"Gimana perasaan lo waktu liat Marcel jadi gini , jujur gue lebih suka dia tampil apa adanya" ,
Devian membuka pertanyaan saat cyntia menunggu Marcel memesan jus ,
"Kalo gue jujur , gue lebih suka dia yang dulu , yang apa adanya , biasa , gak gini" ,
Jawab cyntia sambil memasang wajah yang sulit di jelaskan .
"Dia gini karna Tosca ? Gue gahapal bener sih wajahnya , tapi gue liat banget tatapan Marcel ke dia beda sama tatapan Marcel ke gue , dia beruntung banget " ,
Devian perlahan lahan menceritakan isi hatinya kepada cyntia ,
"Marcel gapernah gini sama cowok , semenjak dia masuk SMA banyak yang nyatain suka sama Marcel , tapi sama sekali gak Marcel gubris , kalo emang lo suka sama Marcel , berarti cinta lo salah" ,
Cyntia berkata apa adanya , seakan akan tak mementingkan perasaan Devian , yaa karna yang Marcel mau hanya agar Devian tidak tambah sakit hati jika suatu saat cinta Marcel bertambah kepada tosca ,
"Cinta gue ke Marcel gak pernah salah , waktu yang buat cinta ini salah , seandainya gue dateng sebelum Marcel kenal sama Tosca , mungkin gue bisa jadi alasan dia senyum , dia gaharus merubah seluruh aspek di diri dia biar bisa narik perhatian gue , dia ga harus risih dengan rambut terurai , cinta ga pernah salah cyn , waktu yang salah " ,
Seketika cyntia tersenyum mendengar jawaban Devian , Dan tak lama kemudian Marcel datang membawa jus .
"Ini buat loooooo , dann eh Devian sejak kapan lo disini ?" ,
Marcel berkata bingung.
"Sejak lo mesen jus" ,
Devian berkata dengan singkat , kemudian pergi ninggalin meja caecil Dan Marcel .
YOU ARE READING
Serendipity
Teen Fiction"Tosca ? Ohh jadi nama lo Tosca" , Gue berusaha menyembunyikan ke gugupan gue dengan senyum menggigit bibir , "Ya" , Jawabnya singkat kemudian pergi , "Apa dia gatau gue hampir mati sekarang" , Yaa , hal terlemah gue ialah saat gue nat...