"beneran aku aja juga kaget." Riki juga terdengar heran
"ya udah lah biarin aja aku udah telat ne mau ke kampus." Ammar menyudahi pembicaraannya
"ya udah, tapi kan jarak rumah kamu gak jauh 5 menit nyampek." Riki mengiyakan
"udah tutup aku tutup ntar." Ammar terdengar kesal
"iya udah." Riki menutup ponselnya dan Ammar segera memasukkan ponselnya ditasnya dan segera melajukan motornya, sampailah dia dikampus.
Sudah pukul 6.50 tapi Ranty belum datang Aura dan Mayang mulai gelisah
"ini anak kemana sih sudah dibilang jam 7 kumpul malah jam segini belum datang." Aura menggerutu
"iya bener banget aku juga sudah bilang kemarin." Mayang juga gelisah
"mana gak bisa dihubungi." Aura makin gelisah
"kenapa cantik, hmm ada yang belum datang ya kasian bakalan ada hiburan dong nanti." Ochi tiba-tiba datang menghampiri keduanya
"gak denger." Aura dan Mayang pergi
"ada hiburan ne pasti, hahhaaa." Sweet Girls tertawa bersama
"dasar alay." Mayang berjalan dengan melihat kebelakang, terdengar bel memberitahukan agar semua peserta OSPEK segera berkumpul dilapangan
"Ranty loe kemana." Mayang takut
"sudah ayok nanti kita ikut dihukum lagi telat kumpul." Aura menarik tangan Mayang
Pukul 7.05 mobil Ranty masuk gerbang kampus, segera mungkin dia turun dan berlari kelapangan, mencari teman-temannya dan akhirnya dia menemukannya
"akhirnya gue sampe juga." Ranty terengah-engah
"loe tu, loe tau sekarang jam berapa." Aura berbisik pada Ranty
"tau jam 7 kan." Ranty santai "ayo cepetan kumpul nanti kita dihukum lagi ayokkk." Ajak Ranty
"telat sayang, kita sudah kumpul ini kita disini disuruh bersih-bersih." Mayang juga berbisik pada Ranty
"hahhhh apa." Ranty bingung
"ehemmm." Suara itu membuat Aura dan Mayang segera meninggalkan Ranty melanjutkan tugasnya
"kalian mau kemana, tunggu." Ranty heran
"ehemm." Suara itu lagi-lagi terdengar
"apa sih." Ranty membalik badan
"haduhhh Ranty itu PresMa Ranty sadar." Aura gemetar
"mana kita kemarin belum kasih tau dia lagi haduhhh gawat ini." Mayang makin takut dengan keadaan temannya
"kamu tau sekarang jam berapa." Laki-laki itu menatap Ranty
"jam 7 kak." Ranty datar
"tau jam 7 itu harus apa." Tanya laki-laki itu
"tau harus kumpul kan tapi temen-temen masih santai kayaknya." Ranty santai
"memang sekarang jam berapa." Tanya laki-laki itu lagi
"emmm." Ranty menarik tangan laki-laki itu karena dia melihat ada jam ditangan laki-laki itu dan melihat jam ditangan laki-laki itu "hahhhh." Ranty melongo dengan tetap memegang tangan laki-laki itu
"jam berapa." Lagi-lagi laki-laki itu bertanya
"maaf Kak, kayaknya sih Ranty telat." Jawab Ranty dengan senyum bodoh "jangan marah ya Kak please, Ranty kan cantik jadi jangan dimarahi." Ranty membenarkan almamater laki-laki itu yang sebenarnya tidak kusut atau bahkan berantakan
Laki-laki itu memgang tangan Ranty melepaskan dari almamaternya "perkenalkan saya Ammar saya Presiden Mahasiswa disini." Ammar datar
"hahhhh." Ranty makin malu saja "emmm maaf Kak maaf ya." Ranty melepaskan tangannya dari tangan Ammar
"mending sekarang gak usah banyak bicara sekarang kamu gabung dengan yang lain." Ammar mendekatkan wajahnya ke Ranty
"haduhhhh." Aura dan Mayang menepuk jidat masing-masing dengan bersamaan
Ranty segera mungkin membalikkan badannya dan bergegas pergi, tapi tangannya ditahan oleh Ammar dan membuat Ranty berdiri lagi didepan Ammar
"kenapa Kak, emmm jangan-jangan Kakak suka lagi sama Ranty." Ranty tersenyum "kita baru ketemu Kak masak udah suka sih, apa karena Ranty cantik."
"coba kamu lihat." Ammar menunjuk rambut Ranty yang tersangkut dikancing kemeja Ammar karena Ranty terlalu cepat membalikkan badan "aku bisa aja biarin kamu pergi tapi kasian rambut kamu tertanggal disini." Ammar datar
Wajah Ranty berubah memerah dan dia sangat malu "emm maaf Kak, tadi salah ngomong lupain aja." Ranty seraya melepaskan rambutnya yang tersangkut dikemeja Ammar setelah terlepas "permisi Kak." Tapi Ranty bukannya berjalan maju tapi langkahnya terhenti karena gelangnya tersangkut lagi dibenang saku almamater Ammar sehingga dia kembali mendekat ke Ammar bahkan semakin dekat "emmm maaf Kak." Kini suara Ranty terdengar gemetar
"hmm." Ammar tak menjawab dia menatap wajah Ranty begitu dalam jantungnya berdegup kencang baru kali ini dia dekat dengan seorang wanita bahkan ini terlalu dekat, Ammar menghela napas dan tak sengaja napasnya mengenai wajah Ranty membuat Ranty mengangkat wajahnya menatapnya, mereka saling manatap, seperti melihat pertunjukkan langka semua mata tertuju pada mereka
"hmmm dasar tikus cari kesempatan." Ochi menggerutu
"udah biarin aja pasti abis ini dia dihukum." Nina menimpali Ochi yang sedang kesal itu
"heh." Seseorang menyadarkan Ammar dan Ranty, membuat Ammar menjauh dari Ranty meski almamaternya masih tertarik tangan Ranty
"hahhh." Ammar terlihat gugup
"coba loe liat semua liatin loe." Orang itu berbisik pada Ammar
"apa Boy." Ammar masih gugup
KAMU SEDANG MEMBACA
Sentuh Aku
RomanceSebuah kisah pemuda yang penuh perjuangan dalam hidup serta kisah seorang gadis yang mengalami hal yang sangat mustahil terjadi, kisah cinta yang tidak disengaja tapi inilah jodoh rahasia Ilahi.