Tidak terbayang

1.9K 121 1
                                    

"Pertunangan akan dilaksanakan setelah kalian lulus kuliah dan dapat pekerjaan," jelas Aryo, Papah Kia.

Kini keluarganya dan keluarga Aldo--Ayah Geo--sedang makan malam di rumahnya.

Kia berbalut dress berwarna peach sedikit diatas lutut dan rambut indahnya yang tergerai membuat kesan tenang dan cantik.

Geo dengan balutan kemeja dan jas nya membuatnya berbeda dengan tampilan Geo yang biasanya. Belum lagi rambutnya yang kini tertata rapih.

"Maaf sebelumnya karena kita gabilang sama kalian berdua, kita cuman mau liat aja. Apa kalian bakal akur atau engga dengan jarak waktu yang singkat. Dan ternyata... kalian bisa akur secepat ini," ucap Giandra, Mamah Geo.

Geo dan Kia masih diam. Mencerna semua ucapan kedua orang tuanya.

"Jadi? Kita ga mesti tunangan?" Ucap Kia.

"Selama ini... cuman strategi buat ngedeketin kita?" Sambung Geo.

Kiran tersenyum mengangguk, ia mengusap punggung anak gadisnya lembut, "Kalian perlu waktu... kita tau semuanya."

Kia dan Geo lagi-lagi terdiam.

"Semuanya?" Ucap Kia dan Geo bersamaan.

●●

"WHAT?! JADI LO GAJADI TUNANGAN?!"

"Iya, Feb. Ortu gue sama Geo udah ngerencanain ini dari awal. Mereka bahkan tau semuanya, tentang gue atau Geo punya pacar... ya walaupun taunya pas udah putus sih."

"Terus? Mereka ga mempermasalahkan itu?"

"Sama sekali engga. Mereka malah girang, bilang kalau gue sama Geo udah ditakdirin jadi jodoh. Soalnya, kita berdua rela mutusin orang yang disaat itu kita suka demi perjodohan ini."

"Anjir. Dangdut ya hahaha. Btw, lo sendiri gimana? Lo seneng tunangan lo diundur?"

"Biasa aja sih. Entah kenapa gue akhir-akhir ini masa bodo, mau gue tunangan besok kek, mau taun depan kek mau kapan aja, ga peduli."

"Cieeee, udah ga ngelawan nih ya dijodohin sama musuh sendiri. Hm emang ya, karma tuh ada. Dulu aja, lo mencak-mencak dijodohin sama si Geo. Sekarang, kayaknya sujud syukur lo kalo dinikahin besok."

"Anjir ga gitu bangsat."

"Buset, premannya kembali. Bahasa neng."

"Hm hm semerdeka lo. Btw gimana boby?"

"Gimana apanya?"

"Sosoan gatau."

"Hm, ya gitu aja. Gue cape kadang, dia baik sama banyak cewe. Takutnya, bukan ke gue doang dia care. Entar gue makan baper lagi."

"Boby setipe sama Geo, kalo dia udah sayang satu cewek. Cewek lain bukan apa-apa, percaya sama gue."

"Hm iyadeh calon tunangan Geo sih ya, hafal amat karakter calon suami."

"MASIH JAUH!"

●●

"Ah anjir garame! Gue kira lusa lo tunangan, terus bulan depan nikah. Taunya---"

The Secret [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang