Sebelumnya jgn lupa vote and comments
Thanks
"loe kemarin gak ketemu curut itu kan." tanya Mayang
"iya." Ranty menaikkan alisnya
"iya ketemu." Tanya Aura juga dan Ranty hanya mengangguk
"nah manusia tikus itu kayak dia nih hihhhh mirip banget lagi." Ochi dan gengnya menghampiri Ranty dan kedua sahabatnya
"ehhh jaga mulut loe." Mayang emosi
"gak usah nyolot." Nina maju
"jangan-jangan bener lagi temen loe ini manusia tikus." Ochi menarik tangan Nina
"sudahlah jangan diladeni mending kita ke kelas aja, pagi-pagi gak baik ribut." Ranty meredam emosinya sendiri karena takut berubah didepan Ochi
"jadi beneran loe tikus itu." Ochi masih saja
"udah lah Chi gue males ribut sama loe." Ranty berjalan sengaja melewati Ochi
"berarti loe tikus itu." Ochi menahan langkah Ranty
"lebih baik jaga omongan loe." Ranty mendekatkan wajahnya pada Ochi lalu pergi
"kalau loe bukan tikus itu loe harus buktiin sama gue, kita tanding basket." Teriak Ochi dan Ranty berhenti
"sudahlah gak usah diladeni." Aura menahan tangan Ranty
"biarin nanti dia beneran curiga lagi." Ranty menenangkan sahabatnya dan mendekati Ochi
"kalau loe bukan tikus itu buktiin ke gue lawan gue dilapangan." Tantang Ochi
"iya Ochi sayang." Ranty tersenyum manis menahan emosi
"oke besok pulang kampus gue tunggu." Ochi lalu pergi
"jangan Ty gak usah diladeni." Mayang melarang
"udah lah biarin aja." Ranty merangkul kedua sahabatnya dan berjalan kekelas
Keesokan harinya sepulang kampus Ranty menjawab tantangan Ochi meski sudah dilarang sahabatnya
"loe dateng juga ternyata." Ochi tersenyum sinis
"gue bukan pecundang." Ranty membalas dengan wajah sinis
"oke, kita taruhan kalau loe menang gue mau menuruti apa saja yang loe mau tapi kalau loe kalah loe harus menuruti semua yang gue mau gimana." Tantang Ochi lagi
"deal." Ranty menjabat tangan Ochi
Mereka pun bertanding, saling berebut bola saling menabrak entah sengaja atau memang sekalian balas dendam, karena semakin lama semakin seru membuat mahasiswa yang baru keluar dari kelas berbondong-bondong kelapangan basket untuk melihat mereka, sedangkan Ammar masih sibuk diruang PresMa bersama rekan-rekannya. Sepertinya Ochi menang karena poin Ranty tertinggal 5 angka dari Ochi, Ochi semakin bersemangat dan Ranty berusaha melawan, selesai sudah dan Ranty kalah 1 angka dari Ochi dan semua sudah bubar yang tadi banyak mahasiswa yang melihat sekarang tinggal mereka berenam
"loe kalah." Ochi tersenyum bangga
"apa yang loe mau dari gue." Tanya Ranty
Ammar yang sudah selesai dengan rekan-rekannya keluar ruangan itu dan mereka melewati lapangan basket itu karena mau melihat keadaaan kolam buat turnamen beberapa hari lagi.
Ochi masih memikirkan apa yang dia mau dari Ranty, "loe mau apa dari gue." Tanya Ranty lagi
"gue mau loe....." Ochi melihat sekeliling
"apa." Tanya Ranty lagi dan lagi
Ochi melihat Ammar melewati mereka "hahh gue mau loe cium PresMa kita dilapangan ini, loe tenang aja besok kan hari minggu jadi cuma kita yang liatin." Ochi berbisik pada Ranty
"loe gila gue gak mau." Bentak Ranty
"berarti loe beneran tikus yang kemarin." Ochi mengancam
"gimana ini." Batin Ranty dia bingung membuat kedua sahabatnya mendekatinya
"kenapa Ty." Tanya Mayang
"iya loe kenapa." Tanya Aura juga
"masak iya gue harus ciuman sama PresMa didepan mereka sih gila gak." Ranty mengerutkan keningnya
"berani gak loe kalau loe gak berani akui aja kalau loe tikus." Ejek Ochi
"jaga ya mulut loe, perjanjijannya kan kayak gini kalian cuma tanding aja gak ada taruhan segala." Aura mendekati Ochi
"tapi tadi dia setuju." Lawan Ochi
"jadi bener Ty." Tanya Aura dan Ranty hanya mengangguk
"kenapa loe mau sih, sudah tau tu anak gila." Mayang pada Ranty
"udah ahhh." Ranty menatap Mayang "iya gue mau."
"oke besok, jam sepuluh terserah loe mau bilang apa sama tu PresMa daaa." Ochi tersenyum puas dan berlalu pergi
"loe gila ya." Aura menarik tangan Ranty
"sudahlah pusing gue." Ranty pergi
"Ty terus gimana." Tanya mayang berlari mengejar Ranty
"ya udah lakuin aja daripada dia tau bener kalau gue..." Ranty melihat Ammar sedang berjalan kearahnya, Ammar menatapnya dan melewatinya "tunggu." Panggil Ranty
"iya." Ammar menghentikan langkahnya
"loe besok ada acara gak." Tanya Ranty
"gak ada kenapa." Ammar balik bertanya
"gue mau besok loe kesini jam sepuluh ini perintah, gue tunggu besok." Ranty pergi disusul kedua sahabatnya
"mau ngapain hei." Ammar bingung "aneh." Ammar juga pergi
Malamnya Ranty terlihat bingung dikamarnya dia mondar-mandir duduk lagi berjalan lagi, "masak iya gue cium dia sih." Ranty masih mondar-mandir "kalau gue gak dateng Ochi pasti tau gue tikus itu." Ranty sangat bingung "ahhh sudah lah lebih baik gue tidur siapa tau besok ujan." Dia membaringkan tubuhnya diranjang
Ditempat lain Ochi sedang sibuk menghubungi anak-anak kampus yang lain untuk hadir besok jam sepuluh, ternyata Ochi punya rencana lain tanpa sepengatahuan Ranty. Ammar terlihat bingung juga dikamarnya, memang besok dia kekampus tapi tanpa perintah dia kekampus karena akan mempersiapkan turnamen lusa. Tapi karena rasa kantuknya dia terlelap juga.
Paginya Ranty terlihat gelisah dikamarnya, dia menyuruh kedua sahabatnya untuk datang, tanpa mereka sadari sudah pukul 9.45
"gimana nih udah jam segini." Ranty cemas
"ya mau gimana lagi orang loe udah setuju kemarin, ya kita harus kesana." Aura duduk dengan wajah datarnya
"udah lagian loe nyentuh kak Ammar juga bukan orang yang aneh yang bentuknya lain, kak Ammar kan juga salah cowok yang diidamkan cewek-cewek dikampus." Mayang datar
"Mayang." Aura menatap Mayang
"kenapa, gue gak salah kan emang bener githu." Mayang masih saja
"ya udah ayo ahhh dari pada ditunda dan gue gak mau dibilang pecundang." Ranty mengambil tas dan kunci mobilnya lalu berjalan keluar disusul Aura dan Mayang
Dikampus Ammar sedang sibuk dengan rekan-rekan mempersiapka turnamen yang akan berlangsung kurang dari satu minggu.
"loe kenapa." Tanya Boy
"kenapa gimana." Ammar bertanya balik
"gue liat loe kayak orang bingung githu, gak biasanya." Boy memperhatikan Ammar
"kenapa emang aku gapapa Boy, udah ahh lanjut." Ammar mencari alasan
"yeee." Boy melanjutkan tugasnya "emm tadi kayak ada temen kerja loe disini." Boy iseng
"lagi mau ada pembangunan baru disebelah perpus buat toko buku katanya." jawab Ammar datar
"masak iya." Boy lagi
"kamu tanya apa ngasih tugas." Ammar menghentikan aktifitasnya
"emosi." Boy tersenyum
"udah ahh." Ammar terlihat kesal
"kalau banyak pikiran mending loe istirahat aja." Saran Boy
"aku gapapa Boy udah dech." Ammar datar tanpa melihat Boy
Dilapangan basket Ochi CS sudah mengatur semua anak-anak yang lain menunggu kedatangan Ranty. Mereka tertawa puas. Ranty datang bersama dua sahabatnya
"loe yakin Ty." Tanya Aura sambil mereka menuju lapangan basket
"udah ahh gak usah tanya lagi." Ranty dengan wajah ragunya
"ya udah lah loe yang tenang." Mayang menggandeng tangan Ranty dan mereka berjalan pasti kelapangan basket
"akhirnya loe dateng juga." Ochi menghampiri Ranty
![](https://img.wattpad.com/cover/57560506-288-k656828.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sentuh Aku
RomanceSebuah kisah pemuda yang penuh perjuangan dalam hidup serta kisah seorang gadis yang mengalami hal yang sangat mustahil terjadi, kisah cinta yang tidak disengaja tapi inilah jodoh rahasia Ilahi.