenaliku, banyak ketakutan tumbuh sekarang hanya membayangkan kehilangan dia, Tiffanyku.

®®®

Maaf pendek, karena ini cuma chapter bayangan haha apa lah

Jadi chapter ini menceritakan alasan kenapa Alex menjaga Tiffany dan lah blah blah dan kenapa Alex takut jatuh cinta sama Tiffany.

Besok diupdate lagi chapternya oke,

Jangan Lupa baca juga cerita baru aku 'Mr.Untouchable' hihi nggak kalah seru sama cerita sebelumnya, jangan lupa Voment disana juga yah xixi.

Next chap 20 vote yah hehe.

VONENT VOMENT VOMENT
❤❤❤

TiffanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang