Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Kia belum juga tertidur. Ia masih senang dengan ponselnya dan chatnya dengan Gibran.
Gibran : Ki, minggu ini ada acara?
Kia : Engga, kenapa?
Gibran : Ohh, bagus deh. Jalan yu.
Kia menautkan alisnya dengan senyum mengembang.
Tumben inisiatif duluan ngajak gue jalan.
Kia : Boleh tuh.
Gibran : Oke deh. Ehiya, aku juga udah ajak Sabrina sama Geo. Gapapakan? Kali-kali double date lucu kayaknya.
Kia membulatkan matanya setelah membaca pesan singkat Gibran. Tidak masalah kalau Gibran mau mengajaknya jalan, tapi, apa harus double date? Dengan Geo dan Sabrina?
Kia menghela nafasnya, mencoba berpikir tenang agar tidak salah jawab. Takut-takut Gibran tidak enak hati, atau mungkin curiga karena tidak mau dengan Geo atau Sabrina.
Kia : Oke, minggu ini kita double date.
Akhirnya, setelah berpikir panjang. Tetap saja, Kia menjawab patuh pada Gibran.
Bego banget lo Kia. Ya tapi, apa yang mungkin terjadi dalam waktu sehari itu?
●●
Kia melangkah cepat menuju ruang tamu. Seperti pagi-pagi biasanya Geo sudah duduk manis di sofa ruang tamunya.
Tidak berlama-lama, setelah berpamitan dan mengambil sepotong roti. Kia dan Geo segera berangkat sebelum jalanan macet.
"Ki,"
"Ge,"
Kia dan Geo terdiam saat menyadari kalau mereka bicara secara bersamaan.
"Lo duluan," ucap Geo sedikit mengeraskan suaranya karena kebisingan kendaraan lain.
Kia masih diam, enggan untuk menanyakan sesuatu yang daritadi mengganjal dihatinya. Takut kalau Geo akan marah padanya.
"Woy, jawab dong, kalo engga, gue duluan nih yang ngomong," ucap Geo karena Kia tidak kunjung menjawab.
"Ya boleh aja sih lo duluan juga," timpal Kia.
Geo menghela nafas, "Heuh, daritadi kek,"
"Lo diajak double date?"
Kia terdiam. Pertanyaan Geo sama dengan pertanyaan Kia.
Sabrina udah bilang kali ya. Syukur deh. Gue ga kena beruang ngamuk.
"Iya, Gibran ngomong kemarin," timpal Kia.
"Terus lo bilang apa?" Tanya Geo lagi.
"Iyain aja. Lagian kalo nolak, gue gapunya alesan," jawab Kia.
"Bener juga," ucap Geo.
"Lo? Gimana?" Tanya Kia.
"Kalo lo ga keberatan, ya gue juga," ucap Geo.
Kia diam, ia menatap heran Geo.
Lah? Dia peduli sama pendapat gue? Sejak kapan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret [Slow Update]
Teen FictionBegitu sampai di depan rumah Kia. Geo langsung menahan Kia, itu membuat Kia terdiam dan menautkan alisnya heran. "Karena gue punya kartu as lo, dan lo punya kartu as gue. Jadi, kita buat perjanjian, "Jangan pernah bilang ini sama siapapun. Jangan bi...