"Gimana?"
"Gimana apanya?" Tanya Peter tidak mengerti.
"Ya itulah. Masa lo gak ngerti," ucap Mark.
"Malu buat nyatain," ucap Peter.
"Gak laki lo," ledek Mark.
Mereka berdua sedang berada di kantin yang sedang sangat ramai dan tentunya sangat berisik.
"Cabut yok!" Ajak Mark.
"Ayok!"
Mereka pergi dari kantin menuju ke kelas.
"Lo gak jenguk Christal?" Tanya Peter.
"Gak," ucap Mark cuek.
Padahal Christal sangat menyukainya dari pertama masuk sekolah dan apalagi saat mereka MOS, mereka satu grup.
"Teman kita loh," ucap Peter.
"Peduli apa gue?"
Peter pun terdiam. Entahlah teman satu Junior High School-nya ini. Tidak pernah berubah, sama seperti yang dulu.
"Masih mempermainkan perempuan lo-nya?" Tanya Peter to the point.
"Ya masihlah. Belum puas gue," jawab Mark santai.
Bagaimana tidak Mark mempermainkan perempuan? Ia sangat tampan. Ia adalah seorang most hunted.
"Gila lo. Bisa-bisa lo dibilang PK," ucap Peter bergedik ngeri.
"Haha. Gak mungkin. Semua perempuan itu sama aja, tau gak? Selalu ingin diutamakan, gak pernah mau mengalah. Makanya gue selalu mengutamakan mangsa gue," ucap Mark.
Mereka tidak sadar kalau mereka sudah berada didepan kelas. Dan yang tidak sadarnya lagi, Abel telah menguping pembicaraan mereka.
"Untung Christal gak diapa-apain sama dia. Kalau gak, Christal udah gak ada harapan hidup." Batin Abel.
Bersamaan dengan itu, Mark dan Peter pun masuk ke kelas. Dan duduk dibangkunya. Abel yang menyadari itu pura-pura tidak tahu.
"Gimana caranya biar bisa nembak cewek?" Tanya Peter.
"Ya, lo tembak aja. Mati deh," canda Mark.
"Bukan itu maksud gue." Ucap Peter kesal.
"Haha, lo nyatain aja perasaan lo sama dia. Gampang, kan?" Ujar Mark.
"Gampang pala lo peyang! Jantungan gue," ucap Peter.
"Namanya juga nyatakan cinta. Kayak lo gak pernah aja," ledek Mark.
"Bukan gak pernah. Tapi, kalau secara langsung gue gak pernah." Ucap Peter.
"Oh. Gampang kok, lo pergi ketempat dia sekarang. Dan nyatakan perasaan lo," ucap Mark setengah berbisik dan memandang kearah Vanie yang sedang duduk berdua dengan Seira.
Peter menelan salivanya dengan susah payah. Lalu, ia memandang kearah Mark sebentar dengan tatapan lo-yakin? Mark mengangguk mantap.
Peter segera berdiri dari tempat duduknya menuju tempat duduk Vanie. Peter menoleh kebelakang untuk memastikan apa yang diucapkan oleh Mark itu benar.
Mark hanya mendukungnya dengan gerakan tubuh. Dan dengan pasti, Peter melangkah mantap kearah Vanie.
Vanie yang menyadari itu menoleh dan mengangkat kepalanya melihat Peter.
"Apa?" Tanya Vanie.
"Em.. G-gue," Peter gugup.
"Gue? Gue apa?" Tanya Vanie lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/63092323-288-k562432.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
Fiksi RemajaChristal Faith. Seorang gadis remaja yang jatuh cinta pada pacar pertamanya. Tetapi diputuskan karena ada sesuatu hal. Ia berusaha untuk melupakan (mantan) pacarnya itu, tetapi tidak bisa. Bagaimanakah kehidupan sehari-harinya? Apakah ada orang lain...