Tiffany membuka pintu kamarnya dan mencoba meraih stop kontak disebelah kiri, namun sebuah tangan menarik tangannya dan mendekapnya dari belakang, seorang pria. Pria itu menarik kedua tangan Tiffany kebelakang tubuhnya dan kini tidak ada jarak diantara mereka, Tiffany tidak berteriak karena dia tahu tidak ada gunanya dan mungkin tindakan itu semakin membahayakan, pria itu memeluknya erat dari belakang dan membisikkan sesuatu ke telinga Tiffany.
"Bagaimana pestanya?"
"Siapa kau!"
"Apa itu penting?"
Pria itu beberapa kali menghembuskan nafasnya ke leher Tiffany dan Tiffany hanya bisa menggeliat mencoba memberi jarak antara dirinya dan pria ini.
"Bagaimana Alex memperlakukanmu selama ini? Apa dia memuaskan? Hh kalau kamu merasa tidak puas dengan Alex kamu bisa datang padaku, I did better, trust me."
"Apa yang kamu inginkan?"
"Nothing, hanya ingin merasakan tubuh gadis Alex itu saja."
Tiffany menggerakkan tubuhnya mencoba melepaskan diri tapi tidak ada hasilnya, pelukan pria misterius ini semakin erat.
"Sudahlah jangan banyak bergerak, kalau sampai kamu membuat sesuatu dibawah sana terbangun akan lebih berbahaya. Katakan padaku apa yang harus aku lakukan agar bisa mendapatkanmu? Alex bisa mendapatkanmu secara cuma-cuma sedangkan aku harus membayar semua wanita penghibur itu setiap malam, yah aku memang iri padanya karena hanya membiarkanmu tinggal bersamanya dia mendapatkan segalanya, tinggallah denganku dan aku akan memberikan semua yang kamu inginkan. Kita sudah beberapa kali bertemu tapi tidak satupun dari kita yang tahu wajah dari masing-masing, aku hanya penasaran bagaimana wajah gadis Alex."
Tiffany hanya membuang nafas kasar.
"Tiff!"
Suara Alex terdengar dari lantai bawah, Tiffany merasa lega namun pria itu dengan cekatan menutup mulut Tiffany, tidak ada ketakutan pada pria itu meski dengan kedatangan Alex, pria itu malah mengendus sambil tertawa kecil.
"Hh itu Alex mu datang, dia datang disaat yang tidak tepat, cepat atau lambat kita akan bertemu lagi aku janji, aku hanya ingin tahu bagaimana gadis selerah Alex. aku ingin tahu bagaimana ekspresinya melihatmu seperti ini, hh. Apa malam ini kalian ada jadwal main? Haha."
Rasa takut Tiffany berkurang, perkataan pria ini membuatnya memikirkan banyak hal.
"Aaak!!"
Pria di belakang Tiffany berteriak dan seketika menjauh karena seseorang menariknya, itu Alex. Tiffany sekilas melihat bayangan Alex menarik pria itu keluar ruangan. Ia masih terpaku di tempatnya, bukan karena takut tapi karena semua perkataan pria itu.
Tiffany duduk di tepi ranjangnya, pikirannya kacau, terlebih setelah kejadian malam ini di pesta dan perkataan pria tadi.
"Tiff?"
Alex menyalahkan lampu kamar Tiffany dan mendekati gadis yang sedang melamun itu.Bahkan sampai Alex diihadapannya, Tiffany tidak juga menyadarinya. Melihat Tiffany terdiam seperti ini membuat Alex sedikit khawatir, ia memutuskan duduk berlutut dan memperhatikan Tiffany, diraihnya tangan Tiffany namun diluar dugaan Tiffany menjauhkan tangannya.
"I'm fine."
Tiffany berkata lirih dengan pandangan yang masih kosong.Tiba-tiba Tiffany beranjak dari tempatnya, Alex sedikit menjauh.
"Kamu mau kemana?"
"Mau ambil kotak obat."
Kening Alex berkerut.
"Apa kamu terluka? Apa dia melukaimu?"
Nada suaranya terdengar sangat khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffany
General FictionIni adalah prequel kedua dari 'Mistake Wedding' hehe Dia hanya gadis, bukan sederhana, tapi begitu banyak masalah, trouble maker. "Cinta bagiku hanya sebuah perasaan bodoh yang sengaja dibuat tuhan untuk mempermainkan manusia" "One boyfriend its not...