Move On - 17. In Hospital

1.2K 60 17
                                    

"Kalian lama banget sih, jalannya. Kan keburu sore," gerutu Vanie.

"Gara-gara lo juga sih, lama banget milih chocolate-nya." Celetuk Abel tak mau kalah.

"Ya! Kok gara-gara gue sih?!" Vanie tak terima dituduh seperti itu.

"Kan emang kenyataannya. Blek!" Ejek Abel.

"Udah! Udah! Kalian berdua emang yang bikin masalahnya," tekas Seira membuat dua makhluk itu terbungkam.

Mereka segera memasuki Rumah Sakit. Melewati Suster yang bekerja dibagian depan, disitu Suster itu sudah berdiri dari tempat duduknya.

"Kalian mau kemana?" Tanya Suster itu.

Mereka bertiga menoleh kearah Suster tersebut.

"Mau jenguk teman," jawab Abel.

"Siapa namanya?" Tanya Suster itu lagi.

"Christal Faith." Jawab Vanie.

"Christal Faith sudah dipindahkan," ucap Suster itu.

"Ha? Dipindahkan? Kapan, Sus?" Tanya Seira menggebu-gebu karena ia khawatir.

"Iya, dia dipindahkan karena kondisinya sudah mulai membaik. Dia sekarang berada dilantai tiga ruang Melati," jelas Suster itu.

"Oh. Makasih, Sus." Ucap mereka bersama-sama dan segera berlari menuju lift.

Mereka segera masuk ke lift yang kosong dan menekan tombol nomor tiga. Lalu, pintu lift pun tertutup. Lift bergerak keatas.

"Apa Christal udah sadar ya?" Tanya Abel memecahkan keheningan didalam lift.

"Gue harap sih, dia bangun." Ucap Seira.

"Iya, gue juga berharap gitu." Sahut Vanie.

Ting!

Akhirnya pintu lift terbuka dilantai tiga. Mereka melangkahkan kaki keluar dari lift. Tetapi, saat langkah pertama mereka terkejut bukan main karena melihat seorang cowok yang berada didepan pintu lift yang juga ikutan terkejut.

"Lo?" Ucap Abel sambil menunjuknya.

"Bukannya cowok yang bicara sama lo tadi, Bel?" Tanya Vanie.

"I-iya. Iya dia, cowok yang ngomong sama gue didepan kelas tadi." Jawab Abel.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Abel tegas.

"G-gue cuman jenguk seseorang kok," jawab Ray gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Siapa? Saudara lo?" Tanya Abel lagi.

"I-iya," ucap Ray berbohong.

"Diruang mana?" Tanya Abel mengintropeksi Ray.

"Em.. G-gue cuma mau lihat keadaan Christal aja kok," ucap Ray jujur.

"Jadi, lo bohongin kita?" Tanya Vanie yang sudah marah.

"Maaf, gue gak bisa jujur tadi." Ucap Ray mengaku.

"Ya udah deh. Dari mana lo tau ruang Christal?" Tanya Abel.

"Ya, gue nanya Susterlah." Jawab Ray.

"Oh, berarti kita orang kedua yang tau Christal pindah kamar." Ucap Vanie membenarkan.

"Iya. Ya udah deh, kita ke kamar Christal lagi. Entar keburu malam," ucap Seira.

"Oke deh," sahut Vanie dan Abel bersamaan.

Ray hanya melihat tingkah mereka yang aneh dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Ngapain lo masih berdiri disitu?" Tanya Seira.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang