"Yakk! Kenapa oppa membawaku pergi?! Aku bahkan tidak mengatakan setuju!" Protes Hyerin ketika Jin sedang memasangkan sabuk pengaman padanya.
Mendengar Hyerin yang terus mengoceh tak membuat Jin menghentikan kegiatannya. Hyerin geram, ia ingin sekali berteriak.
"Lepaskan aku! Aku ingin pulangggggggggggggg." Rengek Hyerin. Jin hanya menarik nafasnya dengan berat, kemudian ia menatap Hyerin dengan perasaan yang berkecambuk.
Melihat Jin yang telah beres dengan sabuk pengamannya, Hyerin langsung terdiam. Jin menggunakan hal tersebut sebagai kesempatannya agar bisa segera melajukan mobilnya tersebut.
"Sebenarnya kau ingin membawaku kemana?" Tanya Hyerin dengan datar, bahkan dia yang selalu memanggil Jin 'oppa' kini secara tiba-tiba memanggil Jin dengan 'kau'.
Jin tahu jika ia memang bersalah, dan ia menerima jika Hyerin bersikap dingin dan acuh padanya.
Ini memang kesalahanku. Hyerin-ah.
Hyerin menoleh kearah Jin kemudian menatap namja itu dengan tajam. "Sebaiknya jika tidak ada yang penting, aku ingin diantar ke rumah bukan ke tempat lain." Cecar Hyerin.
Jin lagi-lagi hanya diam dan fokus pada jalanan. Hyerin geram ia berteriak. "GEURAE! LAKUKANLAH SEMUANYA SESUKA HATIMU! KAU DARI DULU MEMANG EGOIS!" Tanpa disadari kini mata Hyerin mulai memerah dan mengeluarkan air mata.
Krettttttt
Jin langsung mengerem mobilnya secara tiba-tiba. Ia kemudian melihat kearah Hyerin yang kini tengah menangis sesegukkan.
"Kau memang jahat.. kau jahat oppa. Hiks..hiks." Hyerin yang tadinya menangis dengan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya kini memberanikan diri menatap Jin.
"A-a..pa yang sebenarnya oppa inginkan? Apa oppa?" Hyerin kini mulai meredamkan tangisannya.
"Hyerin-ah." Jin langsung menggenggam tangan Hyerin. Ia terlihat hancur melihat Hyerin yang menangis karena ulahnya.
"Mungkin maaf saja tidak akan cukup untuk menghapus kesalahanku, tapi Hyerin-ah berikan oppa kesempatan untuk memperbaiki kesalahan oppa dulu, jebal Hyerin-ah." Jin menatap Hyerin dengan air mata yang mengaliri pipinya.
**
Ketika melihat Hyerin yang dibawa paksa oleh Seokjin alias Jin, Chanyeol memutuskan untuk mengikuti mereka. Ia khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan menimpa Hyerin.
Berbeda dengan Chanyeol, Myungsoo hanya menatap nanar kearah mobil milik Jin tersebut. Ia kembali tersenyum miris dan berkata jika ia memang seorang namja yang pengecut karena tidak berani mengungkapkan perasaannya pada gadis yang ia cintai.
--
Chanyeol terlihat sangat khawatir, ia terus saja menerka-nerka apa yang akan terjadi."Baek, aku takut terjadi sesuatu pada Hyerin."
Baekhyun hanya mengusap wajahnya dengan kasar, ia tahu jika sahabatnya itu kini sedang merasa khawatir, tapi Baekhyun berpikir tidak mungkin Jin berani melakukan sesuatu yang dapat merugikan orang lain dan dirinya.
"APA YANG HARUS AKU LAKUKAN!" Chanyeol berteriak dengan tangan yang tanpa sadar telah menekan tombol klakson dengan sangat kencang hingga menimbulkan suara yang sangat bising.
"YAKKKK! Lebih baik kau pinggirkan dulu mobilmu ini! Dan biarlah aku yang menyetir. Kau sedang dalam keadaan yang sangat kacau, dan aku tidak bisa menjamin jika kita akan selamat jika kau yang menyetir. PALLI PINGGIRKAN MOBILMU!" Mendengar ucapan Baekhyun yang hampir 100% benar adanya, Chanyeol langsung meminggirkan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Idol [FF EXO]
FanfictionHyerin. Seorang gadis yang berharap dapat berjodoh dengan idolanya yaitu Park Chanyeol anggota boyband dari korea 'EXO'. Sebagian orang selalu beranggapan jika hal yang diinginkan gadis itu sangat muluk. Myungsoo berbeda dengan dua sahabat Hyerin la...