Move On - 13. Jacob

1.2K 60 2
                                    

"Gimana keadaan teman saya, Dok?" Tanya Abel pada Dokter setelah sang Dokter keluar dari ruangan Christal.

"Maaf. Teman Anda mengalami pendarahan dikepalanya. Mungkin kami akan melakukan operasi," jawab Dokter itu.

"Apa keadaan teman saya baik-baik aja, Dok?" Tanya Vanie yang khawatir.

"Dia baik-baik saja. Tetapi, kami harus segera melakukan operasi karena takut akan kehilangan nyawanya." Jawab Dokter itu lagi.

Seketika mereka semua terdiam. Abel sudah menangis mendengar kabar Christal yang hampir sekarat itu. Sedangkan Seira dan Vanie mencoba menenangkannya. Dan cowok yang tidak dikenal itu terdiam mendengar semuanya.

"Maaf, saya duluan." Pamit sang Dokter dan berlalu melewati mereka berempat.

"Kalo teman gue gak hidup, gue bakalan masukkan lo kedalam penjara!" Teriak Abel.

"Udah Bel. Sabar," ucap Vanie menenangkan.

Cowok itu frustasi setelah kejadian ini. Ia sangat merasa bersalah dengan apa yang ia perbuat.

"Lo gak lihat apa teman gue tadi?!" Tanya Seira berapi-api.

"Udah Ra. Kejadian ini gak salah dia," ucap Vanie.

"Gue gak terima teman gue masuk ke Rumah Sakit gara-gara ketabrak, Van!" Tekas Seira.

"Baru aja beberapa hari yang lalu dia sakit, sekarang dia masuk rumah sakit lagi?!" Tekas Seira yang amarahnya sudah diujung tanduk.

Vanie tak dapat menenangkan Seira. Ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat.

"Gue tau gue salah. Gue gak tau kalo mereka lagi nyebrang," jelas cowok itu.

"Gak peduli gue mau mereka nyebrang atau enggak! Yang penting itu semua salah lo," ucap Seira lagi.

Cowok itu tak dapat menjelaskannya lagi, ia menunduk menyesali apa yang ia perbuat. Mereka bertiga duduk dibangku yang terletak di lorong Rumah Sakit menunggu Christal.

"Lo udah nelpon orang tuanya Christal?" Tanya Vanie pada Abel.

"Belum. Gue takut," jawab Abel.

Segera Vanie mengambil handphone-nya dan menghubungi Mamanya Christal. Vanie berdiri menjauh dari Seira dan Abel. Beberapa detik kemudian, telponnya pun diangkat. Vanie pun menjelaskan semua. Tampak Mama Christal shock dan segera mematikan sambungan telepon.

Abel dan Seira bertatap muka setelah Vanie melihat telefonnya dimatikan. Vanie menghembuskan napasnya.

"Gimana?" Tanya Seira.

"Mamanya shock pas gue kasih kabar," balas Vanie mengacak rambutnya.

Vanie kembali duduk diantara mereka berdua dan berpelukan.

"Doain aja Christal cepat sembuh," ucap Vanie.

Mereka hanya menganggukkan kepala. Cowok tadi duduk sangat jauh dari mereka. Tiba-tiba gadget-nya berbunyi, ia pun mengangkatnya.

"Halo?" Sapa cowok itu.

Mereka bertiga yang berada jauh dari cowok itu, melihat kearah cowok itu bersamaan.

"..."

"Maaf, gue gak bisa. Ada sesuatu yang harus gue urusin dan ini lebih penting." Ucapnya sambil melirik kearah mereka bertiga.

"..."

"Ya." Ucapnya dan langsung memutuskan sambungan telefon.

"Siapa?" Tanya Abel.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang