Move On - 28. Wrong

846 50 1
                                    

Christal POV

Gue mendengar bel rumah yang berbunyi berkali-kali. Gue rasa seseorang datang dan kemungkinan itu Mama gue yang pulang dari supermarket dengan membawa barang yang banyak dan ia tidak bisa membuka pintu.

"Ray, gue ke depan bentar ya!"

"Gak, lo disini aja. Mau kemana lo emangnya?" Tanya Ray menahan gue disini.

"Bel berbunyi. Kayaknya Mama gue udah pulang deh."

"Gak. Mama lo belum pulang."

Dia emang tau apa tentang Mama gue yang belum pulang? Dan apa ini? Dia menahan tanganku untuk tidak pergi.

"Ray, lepasin!"

Gue memaksa tangan gue untuk lepas dari cengkraman tangannya. Tidak berhasil.

Ia menarik gue untuk kembali duduk. Dan ia mengatakan sesuatu yang konyol.

"Lo mau gak jadi pacar gue?"

Gue sempat kaget sesaat, tetapi setelah itu gue tertawa.

"Lo gila ya? Kalo mau main, main sama cewek lain aja. Gak usah sama gue."

Gue menghentakkan tangan gue dan akhirnya terlepas. Gue meninggalkannya disana masih duduk di kursi taman.

Saat gue masuk ke dalam rumah, ketiga teman gue sudah berdiri disana dan wajah mereka terlihat kaku.

"Sejak kapan kalian kesini?"

Tidak ada jawaban.

"Jadi yang mencet bel tadi kalian? Gue kira Mama gue," ucap gue setengah tertawa.

Gue berlalu dari hadapan mereka. Dan berjalan ke arah ruang tengah untuk menonton tv.

Gue mengalihkan beberapa siaran tv. Gak ada satu pun siaran yang membuat gue betah disini.

Jadi gue memutuskan untuk ke dapur mengambil segelas minuman. Saat gue berjalan ke dapur, ketiga teman gue tadi masih diam.

Dalam hati gue bertanya-tanya. Kenapa mereka memandang gue seperti itu?

"Kalian kenapa?"

Akhirnya gue membuka mulut.

"Bagaimana bisa dia suka sama lo?"

Itulah jawaban mereka yang bersamaan dengan wajah yang masih kaku.

Gue menggelengkan kepala, "Maksud kalian apa?"

"Pura-pura gak tahu deh lo," ledek Seira.

Gue tertawa pelan dan berjalan lagi ke arah dapur.

"Lo gak senang apa ditembak sama cowok tampan kayak Ray?" Tanya Vanie.

"Kalian gila apa? Mana mungkin gue bisa langsung suka sama dia? Move on dari Harris aja belum."

Ya, gue belum move on dari cowok itu. Walau berbeda kota, gue tetap dengan perasaan yang sama.

Walaupun gue putus sama dia pun, gue masih suka sama dia. Hanya dia.

*

Author POV

Mereka bertiga kaget dengan apa yang diucapkan oleh Christal. Padahal Christal sudah mengingat semua kejadian itu. Dan seharusnya Christal tidak lagi hilang ingatan.

Tetapi, Tuhan berkata lain. Sebagian tentang Peter dan Mark itu ia tidak ingat. Cowok ganteng yang membuat hatinya luluh dan seharusnya ia bisa melupakan Harris.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang