Move On - 30. Love You

1K 52 4
                                    

Christal sangat terkejut atas apa yang diucapkan oleh Ray.

"Gimana kalau gue nyium lo disini? Dan buat lo mau jadi pacar gue?" Kata Ray.

"Jadi lo ngancam gue karena gue nolak lo kemarin?" Tanya Christal santai.

Ray diam. Ia masih mendekap tubuh Christal.

"Kayaknya lo remehin gue. Kalo gue bener ngelakuin itu disini, apa yang akan lo lakukan?" Tanya Ray.

"Jangan permainkan gue, Ray! Gua gak sama kayak cewek lain yang mau mengiyakan ajakan lo yang mudah dilakukan." Kata Christal.

"Emang bener lo tampan, oke, gue akui itu. Tapi, kalo lo bad boy apa gunanya coba?" Lanjutnya.

Ray diam. Ia tidak menyangka kalau Christal mengatakan kalau ia bermain-main.

"Apa lo gak ingat waktu gue nyium lo pas di rumah sakit?" Tanya Ray.

Christal mencoba mengingatnya.

"Itu ciuman pertama gue. Apa gue salah mencintai seseorang yang gue cintai? Dan apa salah gue mengungkapkan perasaan gue?"

Christal mengingatnya. Ia langsung melepaskan tangan Ray yang melingkar di pinggangnya.

Christal langsung membalikkan tubuhnya dan ingin menjauh dari Ray. Tetapi tidak bisa, dengan sigapnya Ray menarik kembali Christal dan menciumnya.

Ray membasahi bibir Christal. Ia mengecupnya sangat lembut dan pelan, memberikan rasa kasih sayangnya itu pada Christal agar Christal dapat merasakannya juga.

Suara MC yang terdengar itu pun tak membuat Ray melepaskan ciumannya itu.

"..."

Mereka masih tetap melakukannya. Memang cukup jauh dari kerumunan orang-orang, tapi setidaknya ada yang bisa melihat mereka. Mereka yang berada di atas panggung.

"Dan ada juga anak kedua kami yang merupakan putra bungsu. Akan kami perkenalkan...," kata Lana yang merupakan MC acara tersebut.

Lana yang melihat Ray sedang berciuman memutuskan untuk tidak mengganggunya. Dan melanjutkan acara itu.

Ray menyadari hal itu tetap saja tidak mau melepaskan ciuman ini.

"Mmpphh," Christal mencoba mengambil nafas walau itu mustahil.

Ciuman yang sangat lama itu pun berakhir. Christal mengambil nafas sebanyak mungkin.

Ray tersenyum melihat Christal yang begitu polosnya mau menerima ciumannya itu.

Christal sungkan untuk memandang Ray walau hanya sekilas.

"Itu hukuman buat lo yang tidak mengingat ciuman pertama gue dan meremehkan gue."

Ray berjalan meninggalkan Christal. Christal terdiam dengan ucapan Ray. Ia keluar dari acara itu.

*

"Ma, Ray pulang dulu ya." Pamit Ray.

"Iya, hati-hati ya, nak. Christal kesini bentar!" Kata Lana.

"Apa Ma?" Tanyanya kaku.

Christal mendekat ke arah Lana yang berada didepan pintu.

"Kalau Ray cium kamu lagi, lapor sama Mama. Dia gak boleh seenaknya gitu nyium kamu." Bisik Lana.

Christal menegang sebentar. Ia kaget apa yang diucapkan oleh Mama Lana.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang