Chapter 4

2.2K 92 0
                                    

Setelah selesai mandi, gue duduk di atas kasur sambil baca novel. Novel yang gue baca ini kisahnya tentang percintaan. Sebenarnya gue gak tertarik banget sama cerita yang beginian, lebih baik gue baca novel yang horror biar gak bisa tidur, ckck.

By the way, setelah pulang jalan-jalan sama Peter, gue masih memikirkan dia sampai sekarang. Entah kenapa gue merasa nyaman gitu dekat sama dia.

Terus kalau di samping dia jantung gue berdegup kencang kayak habis lari gitu. Tetapi, tidak membuat gue bengek. *yaiyalah, namanya juga gak lari.

Apa gue udah bisa move on ya? Emang kayak gini, ya, kalau udah bisa move on? Iya gak, Thor? *mana gue tahu-_-

Kalau emang gue udah bisa move on, apa yang bisa gue lakukan? Gue bilang ke dia kalau gue suka sama dia? Enggak, kan? Gue malu untuk ngakuinnya. Lagian gue cewek.

Apalagi sama Peter yang notabene-nya orang jahil yang dulunya gak gue suka. Tetapi, sekarang gue mulai suka. Kenapa bisa? Padahal dulunya gue gak suka banget sama dia. Dia sering ganggu gue gak jelas, terus sering ngejahilin gue.

Terkadang waktu gue belajar, dia narik rambut gue. Entar kalau kepala gue botak, gimana? Enggak ada yang mau, kan, sama gue? *hiks

Tapi, waktu dia berhenti melakukannya, gue merasa kangen gitu. Entah kenapa, padahal gue gak suka di ganggu, sekarang udah suka. Gak tau deh, cara bilangnya gimana.

Apa perasaan suka gue kepada Peter tumbuh? Apa Peter menyukai gue juga? Atau hanya bertepuk sebelah tangan? Semoga aja enggak, deh, ya.

Kalau gak salah, nih, ya, gue pernah baca meme yang isinya, "Semakin laki-laki menyukaimu, semakin bertingkahlah ia menganggumu."

Maka dari itu gue berpikir kalau Peter menyukai gue. Tapi, gue gak boleh terlalu yakin. Entar sakit lagi. Gue gak mau sakit lagi.

Ting!

Suara notif Line. Segera gue buka aplikasi Line dan ternyata Peter chat gue. Dengan cepat, gue buka chat darinya dan membalasnya dengan cepat.

Peter : Selamat malam.

Christal : Selamat malam juga.

Peter : Lagi ngapain? Lo gak belajar?

Christal : Gak ngapa-ngapain sih, cuma baca novel doang. Enggak, lagi malas. Lo gak belajar?

Peter : Udah dong. Gue, kan, les tadi. Jadi, sekalian aja.

Christal : Oh.

Read.

Enggak ada balasan. Gue pun mengetikkan sebuah kalimat lagi.

Christal : Tumben banget lo nge-chat gue. Biasanya juga ngajak berantem kalau chat. Lo kesambet apaan kok bisa kek gini?

Peter : Gak kesambet apa-apa kok. Cuma lagi pingin aja. Gak boleh?

Christal : Boleh, tapi aneh aja.

Read.

Gak ada balasan dari dia. Mungkin dia tersinggung kali. Gue pun kembali baca novel yang sempat gue lupakan itu.

Beberapa menit pun berlalu. Tidak ada notif yang masuk. Apa chat-nya aktif ya? Gue langsung membuka layar kunci dan melihatnya. Kotak chat-nya gak aktif. Berarti dia tidak membalasnya.

Kok gue jadi gelisah gini ya? Kayak nunggu chat dari pacar aja, padahal udah putus kemarin.

Ting!

Langsung gue lihat, eh, ternyata dari Official Account. Gue langsung membuangnya ke sembarang arah. Tak peduli dengan layarnya yang pecah atau gak bisa di sentuh lagi.

Ting!

Biarin ajalah. Palingan dari Official Account lagi. Gue menguap sangat lebar dan tak lupa menutup mulut gue. Gue melirik ke arah kanan atas untuk melihat jam, tetapi jamnya malah mati. Lupa gue ganti baterainya. Gue cari gadget gue yang gue lempar tadi. Tapi, gak ada di kasur.

Kemana perginya? Gue pun mulai turun ke bawah untuk melihat-lihat, mana tau ada di bawah. Ternyata enggak ada sama sekali. Gue cari di bawah meja belajar, enggak ada juga. Gue lempar novel-novel yang tergeletak di atas kasur dan mulai mencarinya, enggak ada. Gue kibarkan, tuh, selimut gue yang super besar.

Nihil.

Gue cari lagi di bawah bantal, nihil juga. Gue cari di celah-celah kasur dan hasilnya nihil lagi. Kemana ya? Gue gelisah banget kalau gak ada benda itu. Gue pun mulai mencari di sekeliling kasur bagian sebelahnya.

Tiba-tiba saat gue jalan, gue ngerasa nginjak sesuatu gitu. Gue lihat ke bawah, eh, ternyata benda yang gue cari-cari. Gue pun langsung ambil.

Lalu, gue buka layar kunci dan terbukalah aplikasi Line. Disana terdapat satu chat dari Peter. Ternyata dia yang nge-chat tadi. Gue kira Official Account yang ngirim pesan, "Udah makan, kak?"

Sok banget tau gak? Sok perhatian gitu, padahal nyatanya enggak sama sekali. Busuk!

Gue pun membuka chat itu. Ternyata dia ngucapain 'Good night. Have a nice dream.' Bikin baper aja deh nih anak. Gak gue balas, cuma read doang.

Gue pun melihat jam yang tertera di layar. Jam menunjukkan pukul sepuluh lewat tiga puluh menit, pantesen aja gue ngantuk berat. Udah tengah malam juga. Itu pun chat dari Peter udah beberapa menit yang lalu.

Gue pun mengunci kembali gadget gue dan meletakkan di atas nakas yang terletak di samping kasur gue. Dan gue pun memejamkan mata gue.

*

"Christal!!!" Teriak seseorang sambil menggedor-gedor pintu kamar gue yang membuat gue terbangun.

"Ehm..," gumam gue.

"Bangun!! Udah jam berapa ini?! Kamu gak mau ke sekolah?!" Tanya orang di balik pintu itu yang gue ketahui kalau itu mama gue.

Gue pun meraba nakas gue untuk mengambil hp. Lalu, gue buka kuncinya.

Jam setengah tujuh.

"Kenapa gak dibangunin dari tadi, Ma?!" Teriak gue panik.

Gue pun berlari ke arah kamar mandi yang terletak disudut kamar dan langsung memasukinya. Kalau gak begadang tadi malam, gak bakalan begini ceritanya. Gue terus-terusan mengutuk diri gue yang selalu telat bangun.

Tidak sampai lima menit gue mandi, gue pun keluar dari kamar mandi. Dan menyambar lemari baju untuk mengambil pakaian dalam dan seragam sekolah yang masih tertata rapi itu.

Setelah memakai semuanya, gue pun pergi ke meja rias. Menyisir rambut gue yang sedikit kusut ini, lalu memakai bedak sedikit. Setelah itu, gue masukin buku pelajaran hari ini ke dalam tas secara berantakan. Lalu, pergi keluar dari kamar dan tak lupa gue mengambil gadget gue yang tergeletak di atas kasur.

Gue menuruni anak tangga dengan langkah besar dan menyambar sepatu yang ada di rak sepatu, lalu memakainya.

"Ma! Christal pergi!" Teriak gue sambil keluar dari rumah.

Ini semua gara-gara gue nunggu balasan chat dari dia. Gue telat bangun, dimarahin sama Mama lagi. Sebel banget tau gak?

Gue melihat jam di gadget, bel akan bunyi sekitar lima menit lagi. Gue pun langsung masuk ke taksi dan menyuruhnya untuk cepat sampai di sekolah.

____________________________________

*To Be Continued*

Ukyoukanade (20.02.16)

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang