Karena makin seru jangan lupa vote ya
****
"ssstttt." Ammar melepaskan sentuhan istrinya, Ammar duduk diam dipinggir ranjang sedangkan Ranty berbaring menutup matanya
Tiba-tiba Ammar merasa matanya berat pusing dan pandangannya kabur
"sssttttt hmmmm." Ammar menunduk membuang napas memegangi kepalanya dia terus memegangi kepalanya menahan pusing dikepalanya, tanpa dia sadari ada yang meraih lehernya samar-samar dia melihat Ranty istrinya sudah sangat dekat dengan wajahnya, Ranty lagi-lagi menyentuh bibirnya lalu Ranty menarik tubuhnya berbaring diikuti Ammar suaminya.
Ammar tersadar dari lelapnya membuka matanya perlahan kepalanya sangat berat dia rasakan
"sssttttt." Mengadahkan kepalanya keatas, menarik tangannya melihat jam tangannya, tepat pukul 04.00 dini hari "tumben udah kebangun ssstttt." Ammar masih merasa berat dikepalanya.
Dia melihat sekeliling dia baru sadar kalau dia tidur diranjang
"kok disini sih sssttt." Ammar merasa aneh sambil memegangi kepalanya lalu dia menoleh kearah kiri. Apa yang dia lihat yaaa ada Ranty disampingnya "hahhhh." Ammar kaget bingung gugup takut merasa aneh, saat dia sadar ada tangan Ranty yang tengah memeluknya, dia membuka selimut yang menutupinya dan Ranty
"gak gak gak mungkin hmmm." Ammar menggelengkan kepalanya sambil memejamkan matanya "apa yang udah aku lakuin." Ammar menutup matanya lagi lalu dia melihat istrinya yang masih tertidur pulas. Perlahan dia mengangkat pelan tangan istrinya dan Ranty bergerak membuatnya menahan napas lalu dia duduk mengingat-ingat lagi apa yang sebenarnya terjadi dengannya dan Ranty istrinya. Dia baru ingat kalau semalam istrinya mabuk dan dia dipaksa buat meminum sisa minuman itu
Perlahan dia memakai bajunya lalu dia turun dari ranjang membenarkan selimut Ranty
"maaf." Ammar menatap tajam istrinya yang masih tertidur pulas itu
Lalu dia perlahan kekamar mandi, setelah selesai dia keluar dan mendekati ranjang lagi
"dipakein gak ya." Ammar mondar-mandir bingung "ahhh pakein aja ahhh." Perlahan Ammar membuka selimut dan memakaikan lagi pakaian istrinya yang tak sadar itu akibat pengaruh alkohol semalam
Paginya tepatnya pukul 9 matahari sudah tinggi menyinarkan sinarnya untuk manusia dibumi. Ranty terbangun dia merasakan kepalanya sangat berat sekali, perlahan dia membuka matanya
"laperrr stttt." Dia memegangi kepalanya "loe udah masak belum gue laper hmmmm." Mengangkat badannya setengah terduduk, dia menoleh kearah meja melihat secarik kertas lalu dia mengambilnya dengan mata yang masih berat dia membacanya
"selamat pagi maaf saat baca ini aku udah pergi kerja, tadi gak tega bangunin soalnya masih pules banget tidurnya." Tulisan dikertas
"hmmm masak." Ranty tersenyum
"tapi tenang aja udah masakin nasi goreng kesukaan kamu dan ada dimeja sebelah kamu, selamat sarapan selamat pagi semangat kuliahnya yaa. SUAMI ............." tambahan tulisan dikertas itu
"kok pake titik-titik sih, aneh." Ranty tersenyum melihat meja sudah ada satu piring nasi goreng dan segelas air putih. Perlahan dia turun dari ranjangnya menunduk mencium aroma nasi goreng itu "mandi dulu." Dia perlahan masuk kekamar mandi dan sepertinya hanya Ammar yang sadar tentang kejadian semalam.
Satu bulan kemudian, Ranty duduk diruang keluarga dia melihat Ammar suaminya yang sedang mondar-mandir menbersihkan rumah karena ini hari libur, Ranty tersenyum saat melihat Ammar yang sibuk
"kenapa sih akhir-akhir ini pengen banget dimanjain sama dia kok dia gak sadar sih diperhatiin dari tadi." Ranty dalam hati "ayo dong liat aku sebentar saja." Masih dalam hati "liat aku ya satu dua." Belum hitungan ketiga Ammar menoleh kearahnya dia tersenyum pada suaminya "hmm tu kan kamu sayang kan sama aku." Dalam hati lagi
Ammar perlahan kearahnya, hati Ranty semakin berdebar
"masak iya denger suara hati aku haduhhh gimana ini." Wajah Ranty memerah dan dia gemetar
Ammar semakin dekat Ranty semakin gugup dibuatnya tersenyum bodoh pada Ammar ehhh ternyata Ammar hanya mengambil kemoceng diatas sofa dan tanpa menyapa bahkan tersenyum saja tidak. Ranty cemberut dibuatnya
"senyum gek apa nyapa apa gimana githu basa-basi kek." Ranty bersandar disofa
Tanpa menjawab Ammar melihatkan giginya saja "yeeee." Ranty nyengir
Ammar selesei bersih-bersih, karena lama tidak berenang lagi seperti dulu dia bergegas kekolam renang membuka kaosnya dan "byuurrr." Dia langsung masuk kekolam renang dia mencoba semua gaya renang yang dia kuasai, dia sampai dipinggir kolam berdiri menahan dengan dua tangannya tiba-tiba ada yang keluar dari dalam air tepat diantara kedua tangannya
"kamu." Ammar kaget tanpa merubah sisi tangannya, bukannya menjawab Ranty menatap Ammar membuat mereka berdua terdiam. Mereka sudah semakin dekat tiba-tiba Ranty masuk keair lagi membuat Ammar yang sudah menunduk tersenyum. Ammar naik keatas berjalan perlahan mengambil handuk, saat dia mengusap kepalanya perlahan ada tangan yang memeluknya dari belakang, Ammar menunduk melihat tangan itu dia menoleh sedikit, tangan itu dia rasakan berjalan memutari perutnya, ternyata Ranty dan sekarang sudah ada tepat didepannya, Ammar merasa aneh dengan tingkah Ranty
"kita makan diluar yok." Ranty tersenyum dengan tangannya yang masih dia lingkarkan ditubuh Ammar
"eemm iya." Ammar tersenyum
"sini handuknya." Ranty meminta handuk ditangan Ammar dan mulai membersihkan sisa air diwajah suaminya
"kenapa kamu lakuin ini." Tanya Ammar
"emm udah ayo." Ranty tersenyum menarik tangan Ammar masuk kedalam
Ammar sudah siap dan turun kebawah
"hai." Ranty memegang tangannya "jalan sekarang." Dia tersenyum
"iya." Ammar tersenyum dan mengangguk
Sepanjang perjalanan Ranty bersandar dipundak Ammar, Ammar merasa ini aneh tapi dia juga bahagia kalau dia merasa sangat dekat dengan Ranty layaknya suami istri pada umumnya. Saat makan pun Ranty menyuapkan makanannya padanya, Ammar merasa jatuh cinta kesekian kalinya dengan makhluk cantik yang saat ini sudah dia nikahi tepatnya 1 bulan.
Selesai makan Ranty mengajak Ammar kesebuah taman duduk dibawah sebuah pohon rindang. Mereka duduk direrumputan hijau dengan udara sejuk ditemani pemandangan air danau yang tenang
"kamu tau dalam hidupku aku ingin hanya sekali dan cuma satu lelaki yang menyentuhku." Ranty menyandarkan kepalanya dipundak Ammar
"siapa lelaki beruntung itu." tanya Ammar tanpa melihat Ranty
"dia." Ranty terdengar serius "laki-laki yang membuat ku merasakan cemburu."
"siapa sih bukan aku." Ammar sekarang menatap tajam
"githu." Ranty menutup mata Ammar
"iya siapa." Tanya Ammar lagi menarik tangan Ranty yang menutup matanya
"laki-laki yang sekarang sedang gundah karena penasarannya." Jawab Ranty menghadap Ammar menyandarkan kepalanya dilengan Ammar dan kedua tangannya memeluk tangan Ammar
"jadi itu." Ammar membulatkan matanya
Ranty menarik kepala Ammar mencium kening Ammar "kamu kak Ammar sayang." Ranty tersenyum
Ammar tersenyum "aku sayang sama kamu." Ammar mencium kening Ranty
Setelah itu mereka jalan lagi kesebuah mall, mereka makan bersama layaknya pasangan yang sedang jatuh cinta saja saling memberi suapan bercanda dan tertawa bersama. Lanjut kesebuah arena permainan dan mereka mendapatkan sepasang topi mereka memakainya, berjalan lagi membeli pakaian memilih sesuai keinginan tapi saat Ammar memilih Ranty tidak setuju bahkan sampai berkali-kali karena sedikit kesal tapi seru Ammar iseng memilihkan Ranty sebuah pakaian yang unik kostum beruang mereka tertawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sentuh Aku
RomanceSebuah kisah pemuda yang penuh perjuangan dalam hidup serta kisah seorang gadis yang mengalami hal yang sangat mustahil terjadi, kisah cinta yang tidak disengaja tapi inilah jodoh rahasia Ilahi.