Move On - 26. The Half of Memories

1K 52 1
                                    

Christal terus berlari dari kejaran Ray yang saat ini sedang berada di belakangnya.

Ray tak berhenti memanggil namanya sejak ia menemukan Christal yang bersembunyi di balik pohon besar rumah sakit swasta itu.

"Christal! Jangan ke jalan raya!" Teriaknya.

Christal tidak mempedulikan teriakan itu. Ia terus saja berlari ke arah jalan raya.

Ia berusaha sedekat mungkin menarik Christal dari jalan yang penuh dengan banyak kendaraan.

"Christal, awas!"

"Aaahhh!"

Ciiiitt!

Bunyi gesekan ban terdengar sangat mengilukan di telinga. Ray menarik tangan Christal dengan paksa.

Lalu ia mendorongkan tubuhnya ke arah samping bahu jalan serta membawa tubuh Christal.

Orang yang punya mobil itu membuka kaca jendelanya.

"Kalau jalan, lihat-lihat dulu dong! Bikin masalah aja," ketus orang yang punya mobil itu.

"Maaf, pak." Ucap Ray.

Orang itu pun pergi meninggalkan mereka berdua yang berada di atas aspal terduduk disana dengan saling berpelukan.

"Chris, lo gak apa-apa ?" Tanya Ray.

Christal tidak bergerak, ia masih dalam pelukan Ray. Ray khawatir dengan keadaannya sekarang.

Tadi itu apa? Kenapa aku merasakan sesuatu yang pernah terjadi? Dan apa ini?, pikir Christal.

Seketika itu memori yang sebagiannya hilang kembali lagi. Semua yang terjadi saat terakhir kali itu pun berputar di otaknya.

"Chris," panggil Ray dengan nada yang sangat khawatir.

Ia memegang tangan Christal dan melihat wajahnya yang terbenam ke dalam tubuh bidang datarnya itu.

Tangan Christal bergetar, itu yang dirasakan Ray sekarang. Tanpa pikir panjang, Ray memopoh badan Christal untuk kembali ke rumah sakit.

*

"Jadi lo udah ingat lagi?" Tanya Seira yang otaknya sudah penuh dengan banyak pertanyaan yang akan ia lontarkan pada Christal.

Christal hanya mengangguk. Ia baru saja diberi obat dan inpus seperti jadwal yang sudah ditetapkan.

"Lo udah ingatkan sama kita?" Tanya Seira lagi menunjukkan ke arah mereka bertiga.

Christal mengangguk, "Sebagian dari itu gue ingat."

Wajah mereka pun sedikit lega karena Christal sudah kembali mengingat sahabatnya.

"Tapi...,"

"Tapi apa, Chris?" Tanya Vanie.

"Gue gak ingat gue tertabrak gara-gara apa. Terus kok bisa gue hilang ingatan? Kan biasanya orang yang tertabrak itu jarang sekali hilang ingatan," jelas Christal.

Mulut mereka bertiga terbungkam. Salah satu dari mereka tidak berani membuka mulut. Apalagi kejadian terakhir itu sangat menyakitkan untuknya.

"Lo gak ada masalah apa-apa kok. Lo baik-baik aja," kata Abel dengan hati-hati.

Ia takut dengan ucapannya barusan karena terdengar sedikit mencurigakan.

"Oh gitu ya. Bagus deh," ucap Christal lega.

Ia tersenyum ke arah temannya dan berkata, "Kenapa gue harus melupakan kalian kalau sebenarnya gue baik-baik saja? Itu sangat aneh."

"Mungkin lo lelah dengan tugas yang menumpuk dan banyak hal yang harus lo kerjakan sendirian," ucap Abel dengan percaya diri.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang