"Hariini gue les music , gimananih , duhh , gimana yaa" ,
Marcel berkata sesekali memutar bola matanya menandakan bahwa dia sedang cemas ,
"Gini ajadeh , lo tatap aja mata dia , lama lama juga lo bakal bisa natap mata dia" ,
Jawab cyntia sambil memakan chiki ,
"Nahh kalo sudah setatapan , gue yakin , pasti mules lo ilang" ,
Lanjut cyntia ,
"Iya bener cel , lo harus biasain deh , nanti juga lama lama sanggup kok" ,
Caecil menambahkan ,
"Tapi kalo ga bisa gimana?" ,
"Gue yakin bisaaaa" ,
Cyntia Dan caecil berkata komoak , kemudian mereka tertawa bersama .
•••
"Duhh , gimana nihh , semoga aja dia ga masuk , dih tapi jangan deh , masuk ajaa" ,
"Woyy , lo ngomong sama siapa sih?" ,
Tanya tama sambil mengejutkan Marcel ,
"Ah lo , ganggu aja , sana ahh , gue mau sendiri" ,
"Yaelah , jutek amat , nanti di denger Tosca loh kalo lo cewek jutek , ogah nanti dia sama lo" ,
Tama menakut nakuti Marcel , sambil sesekali tertawa kecil ,
"Apasih lo ahh , Tosca apa pula , yaaa gue gapeduli lah dia mau anggap gue apa" ,
Marcel berusaha menutupi perasaannya , sebab jika tama tau , maka cerita ini akan tersebar secepat kilat .
"Tuhh , Tosca lo dateng" ,
Tama berisik bisik ke arah Marcel sambil menggoda , terlihat laki laki berhidung mancung blasteran sedang berjalan mencari kursi yang kosong ,
"Ini caa , di samping Marcel kosong" ,
Seketika Marcel menatap mata tama sambil membesarkan matanya , Marcel sebal dengan tingkah tama yang membuat Tosca duduk di sampingnya ,
"Gue mohon , jangan mulesss , gue mohon" ,
Marcel berkata dalam hati .
YOU ARE READING
Serendipity
Teen Fiction"Tosca ? Ohh jadi nama lo Tosca" , Gue berusaha menyembunyikan ke gugupan gue dengan senyum menggigit bibir , "Ya" , Jawabnya singkat kemudian pergi , "Apa dia gatau gue hampir mati sekarang" , Yaa , hal terlemah gue ialah saat gue nat...