"Siap juga akhirnya," keluh Christal yang langsung meregangkan kedua tangannya keatas.
Ia tidak menyadari kehadiran cowok disampingnya. Cowok itu tersenyum melihatnya karena ia tidak sadar akan hal itu. Isi kelas sudah kosong sejak tadi. Hanya tinggal mereka berdua.
"Oh my god!" Christal terkejut setelah menyadari seseorang disampingnya.
Cowok itu hanya tertawa menutup wajah tampannya diantara lengan yang ia lipat diatas meja.
"Gila! Gue kira siapa tadi." Ucapnya dengan nada kaget.
"Makanya jangan terlalu fokus sama kerjaan," ujarnya.
Christal berdecak sebal. Ia langsung mengemasi barang-barangnya dan memasukkannya kedalam tas. Segera ia berdiri sambil menggendong tasnya. Ia langkahkan kakinya keluar kelas dan diikuti oleh cowok itu.
"Lo marah?" Tanyanya.
Christal tidak menjawabnya, ia malah tetap berjalan tak menghiraukan cowok itu. Tangan Christal tertarik kebelakang, seperti biasa yang dilakukan oleh Peter.
"Lo marah sama gue? Kenapa?" Tanya Peter bingung.
"Gue gak marah kok. Cuman sebel doang," balasnya dan langsung memutar badannya membelakangi Peter.
Peter menyamakan langkah kakinya dengan Christal.
"Lo mau gak temanin gue?" Tanya Peter.
"Mau kemana emang?" Tanya Christal tak menjawab pertanyaannya.
"Mau ke toko game. Mau beli game yang baru," ucap Peter.
"Enggak ah. Mager gue," ucap Christal cuek.
Segera ia memperbesar langkahnya kearah gerbang utama sekolah untuk menunggu jemputan.
"Ya udah deh. Gue pergi sendiri aja." Ucap Peter merajuk.
Christal tak sampai hati melakukan hal ini. Sebenarnya ia ingin saja menemaninya, tetapi entah kenapa ia merasa malas sekali pergi kemana-mana. Pinginnya langsung ke rumah.
"Ya. Gue temanin," ucapnya pelan tetapi masih terdengar oleh Peter.
Peter pun menoleh kearah Christal. "Serius?"
"Ya." Jawab Christal malas.
Mereka pun segera ke parkiran menuju mobil Peter yang terparkir disudut parkiran itu.
*
"Banyak banget lo beli," ucap Christal terkejut.
"Ya iyalah. Namanya juga game baru, kalau gak beli entar gue nyesel." Ujarnya.
Christal hanya melihatnya yang memilih-milih game. Entah game apa yang dipilihnya, ia pun tak tahu.
"Udah nih," ucapnya yang memegang semua game itu.
"Ke kasir yuk!" Ajaknya.
Christal mengangguk dan ikut melangkah kearah kasir. Setelah membayar semuanya, mereka pun keluar dari toko tersebut.
"Lo laper gak?" Tanya Peter.
Christal menggeleng.
"Serius? Masa iya lo gak laper?" Tanyanya lagi yang meyakinkan.
"Iya," jelas Christal dengan nada kesal.
"Ikut gue ke cafe, yuk!" Ajak Peter yang dijawab gelengan kepala dari Christal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
Teen FictionChristal Faith. Seorang gadis remaja yang jatuh cinta pada pacar pertamanya. Tetapi diputuskan karena ada sesuatu hal. Ia berusaha untuk melupakan (mantan) pacarnya itu, tetapi tidak bisa. Bagaimanakah kehidupan sehari-harinya? Apakah ada orang lain...