"Disana tuhh , mau gue anterin gak?" ,
Tosca berkata sambil tersenyum , mata tajam bak elang semakin terlihat Dan terpancar , senyumnya tak pernah Marcel lihat dari laki laki manapun , tatapannya teduh , senyumnya menenangkan .
"Iyaaa , boleh" ,
Sejujurlah , Marcel tak mau menjawab sesedeehana itu , dari lubuk hati terdalam Marcel ingin berkata panjang lebar , bercerita bertapa bahagianya dapat melihat butir anugrah tuhan yang tak dapat di ceritakan .
•••
"Lo mau ikut music akustik ? Sama dong , gue juga ikut , tapi yang band , lo kayaknya yang solo ya ? Soalnya gue liat lo sendirian yang daftar ?" ,
Tosca membuka pertanyaan , asal kalian tau , Tosca merubah sikap Marcel lebih dari 100 persen , Marcel menjadi pendiam , lugu , tak banyak bicara , pasangannya hanya terfokus ke depan , ntah apa yang ada di fikiran Marcel , jatuh cinta kadang memang membuat cewek bawel menjadi diam dalam sekejab , saat mata laki laki yang dia sukai menatap tajam ke matanya .
"Iya , gu..ee dadakan sihh sebenernya" ,
Dari jawaban jawaban Marcel , Marcel sangat cuek , namun asal kalian tau , jantung Marcel sudah hampir lepas dari tubuhnya , toscaa toscaa , semua tentang Tosca dapat merubah Marcel .
Baper kann nulisnya , jadi gini gue juga pernah ngalami ini waktu SMA , jadi yaaa nulisnya sambil baper deh;p , kankannnn curhat wkwkw , jgn lupa vote Dan coment yaaa , mwahh😘
YOU ARE READING
Serendipity
Teen Fiction"Tosca ? Ohh jadi nama lo Tosca" , Gue berusaha menyembunyikan ke gugupan gue dengan senyum menggigit bibir , "Ya" , Jawabnya singkat kemudian pergi , "Apa dia gatau gue hampir mati sekarang" , Yaa , hal terlemah gue ialah saat gue nat...