Kia melangkah pelan menuju bangkunya. Ia melihat Geo sesekali, entah kenapa sejak kejadian kemarin, ia jadi takut pada Geo. Bahkan saat tadi pagi, seolah ia lebih menurut pada Geo.
"Naik," titah Geo seraya menyalakan mesin motornya.
"I-iya," ucap Kia takut.
Geo hanya menatap jalan lurus tak menimpalinya. Kia masih dengan rasa takut berusaha mengontrolnya.
"Ki," ucap Geo tiba-tiba.
Kia mengerjap, "H-hah? Iya?"
"Perkataan lo kemarin..." Geo menggantungkan kalimatnya.
Seketika Kia mengingat hal bodoh yang ia katakan kemarin. Kenapa mulutnya harus bicara jujur selancar itu?
"Lo bener ga benci gue kan?" Lanjut Geo dan itu berhasil mengejutkan Kia.
Kia mengerjap beberapa saat sebelum kemudian menjawabnya.
"Iya, gue ga benci. Maafin gue," ucap Kia tidak sadar.
Diam-diam Geo mengulum senyum. Entah kenapa ia senang mendengarnya.
"Hari ini, lo ada waktu? Gue mau traktir lo," ucap Geo tidak disangka.
"I-iya boleh," timpal Kia yang lagi-lagi tidak sadar.
Haduh. Kenapa gue senurut ini?! Mulut gue gabisa diajak kerjasama.
"Woy! Melamun mulu lo," ucap Febi membuat lamunan Kia buyar.
Kia mengerjap beberapa saat dan langsung menaruh tas dibangkunya. Ia segera mengeluarkan ponselnya dan acuh pada Febi.
Febi merasa kesal lalu mengajak Kia bicara, "Lo udah sarapan? Anter gue ke kantin yu."
Kia hanya menggeleng tanpa menatap Febi. Kia lebih asyik dengan ponselnya; itu membuat Febi gemas.
"Ih, lo marah ya? Kiaaaa," goda Febi berusaha membuat Kia luluh.
Kia menatap malas Febi, "Ya coba aja lo bayangin, lo udah dimarahin sama gue, gue belum minta maaf, dan tiba-tiba gue ninggalin lo cuman karena seorang cowok."
Febi berpikir sejenak sebelum akhirnya ia ber-oh ria.
"Hehe sorry Kia. Lo tau kan gimana perasaan gue ke Boby," timpal Febi tenang.
"Heuh, kalo bukan temen deket. Udah gue tendang betis lo daritadi," ucap Kia masih kesal.
Febi hanya menunjukkan cengirannya dan kemudian merubah raut wajahnya menjadi serius, kala ia mengingat perkataan Boby kemarin.
"Ki, btw, ada yang mau gue tanyain," ucap Febi pelan.
Kia menautkan alisnya, "Hm? Kok lo sampe sembunyi-sembunyi gitu. Ada apa?"
"Lo ... asli dijodohin sama Geo?"
●●
"Kenapa lo ga pernah ngomong? Seengganya, lo bisa cerita sama gue. Gue ga mulut ember, gue--"
"Stop! Kita bahas itu nanti. Ga dikantin," potong Kia seraya duduk dibangku kantin.
Febi hanya mengangguk mengerti. Kia segera melahap mienya dan Febi pun mulai memakan rotinya.
Tiba-tiba Febi melambaikan tangannya ke arah belakang Kia. Kia pun membalikkan badannya dan mendapati Boby yang sedang melambai tepat kearahnya dan Febi. Dan parahnya, sebelah Boby ada Geo.
Ya Allah, dosa apa sih gue? Sampe kesiksa mulu kayak gini.
Dengan wajag tanpa dosa, Boby dan Geo melangkah mendekati Kia dan Febi. Baru saja mau pergi, Febi sudah menahan lengan Kia dan menatapnya tajam.
Mata Febi seolah bicara--duduk sekarang juga, Kiara Adelia.
Kia hanya mematuh dan kembali duduk; Febi tersenyum puas melihatnya.
"Hai!" Sapa Boby seraya duduk dibangku sebelah Febi.
"Boleh duduk disini?" Lanjutnya.
"Lo udah duduk," timpal Kia dingin.
Semuanya langsung menatap Kia. Kia menautkan alisnya, "Apa?"
Boby langsung menarim tubuh Geo dan mendudukinya di samping Kia. Setelahnya, ia segera duduk dibangkunya tadi.
Kedua tangannya digunakan untuk menahan dagunya. Dan konyolnya, Febi mengikutinya. Sampai akhirnya, posisi Febi dan Boby seolah mengintrogasi Kia dan Geo.
"Apa?" Ucap Kia dan Geo bersamaan.
"Jelasin semuanya," timpal Febi.
"Dan apa yang bakal kalian lakuin sama pacar kalian masing-masing? Apa kalian bakal tetep kayak gini? Sampe kapan?" Lanjut Boby.
"Hal ini ga bisa sebercanda itu," ucap Febi dan Boby bersamaan.
Kia dan Geo hanya saling tatap dengan mulut tertutup rapat. Mereka sendiri tidak tau apa yang harus mereka lakukan.
Kia? Sudah jelas. Mungkin ia hanya akan pasrah. Tapi Geo?
"Gue bakal jujur cepat atau lambat. Dan sebenernya, bagi gue, bilang hal ini ke Sabrina ga susah. Karena pada dasarnya, yang gue bukan suka Sabrina," ucap Geo tegas dan pada akhirnya menatap Kia yang menatapnya tidak percaya.
Hah?! Jadi selama ini?! Dia ngebohongin Sabrina?! Cowok brengsek!
-Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret [Slow Update]
Teen FictionBegitu sampai di depan rumah Kia. Geo langsung menahan Kia, itu membuat Kia terdiam dan menautkan alisnya heran. "Karena gue punya kartu as lo, dan lo punya kartu as gue. Jadi, kita buat perjanjian, "Jangan pernah bilang ini sama siapapun. Jangan bi...