"Ini stannya , udah yaa , gue kesana dulu" ,
Yaa , sudah Marcel duga , tosca hanya bersikap baik kepadanya tanpa maksud apa apa , yaa dia hanya membantu , lagian kalo di posisi ini orang lain , yaa Tosca tetep bakal gini ,
Taklama kemudian Tosca berjalan menjauhi Marcel ,
"Toscaa , astaga Tosca" ,
Marcel berkata dalam hati , saat melihat langkah Tosca mebjauhinya , walaupun hanya beberapa detik , namun tatapan itu sangat menusuk.
•••
Selang beberapa hari , akhirnya pensipun berlangsung , gedung sekolah bak surga , dipenuhi dengan beraneka ragam hiasan , banyak anak anak dari sma lain yang datang ,
Marcel berjalan , dengan ciri khasnya , topi yang di pakainya terbalik , sambil mendukung gitar kesayangannya .
Semua tampak ramai , namun tidak bagi Marcel , gedung ini tampak sepi , Marcel sendiri , jika tanpa tatapan teduh Tosca ,
"Ceeelllll , do the besttt" ,
Ucap teman temannya , cyntia sesekali membenarkan kerah baju Marcel yang tampak terlipat ,
"Tosca mana yaa?" ,
Yaa sudah di duga , inilah alasan Marcel diam tanpa suara dari tadi .
YOU ARE READING
Serendipity
Teen Fiction"Tosca ? Ohh jadi nama lo Tosca" , Gue berusaha menyembunyikan ke gugupan gue dengan senyum menggigit bibir , "Ya" , Jawabnya singkat kemudian pergi , "Apa dia gatau gue hampir mati sekarang" , Yaa , hal terlemah gue ialah saat gue nat...