Cel, gue pamit ya, gue minta lo jaga diri baik baik, maaf gue ga bisa buat lo bahagia, maaf gue masih banyak kekurangan, maaf gue gabisa hapus air mata lo saat lo nangis, maaf gue ga ganteng, maaf gue ga bisa buat lo nyaman, maaf gue ga bisa denger keluh kesah lo, maaf gue gabisa meluk lo di saat lo jatuh, gue gabisa buat lo ketawa terus, jaga diri lo baik baik ya, waktu gue buat jagain lo udah habis, baik baik ya tanpa gue, semoga lo nemuin cowok yang bisa jagain lo ngelebihin gue, bisa sayang sama lo ngelebihin sayangnya gue, bisa buat lo nyaman ga kayak tosca, gue sayang sama lo.
•••
Pagi ini tidak seperti pagi pagi biasanya, cyntia merasa dia sendiri saat ini, cyntia merasa dia gaada temen lagi, bagaimana tidak, caecil, marcel, dan sekarang devian sudah pergi meninggalkannya,
"dev lo ati ati yaa dev",
Cyntia berkata dalam hati sambil meletakkan wajahnya di atas lipatan dagu, dan sekejab lamunan cyntia terhenti saat datangnya marcel, langkah kai marcel semakin dekat dan cyntia tak mempedulikannya,
"cyn, devian pindah? Kok mendadak? ",
Lalu cyntia berdiri dihadapan marcel, dan langsung mencongakkan kepalanya,
"iya dia pergi, napa? Seneng kan lo? Udahlah ngapain lo nanyain dia lagi, urusin aja tu cowok kesayangan lo, si tosca, devian tu sayang sama lo, dia gini bukan karna pengen liat lo sedih, bukan karna ga mau liat lo ketawa, dia gini karna dia tau tosca ga baik buat lo, lo tu cewek paling bodoh yang pernah gue temui, jam 10 nanti pesawat dia berangkat, dan ini udah jam 9, berarti satu jam lagi, dann semuanya berakhir, lo seneng kan? Gaada lagi yang ngusik hari hari lo, devian tu sejak awal udah suka sama lo tapi... ",
Belum sempat cyntia menyelesaikan pembicaraannya, marcel langsung keluar dari kelasnya, dan segera ke parkiran mobil,
Sepanjang jalan marcel menagis trsedu sedu dan air mata nya menetes di atas pipinya yang sekarang mulai memerah,
" lo kenapa ga pernah bilang kalo lo sayang sama gue dev, lo kenapa ga pernah bilang"
Marcel menghapus air matanya dengan tangannya, bayangan akan devian menyelimuti fikiran marcel saat ini, marcel tidak konsen membawa mobil, yaa semenjak marcel putus dengan tosca, marcel membawa mobil ke sekolah, marcel membawa mobil dengan laju yang kencang, karna hanya dalam satu jam marcel harus sampai di bandara, kalau tidak marcel tidak akan bertemu lagi dengan devian,
"9. 45, astaga lo harus ngebut cel, lo harus ngebut",
Marcel membawa mobil dengan laju yang cepat sekali, sampai akhirnya marcel sampai di bandara, dan segera mencari devian, di bandara sangat ramai, dann marcel tidak tau pesawat apa yang akan di naiki devian, marcel berkeliling keliling bandara namun marcel tidak menemukan tanda tanda adanya devian, air mata marcel menetes terus menerus, seolah olah marcel tidak peduli jika saat ini tatapan semua orang tertuju padanya, sampai akhirnya marcel terduduk letih, marcel duduk di balim tiang bandara yang sangat besar, dan melipat kakinya di depan dada lalu memeluknya, air mata marcel menetes dengan deras, "dev, maaf in gue yang ga pernah sadar kalo lo sayang sama gue", kata kata itu terus di lantunkan oleh marcel berkali kali,
Jam telah menunjukkan pukul 10. 05 dan ada satu pesawat yang baru saja terbang, marcel hanya menatapi pesawat itu dari bawah, dan ntah mengapa pesawat kaliini sangat menyedihkan baginya,
"gue telambat, dev, lo jaga diri lo baik baim ya dev, maaf gue telambat, dan maaf gue ga peka selamaini",.
Halllooooo, ini lagi klimaks loh, vote yaa, semakin banyak vote semakin cepet juga aku update, makasihhh ya
YOU ARE READING
Serendipity
Teen Fiction"Tosca ? Ohh jadi nama lo Tosca" , Gue berusaha menyembunyikan ke gugupan gue dengan senyum menggigit bibir , "Ya" , Jawabnya singkat kemudian pergi , "Apa dia gatau gue hampir mati sekarang" , Yaa , hal terlemah gue ialah saat gue nat...