"Alex, kamu dengerin Fany ngomong kan?"
"Ah iya, iya Alex denger kok"
"Emang Fany ngomong apa hayo?"
"Ngomong tentang resep baru kan?"
"Apa nama resepnya?"
"Ayam pedas manis ala Fany? Iya kan?"
"Tuh kan kamu nggak dengerin Fany ngomong, bukan itu resepnya, iih"
"Iya iya, terus apa dong?"
"Ayam asam manis ala Fany, gitu namanya"
"Oh iya, itu maksud Alex, kan cuma salah sedikit Tiff"
"Ih tetep aja kamu nggak fokus sama Fany"
"Iya deh Alex fokus sama Fany sekarang, yaudah mau cerita apa lagi?"
"Nggak mau! Uda selesai ceritanya, sekarang laper"
"Yaudah kalo gitu kita cari makan yuk"
Tiffany beranjak dari tempat duduknya dan hampir saja berbalik namun Alex dengan cekatan menarik tangannya.
"Eh pintu keluarnya disebelah sana tuh"
"Sama aja deh"
"Enggak, yuk lewat sini aja"
Menurut, Tiffany mengikuti Alex yang sudah menggandengnya, sebenarnya semua tingkah Tiffany hari ini hanya sebagai pengalihan, pengalihan karena ketakutannya pada kata-kata Alex semalam, dia ingin membangkitkan mood Alex meski caranya salah, yang dia tahu dengan mengganggu Alex seperti ini akan membuat Alex lupa pada kata-katanya semalam.
Tiffany membolak-balik buku menu ditangannya, Alex sudah lebih dulu memilih dan membiarkan Tiffany memilih menu kesukaannya.
"Aku mau ini, ini, ini dan ini, minumnya ini aja yah"
Setelah memesan makanan yang disukainya, Tiffany melipat kedua tangannya diatas meja dan mulai memperhatikan Alex yang memainkan ponselnya.
"Alex"
"Iya"
"Alex nggak mau liat Fany?"
Alex meliriknya sekilas dan melanjutkan aktifitasnya."Bentar yah Tiff, masih ada yang harus aku kirim lewat e-mail, cuma bentar kok"
"Brrrm brrm brrm"
Tiffany memainkan bibirnya mencari perhatian Alex namun Alex tak bergeming dari aktifitasnya."Lex, Alex aku mati Lex"
Tiffany menusukkan garpu ke lehernya sendiri dan membuat suara-suara aneh."Bentar, bentar yah, bentar lagi"
"Lex,,"
"Sabar ya sayang, bentar lagi"
"Aku hamil"
Alex memperhatikan wajah Tiffany, menatap kedua maniknya bergantian, terlihat dia sedang bersungguh-sungguh. Diletakkannya ponsel yang sedari tadi menjadi penghalang mereka.
"Apa?"
"Yah, aku hamil"
"Tapi bagaimana mungkin?"
"Dan kamu ayah dari anak ini"
"Aku selalu pake pengaman kok"
"Apa itu sudah menjamin?"
"Tiff, kalo ini sebuah lelucon, maka ini benar-benar tidak lucu"
"Apa ada raut wajah bercanda sekarang?"
Tiffany menatap manik Alex bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffany
General FictionIni adalah prequel kedua dari 'Mistake Wedding' hehe Dia hanya gadis, bukan sederhana, tapi begitu banyak masalah, trouble maker. "Cinta bagiku hanya sebuah perasaan bodoh yang sengaja dibuat tuhan untuk mempermainkan manusia" "One boyfriend its not...