Deringan ponsel membuat mereka segera menyudahi ciuman itu. Christal membuka matanya setelah Ray melepaskannya.
Christal menahan malu saat ditatapnya wajah tampan Ray. Deringan ponsel itu tidak dihiraukannya. Sehingga deringan ponsel yang kedua kali terdengar lagi.
"Angkat telfonnya," kata Ray.
Segera Christal mengobrak-abrik slingbag-nya mengambil benda bersegi panjang itu.
"Iya Ma?" Tanyanya setelah mengangkat telfon.
"..."
"Lagi di jalan mau pulang."
"..."
"Oke Ma."
"..."
"Ray, kata Mama jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya."
Ray tertawa mendengar perkataan Christal yang seharusnya tidak perlu diucapkan.
Ray mengambil benda persegi panjang dari tangan Christal dan membawanya mendekati telinganya.
"Halo Tante."
"..."
"Iya, Ray baru aja mau bawa pulang anak kesayangan Tante."
Ray mengucapkan kalimat itu sambil memandang ke arah Christal dan mengedipkan mata sebelahnya.
"..."
"Oke Tante. Selamat malam."
Ray mengembalikan ponsel milik Christal.
"Ayo kita pulang!"
*
Hari minggu yang cerah ini membuat latar belakangnya semakin indah. Dengan dua insan yang baru saja menjalin hubungan membuat hari ini semakin indah lagi.
"Kita mau ke mana?"
"Lihat aja nanti. Gue gak akan buat lo nyesal jalan sama gue hari ini," kata Ray sambil mencubit pelan pipi Christal.
Rona merah di pipi pun tak dapat disembunyikan olehnya lagi. Christal sangat-sangat senang atas perlakuan yang ia dapat dari Ray.
Beberapa menit pun berlalu dengan mereka yang sudah berada di tempat tujuan.
Ray mengandeng tangan Christal. Awalnya Christal kaget karena ia belum pernah diperlakukan seperti ini.
"Ray," panggilnya.
Ray tidak menggubrisnya. Ia malah berjalan menarik tangan Christal agar lebih cepat.
Christal mencoba melepaskan genggaman tangan Ray, tetapi tidak bisa. Ray malah lebih menggenggamnya lebih kuat.
"Kenapa? Gak suka?"
"Bu-bukan gitu, Ray." Kata Christal terbata.
"Gak enak aja di lihat orang. Terus ada anak kecil lagi," lanjutnya.
Ray berhenti. Sejenak memandang ke depan, lalu melihat ke belakang menatap Christal.
"Biar semua orang tau kalau lo itu milik gue."
Ray menarik tangan Christal dan menguncinya di lengannya. Orang yang berada di taman itu tersenyum melihat tingkah mereka berdua yang sangat percaya diri sekaligus berani.
Berjalan lurus tanpa memperdulikan pandangan orang lain, itulah prinsip yang dimiliki oleh Ray.
Sejauh ini, orang-orang terus saja memandangi mereka. Christal yang tidak bisa menahan malu hanya menunduk, sesekali ia tertabrak orang yang jalan disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
Novela JuvenilChristal Faith. Seorang gadis remaja yang jatuh cinta pada pacar pertamanya. Tetapi diputuskan karena ada sesuatu hal. Ia berusaha untuk melupakan (mantan) pacarnya itu, tetapi tidak bisa. Bagaimanakah kehidupan sehari-harinya? Apakah ada orang lain...