21. Eommaya!

14.3K 1.2K 37
                                    

Karena perasaan tak bisa dibohongi.

**

Sekarang aku dan eomma sedang berada di rumah sakit.

Kata dokter kakiku sudah sembuh dan tak perlu perawatan apapun. Syukurlah.

Suatu keajaiban dimana dia tiba-tiba mengirimiku pesan yang isinya bukan hal yang mengerikan.

Hei nona kecil, apa kau sudah sembuh? Cepatlah sembuh, tidak ada yang membereskan dorm.

Ekhemmm. Ya meskipun isinya tidak ada manis-manisnya tapi kata-kata tersebut telah mewakili kekhawatirannya, kan?

Bukankah ini suatu keajaiban? Huhuy~

Aku tak henti-hentinya tersenyum memandangi ponselku, eomma ku hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia sudah terbiasa melihat keanehanku:v

"Kau pasti sedang memikirkan anggota EXO itukan? Siapa namanya? Chan..chan." ucap eomma ku sambil berpikir.

"Chanyeol, eomma." Balasku sambil tersenyum menatap eomma.

"Aishhh kau ini hanya EXO saja yang dipikirkan! Kalau seperti itu kapan kamu punya pacar!"

Glekkk.

Eomma mulai lagi.

Aku yang tadinya sedang tersenyumpun langsung memanyunkan bibirku.

--

Ya walaupun kakiku sudah sembuh tapi tetap saja agak sedikit ngilu saat berjalan.

Ponselku terus berbunyi, entah siapa yang mengirimi pesan.

Klik

Ku buka isi pesan yang masuk.

Jin oppa:

Hyerin-ah aku dengar kau sedang ada di rumah sakit? Mau oppa jemput?

Tidak usah, aku tidak ingin membuatmu repot oppa.
<send>

Myungsoo:

Hyerin-ah kau masih di rumah sakit? Aku jemput ya?

Tidak usah Myungsoo:3 Aku tidak ingin merepotkanmu.-.
<send>

Sitampan menyebalkan:

Hai nona kecil kau ada dimana? Aku datang ke rumahmu tapi tidak ada siapa-siapa.

Pesan ketiga ini cukup membuatku kaget! Wow wow wowwwwwww dia datang ke rumahku? Demi apa? >\<

Aku sedang di rumah sakit, jadi aku tidak ada di rumah. Mianhae'-'v

--

Eomma dan aku sekarang sedang menunggu bus.

Tapi setelah kurang lebih 10 menit tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti di depan kami.

Dan hei! Kenapa setiap aku menunggu di halte bus pasti saja ada mobil tiba-tiba muncul di depanku? Wae?

Orang itu membuka kaca mobilnya dan menggerakkan kepala seperti memberi intruksi kepadaku untuk mendekat.

Aku hanya menunjuk diriku sendiri dengan jari telunjuk.

"Naega?"

Orang itu mengangguk-anggukkan kepalanya.

Dan terpaksa aku mendekat kearahnya.

Aku langsung sedikit membungkukkan badan ketika sampai didepan mobil tersebut.

Me and My Idol [FF EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang