Oma memperhatikan jam dinding beberapa kali, sesekali matanya menuju kearah pintu, dari raut wajahnya ada kekhawatiran.
Tiga puluh menit lalu oma menyuruh Mimin menyusul Uus yang sejak sore mencari Tiffany. Hari sudah mulai gelap namun mereka tidak juga kembali membawa kabar tentang Tiffany.
"Cepat selesaikan makanmu dan cari Tiffany."
Alex bahkan tidak melihat ke arah oma, pandangannya masih fokus pada makanan dihadapannya.
"Dia bukan gadis kecil berusia lima tahun yang jika tidak kembali pulang harus dikhawatirkan, dia sudah dewasa dan bisa menjaga diri, tidak perlu terlalu khawatir."
Alex meneruskan makan petangnya dalam diam.Ada marah dan kecewa dalam tatapan oma, tapi semua perkataan Alex memang beralasan, oma mengunyah makanannya pelan, diperhatikan cucu sulungnya.
"Hari ini oma sadar bahwa oma baru saja kehilangan cucu sulung oma, entah dia pergi atau digantikan dengan orang lain, dia benar-benar menghilang."
Dengan wajah yang tenang dan masih mengunyah pelan makanannya Alex menjawab pernyataan oma.
"Hari ini aku kehilangan diriku, untuk sementara waktu, Alex yang oma maksud akan hilang dan digantikan dengan Alex yang lain."
Oma menghentikan aktivitasnya, pandangannya kosong, pertama kalinya mereka dalam situasi seperti ini.
"Bu! Non Tiffany bu!"
Mimin setengah berlari mendekati oma dan Alex yang masih bersi tegang, wajahnya terlihat gugup."Ada apa dengan Tiffany."
Terdengar suara ribut dari luar, terlihat beberapa orang membopong seorang gadis, Tiffany.
"Tiffany?"
Alex bahkan tidak bergeming, dia meneruskan makan petangnya seolah enggan untuk beranjak, bahkan dia tidak menoleh sedikitpun meski oma melewatinya sambil setengah berlari.
®®®
"Bagaimana keadaannya dok?"
Oma dengan penuh antusias bertanya pada dokter yang baru selesai memeriksa keadaan Tiffany.
"Apa dia punya pengalaman buruk dengan air atau semacamnya?"
Oma mengerutkan keningnya.
"Saya tidak tahu dok, dia baru saja datang kemari, memangnya ada yang gawat dok?""Tidak nyonya, cucu anda hanya mengalami sedikit trauma, itu sebabnya dia drop seperti ini jika bertemu banyak air atau dikelilingi banyak air. Tapi tidak perlu khawatir, dia akan baik-baik saja. Hanya butuh beberapa hari untuk istirahat."
"Syukurlah dok, tapi dia benar-benar tidak apa-apa kan dok?"
"Iya nyonya, dia akan baik-baik saja, kalau begitu saya pamit dulu nyonya, selamat petang."
"Iya terima kasih dok."
Uus mengantar dokter menuju pintu, Mimin terlihat sibuk menatakan selimut pada tubuh Tiffany, Oma masuk dan berjalan mendekati ranjang Tiffany dengan wajah penuh khawatir.
"Apa dia masih belun sadar?"
"Belum bu, tubuhnya dingin seperti es, permisi bu saya mau ambil selimut lagi."
"Iya iya."
Oma duduk di tepi ranjang dengan perlahan, wajah Tiffany begitu pucat, seperti tidak ada aliran darah dalam tubuhnya, bahkan bibirnya tidak lagi pink seperti biasa.
"Apa keadaannya baik-baik saja?"
Suara Alex menghentikan dokter yang hampir keluar dari pintu.
"Untuk keadaan luarnya mungkin baik-baik saja, tapi saya tidak menjamin tentang traumanya, saya sudah memberikan resep, untuk sementara waktu jangan ajak dia ke tempat yang terdapat banyak air atau semacamnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffany
General FictionIni adalah prequel kedua dari 'Mistake Wedding' hehe Dia hanya gadis, bukan sederhana, tapi begitu banyak masalah, trouble maker. "Cinta bagiku hanya sebuah perasaan bodoh yang sengaja dibuat tuhan untuk mempermainkan manusia" "One boyfriend its not...