Part 5

794 12 0
                                    

"iya maaf, emm Kak ini gak salah tugas ya masak iya suruh ngitung ada berapa kelas disini, ini kampus besar banget Kak." Ranty protes
"terus maunya gimana." Tanya Ammar
"ya apa githu yang gak gini." Ranty masih saja
"mau gak diganti." Boy tersenyum
"mau tu Kak apa." Ranty girang
"oke gantinya kamu peluk Ammar emm ini PresMa kita ditengah lapangan dikelilingi semua Cama/Cami gimana." Boy menahan tawa
"terimakasih." Ranty berlalu pergi
"kamu tu hmmm." Ammar cemberut dan mengejar Ranty "tunggu." Ammar menghentikan langkah Ranty tapi Ranty tak menjawab "maaf ya tadi cuma becanda aja."
"gak lucu." Ranty hendak berjalan
"tunggu, emm saya kasih tau, nanti kamu mulai dari sini aja kalau mau ngitung kelasnya, tugasin 4 atau 5 orang juga sudah cukup gak nyampek 15 menit selesai." Ammar memberi strategi untuk Ranty
"terimakasih." Ranty datar dan berlalu pergi
"hmmm dikasih tau juga, heii." Gerutu Ammar tapi Ranty tak perduli
"dasar tikus." Ranty juga menggerutu dalam hati, dan seperti tak mau pusing akhirnya Ranty melakukan strategi Ammar dan benar saja hanya selang 15 menit selesai Ranty tersenyum puas.
Bel berbunyi menandakan semua harus berkumpul dilapangan, matahari diatas kepala harus kumpul dilapangan itu yang membuat Ranty makin kesal dengan Ammar karena dia ingat kata Mamanya tadi pagi kalau semua yang mengatur PresMa bukan Mamanya.
PresMa memberitahukan kepada semua ketua kelompok menyerahkan hasil tugas kepadanya, Ranty maju memberikan hasil tugasnya dengan kelompok pada Ammar dengan wajah yang kesal, Ammar tersenyum tapi Ranty tak merespon. Sekarang Cama/Cami diarahkan untuk kebawah pohon yang sangat rindang.
"oke semua sekarang waktunya makan siang, sekarang keluarkan bekal masing-masing." Ammar berjalan diantara semua Cama/Cami yang duduk dibawah pohon yang sama sekali tidak panas dengan pengeras suara semuanya mengeluarkan bekal masing-masing.
"Ty mana punya loe." Tanya Aura
"iya Ty mana punya loe, jangan bilang loe gak bawa." Mayang juga ikut bertanya
"emang lupa." Ranty datar
"Rantyyyy." Aura menggenggam tangan Ranty gemes
"udah santai aja." Ranty santai
"kayaknya tikus gak bawa bekal tu, kita pancing PresMa aja yok." Ochi membuat ide bersama gengnya
"setuju." Dewi dan Nina bersamaan
"kak." Ochi mengacungkan telunjuknya
"iya apa." Ammar merespon
"kalau yang gak bawa hukum ya Kak." Ochi dengan suara lantang
"oke itu pasti." Ammar mengacungkan jempolnya "nah sekarang kalian tukeran sama teman disamping kalian, mulai." Ammar lantang
"Ty loe gimana." Aura murung
"sudah lah gue gapapa kok." Ranty masih saja santai
"memang ada yang gak bawa." Tanya Ammar
"tikus Kak." Ochi lantang lalu menutup mulutnya "maksudnya Ranty Maria yang cantik sendiri Kak tapi suka telat." Ochi lagi
"hmmm curut loe." Ranty juga lantang
"sudah-sudah, sekarang yang namanya Ranty Maria silahkan maju." Ammar melerai
Tanpa pikir panjang Ranty langsung berdiri dan maju "saya yang namanya Ranty maria." Jawabnya ketus
"hukum aja Kak." Sweet Girls bersamaan
"dasar." Mayang kesal
"semoga loe juga rasain apa yang dirasakan Ranty." Aura juga kesal
"emm oke, enaknya diapain ya." Ammar tersenyum terlihat Ranty sangat kesal sekali
"bersihin toilet aja bagusnya." Ochi lantang
"bersihin gudang." Nina ikut
"lari keliling lapangan biar sehat." Dewi juga ikut
"ada yang lain." Ammar memberi penawaran dan melihat Ranty yang hanya diam dengan wajah kesalnya
"kakak aja yang nentuin." Mayang sekarang yang berniat membantu temannya
"gue punya makanan, mending sekarang loe suapin PresMa kita." Boy memberikan kotak makanan yang ada padanya pada Ranty
"hahhhh." Ranty mlongo
"gimana setujukan." Tanya Boy pada yang lain semua menjawab setuju hanya Ochi yang tidak menjawab
"yang lain sih kak." Ochi sedikit kecewa
"emm ini aja ya." Boy tersenyum
"kamu mau ngerjain." Tanya Ammar lirih pada Boy
"kapan lagi loe disuapin gadis cantik macam Ranty bro." Boy berbisik pada Ammar
"gila kamu dia anak Bu Intan kamu ingat kan." Ammar berbisik juga pada Boy
"napa bisik-bisik keras aja kalau ngomong." Ranty ketus
"ketus amat sih." Boy tersenyum "semua perhatiin kedepan ya, ayo silahkan Ranty."
Perlahan Ranty mengambil makanan itu dengan sendok yang sudah ada juga disitu, dengan wajahnya yang kesal dia mengulurkan tangannya pada Ammar
"ayo Ammar." Boy mendorong Ammar agar dekat dengan Ranty
"ciee cieee romantis." Salah satu Cama bersuara
Perlahan Ammar membuka mulutnya dan menerima suapan Ranty "terimakasih." Dia tersenyum
"lagi ya." Boy meminta pendapat dan semua setuju terlihat Sweet Girls sangat kesal melihatnya
"sudahlah Boy." Sepertinya Ammar kurang setuju
"udah sekali lagi aja." Boy tersenyum "ayo Ranty satu kali lagi."
Tanpa menjawab Ranty menyuapkan makanan itu pada Ammar lagi
"ya udah silahkan kembali, terimakasih Ranty." Boy tersenyum dan mengambil makanan yang ada pada Ranty
"terimakasih ya." Ammar tersenyum saat Ranty melihatnya tapi Ranty hanya cemberut. Ini hari pertama Ranty OSPEK.
Hari ini hari kedua OSPEK, pagi sekali Ammar sudah datang karena sudah izin tidak kerja satu minggu kedepan jadi Ammar fokus ke OSPEK ya meski tugas terus berjalan. Dia datang sangat pagi tepatnya pukul 6.30
"masih pagi banget ya ini." Dia berjalan ke arah gerbang
"jam segini sudah datang Mas." Pak Joni menyapanya (security kampus)
"iya Pak bapak istirahat aja biar saya yang gantiin bapak selama OSPEK pengen tau siapa aja yang suka telat, 30 menit aja tapi." Ammar pada pak Joni
"beneran Mas wahhh terimakasih, kalau githu misalnya saya bersih-bersih kolam renang dulu gimana Mas, nanti saya kembali jam 7 dech 30 menit juga gimana Mas." Pak Joni tersenyum
"iya Pak 30 menit ya." Ammar juga tersenyum dan pak Joni pun berlalu
5 menit kemudian "pagi Bro." Boy datang dengan mobilnya
"malam." Ammar datar
"gila, udah gue parkir dulu." Boy tersenyum tipis
"silahkan." Ammar bergaya pak Joni
Dibelakang Boy banyak sekali Cama/Cami berdatangan. Ditempat lain Ranty masih sibuk dan belum berangkat padahal sudah hampir masuk, ponselnya berbunyi
"iya." Seusai dia mengangkat panggilan ponselnya
"Ty jangan telat lagi ya mau bareng apa gimana." Aura terdengar bersungguh-sungguh
"duluan aja palingan telat ngadepin Presiden tikus, udah duluan aja." Ranty seraya mulai memakai kaos kakinya
"gapapa ya kita duluan." Aura masih saja
"iya gapapa Aura sayang, udah sana buruan entar loe telat lagi daaa." Ranty tersenyum
"ya udah daaa." Aura menutup ponselnya dan berangkatlah mereka
Dikampus Ammar masih dipintu gerbang kampus menjadi security kali ini semua yang datang menyapanya
"gue kedalam dulu ya mau persiapin alat-alat." Boy menepuk pundak Ammar
"kan ada Juan sama Nanas." Ammar melihat Boy
"mereka tu pacaran aja kayak gak tau mereka, udah gue masuk dulu." Boy berlalu
Sudah jam 7.05 semua sudah datang, saat Ammar akan menutup pintu gerbang ada mobil yang membunyikan klakson, dan Ammar membuka lagi gerbang itu, dia berjalan menghampiri mobil itu
"tok tok tok." Ammar mengetuk kaca mobil itu dan terbuka lah kaca mobil itu

Sentuh AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang