Berbeda dari hari hari sebelumnya , malam ini Devian tidur tak tenang ,
"Udah jam 12" ,
Devian melihat jam dinding yang menempel di dindingnya , lalu memegang handphone ,
"Marcel apa kabar ya? , Gimana yaa dia kemarin sama Tosca" ,
Saat galau antara mau chat atau tidak , lalu Devian membuka timeline di line. Dan melihat status Marcel ,
"The best day ever" ,
"Seneng banget yaa Marcel" ,
Devian tersenyum kecil karna membayangkan betapa bahagianya Marcel jalan berdua dengan Tosca , seperti hal nya bahagia Devian saat jalan bareng Marcel ,
"Chat aja kali yaa , lagian status ini dibuat 2 menit yang lalu berarti dia belom tidur.
"Hai cel , gimana pulang bareng Tosca nya kemarin ? Btw dia ga buat lo nangis lagi kan?" ,
Selang beberapa detik Devian me nerima jawaban dari Marcel ,
"Enggak , enggak nangis sama sekali , sekalipun keluar air mata , itu air mata bahagia dev" ,
Devian menghembuskan nafas lega , tapi apa kalian tau apa yang davian rasain , hancur(!) .
"Yaudah , kalo lo ga lagi sama gue , lo jaga diri lo baik baik yaa , soalnya gue ga bisa jagain lo , tapi kalo lo kenapa kenapa lo bisa hubungin gue" ,
"Astaga iya dev , lebay deh , ehh besok dia ngajakin gue makan siang bareng , Dev gila seneng banget gue , kebayang deh bahagianya besok " ,
Karna hati Devian terlalu sakit jadi Devian tidak mengubris pesan dari Marcel , Devian perlahan memejamkan matanya lalu mencoba tidur , namun yang ada di fikiran dia hanya "bagaimana kalo Tosca Dan marcel jadian(?)".
•••
"Dev , mumpung Marcel belum dateng nih gue mau tanya banyak sama lo" ,
Cyntia mendekati Devian yang sedang meletakkan kepalanya di atas lipatan tangan ,
"Eh btw lo sakit dev , badan lo panas" ,
Cyntia cemas Dan langsung memegang wajah Devian ,
"Gak kok , gue cuma kecapekan sama banyak pikiran aja , gue emang gini kalo lg kecapekan sama banyak pikiran , udah biasa" ,
Sesekali Devian mengangkat kepalanya Dan menjatuhkan kepalanya di atas lipatan tangannya lagi.
"Dev , lo pasti sakit banget yaa liat Marcel sama tosca" ,
Cyntia membuka pertanyaan , Dan dengan perlahan Devian langsung mengangkat kepalanya ,
"banget cel haha , tapi yaudah la emang dari awal Marcel sukanya sama Tosca kan , lagian yaudahlah yaa mau gue paksain gimana juga , Marcel gabakal suka sama gue" ,
"Tapi kok Tosca cepet banget sih berubah , mendedak lagi , gue takut ada yang dia rencana in" ,
"Kalo masalah itu biar jadi urusan gue , kalo sampe dia ngapa ngapain Marcel , itu udah jadi urusan gue" ,
"Dev , apapun yang terjadi gue minta lo bantuin gue jagain Marcel ya" ,
Devian menganggukan kepalanya sambil tersenyum , lalu selang beberapa menit Marcel datang ke kelas bersama caecil ,
"Woyyy tau ga kalian padaaa , Tosca nitip ini ke caecil , dia bilang ini buat gue , lucu banget ga sih" ,
Caecil hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum , sama seperti yang di lakukan Tosca , sementara cyntia.
"Alah waya itu doang , di pasar banyak , paling dua puluh Rebo" ,
Cyntia berkata kesal ,
"Enak aja , sirik ah lu" ,
"Cel nanti lu pulang bareng Tosca lagi kan?" ,
Caecil mencoba bertanya ,
"Gatau sih , tapi semalem Tosca cuma bilang mau makan siang bareng bukan pulang bareng" ,
"Oh yaudah nanti gue tanyain deh ya".
Lalu caecil tersenyum , sementara Devian Dan cyntia memasang muka datar .
YOU ARE READING
Serendipity
Teen Fiction"Tosca ? Ohh jadi nama lo Tosca" , Gue berusaha menyembunyikan ke gugupan gue dengan senyum menggigit bibir , "Ya" , Jawabnya singkat kemudian pergi , "Apa dia gatau gue hampir mati sekarang" , Yaa , hal terlemah gue ialah saat gue nat...