"Lo yakin gamau ikut? " ,
Caecil meyakinkan ,
"Iyalah , yakin gue , lagian yaa apasih , gue sering banget tampil nyanyi gituan , yaa paling dapet tepuk tangan , udadeh" ,
"Tapi kan seenggaknya fans lo bertambah , gue liat kmrn waktu lo tampil di pensi SMA axia , kapten basket nya minta ID line lo kan ? , trus banyak cowok cowok yang nanyaiin lo ke gue" , jelas cyntia .
"Trus yang captennya tadi lo kasih ID gak cel ?" ,
Tanya caecil penasaran ,
"Ya gak lah , emang gue cewek apaan " ,
Marcel berkata sambil tertawa kecil ,
"Padahal , ganteng banget , deehh sumpaahh ga boong" ,
Marcel melanjutkan ,
"Yaelah kegedean gengsi lo mah" ,
Kemudian mereka berjalan melewati aula ,
"Rame banget sih di aula" ,
Marcel mengkerutkan keningnya ,
"Itu tossscccaaaa" ,
Marcel histeris , sambil memukul mukul badan caecil ,
"Cilll itu toscaaa , astaga" ,
Caecil hanya menggeleng gelengkan kepalanya sambil menatap mata cyntia ,
"Nihh , ayan temen lo kambuh" ,
Cyntia berkata kepada caecil saat melihat tingkah Marcel .
YOU ARE READING
Serendipity
Teen Fiction"Tosca ? Ohh jadi nama lo Tosca" , Gue berusaha menyembunyikan ke gugupan gue dengan senyum menggigit bibir , "Ya" , Jawabnya singkat kemudian pergi , "Apa dia gatau gue hampir mati sekarang" , Yaa , hal terlemah gue ialah saat gue nat...