Part 7

453 10 0
                                    

Sudah pukul 10 sekarang, setelah ada banyak sambutan dari pihak kampus akhirnya selesai juga sambutan itu, sekarang waktunya PresMa yang berbicara, PresMa mengucapkan selamat datang bagi mahasiswa dan mahasiswi dan mengucapkan selamat berjuang, PresMa juga meminta maaf atas nama dirinya dan anggota-anggotanya yang waktu OSPEK sering marah-marah, membentak atau bahkan memberikan hukuman. PresMa mengucapkan terimakasih kepada Anggotanya karena sudah bekerja secara kompak, juga berterimakasi kepada mahasiswa mahasiswi baru yang sudah mengikuti OSPEK
"jadi dengan ini saya menyatakan OSPEK ditutup." Ammar tersenyum setelah itu, semua tepuk tangan. Setelah itu PresMa memanggil seluruh panitia untuk berdiri didepan "nah kalian masih inget dengan tugas terakhir kan, bawa kado." Ammar tersenyum lagi
"ingat Kak." Jawab salah seorang
"nah sekarang didepan kalian sudah ada semua panitia OSPEK kemarin, jadi silahkan sekarang kalian pandangi satu persatu kakak tingkat kalian, jangan lama-lama nanti pada berubah spiderman hmmm." Ammar lagi-lagi tersenyum
"harimau aja Kak sekarang kan zamannya manusia harimau." Salah satu mahasiswa
"hmmm bisa tu, oke sekarang kalian kasihkan kado kalian terserah kesiapa saja yang menurut kalian paling baik sama kalian atau paling jahat sekalipun bebas, setelah saya tutup silahkan berikan kado kalian kepada yang didepan ya." Dan Ammar pun menutup acara penutupan OSPEK tahun ini, perlahan semua mahasiswa mahasiswi memberikan kado mereka masing-masing
Ammar malah terlihat duduk disebuah kursi "ayo ikut turun." Ajak Boy
"ngapain, tau gak kita tu paling sering marah-marah sama mereka mana ada yang mau ngasih kado." Ammar tersenyum bodoh
"iya ya mana ada yang mau ngasih kado, ya udah duduk aja." Boy pun ikut duduk, tapi selang beberapa detik banyak mahasiswa mahasiswi datang pada mereka bahkan Ammar terlihat sibuk menerima kadonya begitu juga dengan Boy
"ayo Ty loe mau ngasih kesiapa kadonya." Aura menarik tangan Ranty
"gak tau." Ranty datar
"coba liat kak Ammar sama kak Boy mereka paling banyak dapet kado tu." Mayang menunjuk kearah Ammar dan Boy
"kita kasih ke mereka aja gimana daripada bingung." Aura memberi saran
"ayo." Mayang setuju
"loe Ty." Tanya Aura
"gue gak tau." Ranty masih duduk ditempatnya
"udah ikut kita aja." Aura dan Mayang sudah berjalan
"Ranty sayang ayo." Mayang memanggil Ranty yang masih terlihat bingung
"iya." Ranty pun ikut bersama mereka
Setelah sampai "ini untuk kak Boy semoga suka." Aura memberikan kadonya pada Boy
"loe emmm terimakasih ya." Boy tersenyum manis
"iya kak sama-sama." Aura mundur dari tempatnya "ayo May kasih kado loe, mau loe kasih siapa." Tanya Aura
"kak Ammar aja." Mayang menjawab
"loe suka sama kak Ammar." tanya Aura
"Aura sayang kemarin gue kan udah ngomong sama loe, kak Ammar tu mirip sama kakak gur jadi gue inget kakak aja waktu liat kak Ammar jadi kebayar kangennya." Jawab Mayang lagi
"o...iya lupa." Aura tersenyum
"gue kasih dulu ya." Mayang berjalan kearah Ammar
"Ty sadar ayo kasihin punya loe." Aura menyenggol lengan Ranty
"emm iya." Ranty kaget dan bingung harus berjalan kesiapa
"ini untuk kak Ammar terima ya kak." Mayang memberikan kadonya untuk Ammar
"iya terimakasih ya."Ammar menerimanya dan tersenyum "ini teman Mayang kak, Ty ayo kasih." Mayang menarik tangan Ranty
"hahhh emmm." Ranty masih saja bingung "emm ini kak." Ranty memberikan kadonya pada Ammar
"kamu yakin mau kasih sama saya." Ammar menatap Rany dan belum menerima
"mau gak." Ranty datar
"kalau gak ikhlas mending gak usah." Ammar masih menatap Ranty
"udah lah Ty kasih aja, emm terima ya kak tenang aja Ranty ikhlas kok ya kan Ty." Mayang mengulurkan lagi tangan Ranty ke Ammar
"iya ikhlas." Ranty menatap kosong Ammar
"iya udah kalau ikhlas saya terima, terimakasih ya Ranty cantik." Ammar menerimanya dan tersenyum
"hmmm." Ranty tersenyum bodoh dan pergi
Malamnya saat dirumah Ammar membuka satu persatu kado yang dia terima tadi siang, matanya tertuju pada satu kado dia mengambil kado itu
"coklat enak sih tapi sayang kalau dimakan." Ammar meletakkan kado itu dimeja komputernya
Paginya Ranty dan sahabatnya sedang duduk ditaman depan kelas mereka, Ochi datang bersama gengnya
"loe disuruh bantu rektor tu." Ochi saat sudah dekat
"loe aja kita sibuk." Jawab Ranty datar
"tapi yang dipanggil loe bukan gue, ayo ahh girls males lama-lama disini." Ochi dan geng pergi
"gimana Ty." Tanya Aura
"udah biarain aja." Mayang yang menjawab
"tapi kita mahasiswi baru, gimana dong." Ranty menunjukkan rasa khawatirnya
"iya juga sih." Mayang mengangguk
"ya udah ayo." Ajak Aura dan mereka pun pergi kearah gudang yang ditunjuk Ochi tadi
"yeeee kita berhasil." Ochi dan gengnya terlihat senang sekali
"loe yakin kita harus masuk." Mayang mulai curiga
"iya Ty yakin mau masuk." Aura juga curiga
"gimana lagi ntar kita udah ditunggu." Ranty berjalan mendekati pintu gudang
"tapi jangan-jangan kita cuma dikerjain lagi." Aura masih ragu mengikuti Ranty
"iya Ty gimana kalau kita cuma dikerjai." Mayang juga ragu
"sudahlah apa salahnya kita coba." Ranty mulai membuka pintu gudang "ayo ikut gak." Dan akhirnya mereka bertiga masuk "permisi pak bu permisi." Ranty sesaat setelah mereka masuk
"pak bu." Mayang juga ikut memanggil
"tu kan gak nyaut." Aura ikut berjalan perlahan bersama kedua sahabatnya
Dan "bruk" pintu terdengar ditutup dari luar
"woi." Ranty berlari kearah pintu disusul Aura dan Mayang "buka woi." Ranty menarik-narik daun pintu
"gimana ini." Aura mulai takut
"pasti kita beneran dijebak dech." Mayang semakin curiga
"woii buka." Ranty menggedor pintu
"sudah lah Ty percuma." Aura menarik tangan Ranty
"yeeee." Sweet Girls berpelukan
"terus gimana." Mayang mulai murung
"May tenang dulu kita pasti bisa keluar kok." Aura menenangkan Mayang
"coba kita cari jalan lain." Ranty berjalan masuk gudang diikuti temannyameski dengan ragu-ragu mereka terus masuk
"gue takut." Mayang memegang erat tangan Aura
"gue juga May, tapi udah lah diem dulu." Aura berjalan memegangi Ranty
"kalian ne diem dulu." Ranty terus berjalan meski marasa ragu "aaaaa." Ranty berteriak ketika melihat banyak tikus
"kenapa." Tanya Aura panik
"tikus Ra." Ranty memeluk Aura
"kita kedepan lagi ya." Ajak Mayang tapi langkah mereka terhenti karena semakin banyak tikus yangberjalan kesana-kemari diantara mereka. Karena rasa takutnya Ranty mengambil kayu disamping mereka dan mengusir tikus itu, tapi tanpa sengaja Ranty memukul tikus itu
"Ranty." Aura berteriak
"gue gak sengaja Ra." Ranty ketakutan
"Ty kenapa loe bunuh sih." Mayang juga ikut menyesalkan perbuatan Ranty
"gue beneran gak sengaja." Ranty terduduk lemas
Tiba-tiba tikus itu bercahaya membuat ketiganya menutup mata karena silau

Sentuh AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang