Chapter 42

815 38 2
                                    

Tentu saja kejadian kemarin tidak bisa dilupakan oleh siapa pun yang sedang jatuh cinta terutama dua makhluk ini, Ray dan Christal. Tetapi biasanya cewek tak bisa membendung rasa suka jatuh cinta yang pada akhirnya bertingkah aneh.

Seperti saat ini, Christal melamun dan nantinya akan malu-malu, lalu berteriak tidak jelas. Kalau saja ada yang lihat, mungkin sudah dikira 'gila'.

Ddrrtt!!! Gadgetnya bergetar menandakan masuknya sebuah notif. Ia mengambil benda itu dan langsung melihat layarnya. Ia kaget dan langsung terduduk.

"Ngapain dia chat? Aduh! Mampus gue. Gue takut mau buka, huuu...," ucapnya.

Ia membuka layar gadget dengan cara menjauhkan layar itu dari matanya. Ia membuka dengan tangan bergetar. Pelan menggeser layarnya, tetapi cepat mengetik password-nya.

Langsung saja kotak app yang digunakan terlihat jelas di layar gadgetnya. Ia mengintip sedikit untuk melihat apa isi dari chat yang di kirim Ray padanya.

Ray : Udah tidur?

Perasaan yang seperti ingin meledak keluar bagaikan bom yang tidak dapat lagi dijinakkan itulah yang dirasakan hati Christal.

Ia meloncat sana-sini di atas kasurnya seperti ulat yang ada di tanah berwarna coklat. Sungguh memalukan jika Ray melihat reaksi Christal yang hanya mengirim sebuah pesan singkat.

Karena tak ingin membuat Ray menunggu lama, Christal mengetik dengan cepat.

Christal : Belum.

Christal : Lo belum tidur juga?

Sent.

Christal langsung menutup gadgetnya, lalu menenggelamkannya dibalik bantal. Ia menyelimuti seluruh tubuhnya dan menendang kegirangan didalam selimut itu.

"Jangan balas! Jangan balas!" Ucapnya.

Drrtt! Benda dibalik bantal itu kembali bergetar. Christal mengambil benda itu (lagi) dengan mata terpejam. Sesekali ia mengintip layar yang sudah terbuka atau belum(?)

Ray : Gue juga belum. Gak bisa tidur soalnya. Mau tau gak kenapa?

Christal langsung membalas setelah mendapat pertanyaan yang sepertinya 'menggoda' untuk ditanyai kembali.

Christal : Emang kenapa?

Kali ini Ray membalasnya agak sedikit lebih lama. Dan itu membuat Christal harus mengecek berkali-kali gadgetnya.

"Kemana chat-nya? Tenggelam?" Gumamnya.

Ddrrtt!! Gadgetnya kembali bergetar. Dengan cepat ia langsung membuka benda itu, sepertinya ia tidak gugup lagi.

Ray : Karena gue mikirin lo terus seharian ini, eh, enggak. Gue rasa dari kemarin.

Sontak itu membuat Christal harus menutup benda itu di dadanya. Kaget? Tidak perlu ditanya. Senang? Seperti melayang.

"Apa yang harus gue balas? Huuu," Christal bergumam sambil menendang-nendang selimutnya hingga terjatuh.

Ia duduk dari tidurnya. Menarik napas yang dalam, lalu dihembuskannya dengan pelan. Ia kembali membuka gadgetnya.

"Lo... Ngegombal.. Gue... ya..? Sent!" Christal mengeja chat balasannya.

Dan lagi-lagi ia seperti orang gila. Meloncat-loncat, lalu menghempaskan tubuhnya dengan bebas si atas kasurnya yang empuk. Menendang bantalnya yang entah terbang kemana. Kalau dilihat, sudah seperti kapal pecah.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang